Friday 28 December 2007

Iman adalah Mutiara (Japanese ver)

Silahkan bagi yg mau latihan bahasa jepang ^_^;

イマンというのは真珠
心の中を輝かす
唯一なり、偉大なり
アッラーへの信じること

アッラーへのイマンが無ければ
人生の道で戸惑う
アッラーへのイマンが無ければ
真の幸せがつかまず

親にもらうもんではなく
金で買えるもんではなく
道端でも拾えなく
イマンはアッラーの贈り物

イマンをいただいたのは
どんなに大きなものか
アッラーが僕らに与えた
幸せな生きる鍵

イマンを大切にしよう
イマンを大切にしよう

------------------------------------------
Disadur dari syairnya Raihan, dengan menyesuaikan untuk muslim jepang yg ammah.

Iman adalah mutiara
Di dalam hati manusia
Yang meyakini Allah
Maha Esa, Maha Kuasa

Tanpamu iman bagaimanalah
Merasa diri hamba padaNya
Tanpamu iman bagaimanalah
Menjadi hamba Allah yang bertaqwa

Iman tak dapat diwarisi
Dari seorang ayah yang bertaqwa
Ia tak dapat dijual-beli
Ia tiada di tepian pantai

Walau apapun caranya jua
Engkau mendaki gunung yang tinggi
Engkau berentas lautan api
Namun tak dapat jua dimiliki
Jika tidak kembali pada Allah

Jika tidak kembali pada Allah

Sunday 16 December 2007

Hadits Shahih Seputar Qurban

Tentu saja, apa-apa yang saya rangkum di blog ini berupa hadits-hadits dha`if maupun shahih dalam perkara-perkara ibadah, tidaklah mencakup semua hadits-hadits shahih maupun dha`if mengenai perkara-perkara tersebut.

Saya ini hanyalah Syaikhul Muqorrobin, bukan Syaikhul-Muhadditsin (^_^;)..... Bagi yang ingin merujuk lebih jauh tentang hadits-hadits shahih seputar perkara ibadah, hendaklah merujuk kepada kitab-kitab Syaikhul-Muhadditsin seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim, dll

Wallahul-musta`aan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. “Barangsiapa yang mempunyai kemampuan tetapi ia tidak berqurban, maka janganlah sekali-kali ia menghampiri tempat shalat kami.”
(HR. Ahmad, sanadnya hasan)

2. ”Barangsiapa memiliki hewan yang akan disembelih untuk qurban, apabila telah masuk sepuluh (hari pertama bulan Dzulhijjah), maka janganlah sedikit pun ia menyentuh (memotong) rambut (bulu)nya dan mengupas kulitnya.”
(HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud). Dalam lafazh yang lain; "Hendaklah ia menahan diri dari memotong rambut dan kukunya".
Maksudnya adalah orang yang ingin berkurban hendaklah jangan memotong rambut/bulu /kuku maupun mengupas kulit yang ada pada dirinya mulai dari tanggal 1 Dzulhijjah hingga hewan qurbannya disembelih.
Dalam sebuah riwayat yang terdapat dalam Shahih Muslim, ‘Amr bin Muslim pernah mendapati seseorang di kamar mandi sedang mencabuti bulu ketiaknya menggunakan kapur sebelum hari raya qurban. Sebagian mereka ada yang berkata: “Sesungguhnya Sa’id bin Musayyib tidak menyukai perkara ini.”

3. “ Siapa yang menyembelih sebelum shalat maka tidaklah termasuk kurban sedikitpun, akan tetapi hanyalah daging sembelihan biasa yang diberikan untuk keluarganya."
(Riwayat Bukhari dan Muslim)

4. “ Setiap hari Tasyriq ada sembelihan"
(Dikeluarkan oleh Ahmad (4/8), Al-Baihaqi (5/295), Ibnu Hibban (3854) dan Ibnu Adi dalam "Al-Kamil" (3/1118) dan pada sanadnya ada yang terputus. Diriwayatkan pula oleh Ath-Thabari dalam 'Mu'jamnya" dengan sanad yang padanya ada kelemahan (layyin). Hadits ini memiliki pendukung yang diriwayatkan Ibnu Adi dalam "Al-Kamil" dari Abi Said Al-Khudri dengan sanad yang padanya ada kelemahan. Hadits ini hasan Insya Allah, lihat 'Nishur Rayah" (3/61).) Hadits ini mengandung makna diperbolehkannya memotong sembelihan selama hari tasyrik. Demikian Imam Ahmad, sebagaimana dikutip Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam Zadul Ma`ad.

5. “ Nabi berkurban dengan dua domba jantan yang berwarna putih campur hitam dan bertanduk. beliau menyembelihnya dengan tangannya, dengan mengucap basmalah dan bertakbir, dan beliau meletakkan satu kaki beliau di sisi-sisi kedua domba tersebut"
(HR. Bukhari, Muslim, dan Abu Daud)

6. "Makanlah kalian, simpanlah dan bersedekahlah"
(HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud). Maksudnya daging qurban itu diperuntukkan untuk makan, disimpan, dan disedekahkan.

7. Ali radhiyallahu ia berkata,(yang artinya) : “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan aku untuk mengurus kurban-kurbannya, dan agar aku bersedekah dengan dagingnya, kulit dan apa yang dikenakannyaa*  dan aku tidak boleh memberi tukang sembelih sedikitpun dari hewan kurban itu. Beliau bersabda : Kami akan memberikannya dari sisi kami"
(HR. Muslim, Abu Daud, dan Ahmad. Bukhari meriwayatkannya (1716) tanpa lafaz : "Kami akan memberinya dari sisi kami".)
*Dalam Al-Qamus yang dimaksud adalah apa yang dikenakan hewan tunggangan untuk berlindung dengannya.

Dari berbagai sumber

Thursday 13 December 2007

Last Autumn: Rikugien 六義園




Rikugien adalah sebuah taman di Tokyo yang menjadi spot wisata. Selama musim gugur, yang merupakan saat2 terindah bagi Rikugien, taman dibuka hingga pukul 21.00 sehingga pengunjung bisa menikmati 'light up' musim gugur.
Sayangnya, krn kamera saya kurang canggih, banyak gambar2 yg terambil dengan buruk -_-

Last Autumn: Campus and Matsumoto Castle




Berhubung lagi berencana meninggalkan jepang,, jadi makin rajin moto... ^_^;

Last Autumn: Kagami Ike (Mirror Pond)




Jalan-jalan ke Kagami Ike 鏡池 di awal Musim Gugur... sayangnya daerah sekitar kagami ike sudah memasuki akhir musim gugur, krn terletak di pegunungan. Pulang dari Kagami Ike makan soba (mie khas jepang) di salah satu daerah soba terkenal, Togakushi. Nyoba pesen Jumbo Nyoomon (仁王門) Soba, menu khas Restoran Nyoomon-Ya . Eh, yang keluar bukannya mangkok, tapi tempat ulekan wijen ^_^; ... diameternya sekitar 1.5 kali sumpit. Kenyang deh.

Wednesday 12 December 2007

Hadits Dha`if Seputar Qurban

Dha`if tidaknya suatu hadits tidak serta merta langsung berhubungan dengan hukum fikih yang terkandung dalam hadits tesebut. Karena dalam menentukan suatu hukum fikih dipakai pula kaidah-kaidah yang khusus. Ditambah lagi, bisa jadi hadits dha`if tsb hanya hadits tentang fadhilahnya, tapi ada hadits yang shahih yang membicarakan hukum syariatnya.

Selain itu, bisa jadi suatu hadits dha`if menurut satu kitab al-Jarh wat-Ta'dil, namun dishahihkan oleh kitab al-Jarh wat-Ta'dil yang lain, karena bermacamnya kitab al-Jarh wat-Ta'dil yang ada. Walaupun dlm kaidah secara umum, al-jarh(yg melemahkan) didahulukan dibanding at-ta'dil(yg menguatkan) sepanjang ia sudah sesuai.

Hadits-hadits dha`if seputar qurban berikut diambil dari Silsilah al-Ahadits adh-Dha’ifah karya Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani. Semoga bermanfaat.

btw, tulisan di bawah ckp panjang...bagi yg ingin "speed reading" silahkan baca haditsnya dan kedudukannya aja. ^_^

SM

------------------------------------------------------------------------------------
Hadits Dha`if Seputar Qurban

1. “Tidaklah anak Adam pada hari ini (hari raya Adh-ha) mengerjakan (amalan) yang lebih baik dari menumpahkan darah (yakni: menyembelih qurban-pen), kecuali menyambung persaudaraan".

HADITS INI DHA’IF. Al-Mundziriy berkata (II/102): "Diriwayatkan oleh Thabaraniy di dalam al-Kabiir dari Ibnu `Abbas, dan di dalam isnadnya ada Yahya bin Al Hasan Al Khasyniy,aku tidak tahu keadaannya." Al Haitsami berkata (IV/18): "Dia dha’if, walaupun sekelompok (orang) mentsiqahkannya".

Syeikh al-Albani berkata: "Kemudian aku mengecek di dalam Mu’jam Ath Thabrani Al Kabiir dan aku dapati hadits itu di dalamnya (III/104/1) dari Al-Hasan bin Yahya Al Khasyni dari Isma’il bin Ayyaasy dari Laits dari Thawus, dia berkata: Rasulullah bersabda di hari raya Adh-ha: … kemudian dia menyebutkan (hadits di atas). Aku (al-Albani) berkata: Maka jelaslah bahwa dia adalah Al-Hasan bin Yahya yang disebutkan oleh as-Sam’aani bahwa al-Hafizh berkata: "Shaduuq (jujur) tetapi banyak salahnya". Dan bertambah ilmu(ku) tentang kelemahan hadits ini, tatkala aku melihat di dalam (sanad)nya terdapat Isma’iil bin ‘Ayyaasy dan Laits, yang (Laits) ini adalah Ibnu Abi Salim, sehingga (sanad ini) dirangkai para (rawi) yang dha’if.

2. "Tidaklah seorang manusia mengerjakan satu pekerjaan pada hari qurban yang lebih dicintai oleh Allah daripada menumpahkan darah (menyembelih qurban -pen). Sesungguhnya qurban itu akan datang pada hari qiyamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya darah itu berada di satu tempat di sisi Allah sebelum ia jatuh diatas bumi. Maka baguskanlah nilainya".

HADITS INI DHA’IF. Diriwayatkan oleh at-Tirmidziy (II/352), Ibnu Majah (II/272), al Hakim (IV/221-222) dan al-Baghawi di dalam "Syarhus Sunnah" (I/ 129/1) dari jalan: Abul Mutsanna Sulaiman bin Yaziid dari Hisyam bin `Urwah dari bapaknya dari `Aisyah secara marfu’.

At-Tirmizi meng-hasan-kannya. Al-Hakim mengatakan: "Isnadnya shahih", tetapi dibantah oleh Adz-Dzahabi: "Aku berkata: Sulaiman lemah, dan sebagian (ulama) meninggalkannya". Al-Mundziri berkata, "Mereka semua meriwayatkan dari jalan Abul Mutsanna, sedang dia adalah lemah, walaupun terkadang (dianggap) kuat". Al Baghawi berkata: "Abu Hatim sangat melemahkannya".

3. "Qurban adalah sunnah Ibrahim bapak kalian, mereka bertanya: "Apakah yang kami dapatkan padanya?" beliau menjawab: "Pada setiap helai rambut ada satu kebaikan"; mereka bertanya: "Bagaimana dengan bulu?" Beliau menjawab: "Pada setiap helai rambut dari bulu ada satu kebaikan."

HADITS INI DHA’IF. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah (II/273) dan al-Hakim (II/389) dari `Aidzullah bin `Abdullah Al-Majaasy’iy dari Abu Dawud as Sabi’iy dari Zaid bin Arqam, dia berkata: "Sahabat-sahabat Rasulullah bertanya: "Apakah qurban ini?" beliau menjawab: (hadits diatas)".

Al-Hakim berkata: "Isnadnya shahih!", kemudian dibantah oleh: Adz-Dzahabi: "Aku berkata: (tentang) `Aidzullah, Abu Hatim berkata: Haditsnya mungkar.". Setelah menukil penshahihan al-Hakim, al-Mundziri berkata: "Tidak, bahkan lemah. Aidzullah adalah Al Majasy’iy dan Abu Dawud as-Sabi’i adalah Nafi’ bin Al Harits Al A’ma, keduanya lemah". Tentang Abu Dawud as-Sabi’i ini, adz-Dzahabi berkata tentangnya: "Dia memalsu hadits". Ibnu Hibban berkata: "Tidak boleh meriwayatkan darinya, dialah yang meriwayatkan dari Zaid bin Arqam…" kemudian beliau menyebutkan hadits di atas.

4. "Hai Fathimah, berdirilah mendekati korbanmu, dan saksikanlah! Karena sesungguhnya pada tetesan darahnya yang pertama, seluruh dosa yang telah engkau lakukan akan diampuni.“

HADITS INI MUNGKAR. Diriwayatkan oleh al-Hakim (III/ 222) dari jalan an-Nadr bin Isma’il al-Bajali yang berkata: Abu Hamzah ats-Tsumali telah bercerita kepada kami dari Sa’id bin Jubair dari `Imran bin Hushain, marfu’.

Al-Hakim berkata: "Isnadnya shahih". Tetapi dibantah oleh adz-Dzahabi: "(Tidak benar) bahkan Abu Hamzah sangat dha’if, dan (Ibnu) Isma’il tidak begitu (kuat -pen)". Ath Thabrani juga meriwayatkan hadits ini dari Abu Hamzah juga di dalam Al Kabiir dan Al Ausath sebagaimana tersebut di dalam al-Majma’ (IV/ 17).

Kemudian al-Hakim membawakan penguat (syahid) dari jalan `Athiyyah dari Abu Sa’id Al Khudriy marfuu’. Akan tetapi adz-Dzahabi membantahnya dengan menyatakan bahwa `Athiyyah adalah lemah. Dan dari jalan `Athiyah pula, diriwayatkan oleh al-Bazzaar dan Abusy-Syaikh Ibnu Hayan, sebagaimana didalam at-Targhib (II/102). Ibnu Abu Hatim berkata di dalam Al ‘Ilal (II/38-39): "Aku mendengar bapakku berkata: Hadits itu mungkar." Abu Qashim al-Ashbahani juga meriwayatkan seperti itu, sebagaimana di dalam At Targhib, dan dia berkata: "Sebagian guru kami telah menghasankan hadits (ini) walaupun keadaannya seperti ini, wallahu a’lam".

5. “Barangsiapa yang menyembelih korban dengan jiwa yang senang terhadap (qurban itu), dan dengan mengharapkan (pahala) terhadap hewan qurbannya, maka hewan itu sebagai dinding dari neraka untuknya.”

HADITS INI PALSU. Al-Haitsami berkata di dalam Al-Majma (IV/17) setelah dia menyebutkannya dari hadits Hasan bin `Ali: "Diriwayatkan oleh ath Thabarani di dalam al-Kabir dan di dalam sanadnya ada Sulaiman bin `Amr An-Nakha’i dan dia adalah pendusta."

Ibnu Hibban berkata: "Dia adalah laki-laki yang zhahirnya shalih, akan tetapi dia benar-benar memalsu hadits". Dan termasuk kelalaian as-Suyuthiy, dia memasukkan hadits ini di dalam al-Jami’ush Shaghir dari sanad tetapi pensyarahnya, yaitu Al Munaawi membantahnya dengan ucapan Al Haitsami ini, lalu berkata : "Maka sepantasnya bagi penyusun untuk membuangnya dari kitab ini."

6. “Sebaik-baik qurban adalah domba jadza’ (berumur setahun penuh) ”

HADITS INI DHA’IF. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (II/355), al-Baihaq (IX/271) dan Ahmad (II/444-4445) dari jalan `Utsman bin Waqid dari Kadaam bin `Abdurrahman dari Abu Kabasy. At Tirmidzi berkata: "Hadits Gharib," yakni dha’if. Al Haafizh Ibnu Hajar berkata: "Dan di dalam sanadnya ada kelemahan"

Syaikh al-Albani menyatakan bahwa Abu Kabasy dan Kadaam adalah majhul (tidak dikenal), sebagaimana disebut kan dengan jelas oleh Al Haafizh (Ibnu Hajar) di dalam alt Tagrib. Al-Baihaqi berkata: "Dan telah sampai kepadaku dari Abu `Isa at-Tirmidzi, dia berkata: al-Bukhari berkata: Diriwayatkan oleh selain `Utsman bin Waaqid dari Abu Hurairah (secara) mauquf."

7. “Wahai manusia, hendaklah kalian menyembelih qurban, dan berharaplah pahala dengan darahnya, karena sesungguhnya walaupun darah itu jatuh di tanah, akan tetapi sesungguhnya darah itu jatuh di dalam wadah milik Allah.”

HADITS INI PALSU. Al-Haitsami berkata: "Diriwayatkan oleh ath Thabarani di dalam Al-Ausath, dan dalam sanadnya ada `Amr bin Al Hushain Al ‘Uqaili dan dia adalah orang yang haditsnya di tinggalkan".

8. "Besarkanlah hewan-hewan qur ban kalian, karena sesungguhnya hewan-hewan qurban itu adalah tunggangan kalian di atas shirath (jembatan di atas neraka).“

HADITS INI TIDAK ADA ASALNYA DENGAN LAFAZH INI. Ibnush Shalah berkata: "Hadits ini tidak dikenal, dan tidak tsabit". Dalam hadits lain dengan lafazh (istafrihuu) sebagai ganti (‘azhzhimuu) akan tetapi sanadnya sangat dha’if.

9. "Sesungguhnya hewan qurban yang paling utama adalah yang paling mahal dan paling gemuk.”

HADITS INI DHA’IF. Diriwayatkan oleh Ahmad (III/ 424), Abul `Abbas Al Asham didalam "Hadits"nya (I/140/1), dan dari jalannya juga oleh al-Hakim (IV/231), juga al-Baihaqi (IX/168).

Dan Ibnu `Asaakir di dalam "Tarikh Dimsyaq" (III/197/1) dari jalan `Utsman bin Zarf al-Juhaini yang berkata Abul Asyad (Al-Asham berkata: Abul Asad) as-Sulami telah bercerita kepadaku dari bapaknya dari kakeknya. `Utsman ini majhul (tidak dikenal) sebagaimana dinyatakan oleh al-Haafizh di dalam At Taqrib. Abul Asyad juga majhul, al-Haitsami berkata: "Diriwayatkan oleh Ahmad, sedangkan Abul Asyad, aku tidak mendapati orang yang mentsiqahkannya (menyatakan sebagai perawi yang kuat) dan menjarhnya (menyatakan sebagai perawi yang lemah), demikian pula bapaknya. Ada yang mengatakan, kakeknya adalah `Amr bin `Abas".


Dirangkum dari situs Vila Baitullah

Sunday 9 December 2007

Dzulhijjah datang lagi...

Insya Allah malam ini kita akan memasuki tanggal 1 Dzulhijjah..
(Setidaknya bagi yg di Jepang, japan islamic center sdh menetapkan bhw 1 Dzulhijjah jatuh pada esok hari, krn komite rukyat hilal tdk dapat melihat bulan kemarin malam)

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Rahimahullah, dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 'Anhuma bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Tidak ada hari di mana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah ?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun".

Lebih lengkapnya.. silahkan langsung ke TKP :-)

http://muqorrobin.multiply.com/journal/item/10/Amal_di_Sepuluh_Hari_Dzulhijjah

Monday 26 November 2007

Di Kala Sibuk dan Menghadapi Kesulitan

Belakangan ini tugas-tugas menumpuk, hingga prioritas mengisi blog pun dibelakangkan.

AllaaHumma laa saHlaa, illaa maa ja`altaHu saHlaa, wa anta taj`alul-hazna idzaa syi'ta saHlaa.
(Ya Allah tidak ada kemudahan kecuali apa-apa yang Engkau jadikan mudah, dan kesulitan pun menjadi kemudahan bila Engkau menghendakinya)
[HR. Ibnu Hibban dan Ibnu Suni, dishahihkan oleh Ibnu Hajar]

Rabbii assir walaa tu`assir


---------------------------------------------------------------

H : huruf ha sebelum mim
h : huruf ha sebelum kho
'  : hamzah
` : `ain

Monday 5 November 2007

The Last Summerai (last part)




The Long Journey to Sendai.

Berangkat dg kereta pkl 05.55 dari Matsumoto, dengan diselingi sedikit jalan-jalan dan sholat di tengah perjalanan, sampai di Sendai pkl 21.00. Fiuhh....
Nginep sebentar di tmpt akh Fajar di Sendai, dan jalan-jalan keliling Sendai esok harinya. Sempat mampir ke Masjid kecil tmpt kaum muslimin Sendai biasa melakukan sholat jumat (ayoo.. foto no. brp?)..

Keesokan harinya kembali ke Matsumoto, namun taifuu (angin topan) yg cukup kuat membuat jalur-jalur kereta mulai terhenti sejak pagi, hingga akhirnya perjalanan musim panas terakhir ini menutup tirainya di Tokyo.

Ohya Sendai itu ada di Miyagi Prefektur, bagian utara Pulau Honshu, sedangkan Matsumoto dekat dengan bagian tengah Pulau Honshu. Adapun Tokyo berada di antara keduanya, namun lebih dekat ke Matsumoto.

Foto-foto terakhir adalah oleh-oleh yg dibeli selama perjalanan. Yang paling enak (dan paling mahal ^_^;) adalah oleh-oleh dari Sendai, Hagi no Tsuki. Semacam soft cake, berisi adonan cream. Oishiii....

FYI, dengan perjalanan menuju Sendai ini, jumlah prefektur (provinsi) yg telah dikunjungi selama di Jepang menjadi berjumlah 20, dari 47 prefektur yg ada.



NB: aturan sendiri ttg "kunjungan" ke prefektur adalah, keluar dari salah stasiun kereta di prefektur tsb selama 30 menit atau lebih ^_^;

The Last Summerai (part 4)




Maizuru Castle and History Park

Tiap lewat Stasiun Koufu, selalu penasaran dg 2 bangunan mirip benteng yg ada di 2 sisi Stasiun Koufu. Alhamdulillah, akhirnya sempet juga maen2 ke situ musim panas kali ini. 2 Foto pertama adalah History Park (歴史公園), dan 4 foto setelah itu adalah Benteng Maizuru (舞鶴城).

The Last Summerai (part 3)




Tenryu River.

Udah lama pengen nyobain naik perahu di Sungai Tenryu, yg mejadi salah satu pesona wisata di Prefektur Nagano. Sayang, pas sampe tmpt naik perahu, hujan turun, sehingga tdk bisa mengambil foto dg bebas. Tp alhamdulillah, keinginan yg telah lama terpendam terwujudkan juga.

The Last Summerai (part 2)




Shousenkyou`s Road

Sepulang dari Itajiki, ada rute menuju salah satu lembah sungai terbaik di Jepang, namanya Shousenkyou (昇仙峡). Jadilah mampir ke sana dg berjalan kaki. Sebenarnya paling bagus ke Shousenkyou adalah saat musim gugur, di mana daun-daun berganti warna menjadi kuning, oranye dan merah.
Foto2 Shousenkyou selama musim gugur bisa dilihat di http://trynext.com/travel/061121-1100.php

The Last Summerai (part 1)




The Journey to Itajiki

Foto-foto perjalanan musim panas terakhir, insya Allah, di Jepang.
Bagian pertama adalah perjalanan menuju Itajiki (板敷). Dimulai dg naik kereta dari pusat kota Tokyo menuju Koufu selama 2 jam, lalu naik bis selama 1 jam, dan akhirnya berjalan ke tmpt tujuan selama 1 jam, ,melewati sungai, dam, jembatan, lembah, .....di bawah terik matahari.

Alhamdulillah, pas pulang, bapak2 pemilik restoran di tengah perjalanan, menawarkan tuk naik di mobil bak terbukanya. Jadilah melepas lelah sejenak dg ice cream di restoran tsb. ^_^

Tuesday 30 October 2007

Suasana Idul-Fitr di Jepang...

Berhubung ada yg nanya2 ttg suasana Idul Fitr di Jepang... saya copy paste aja tulisan berikut ini dari internet.......... ^_^;

---------------------------------

Suasana Idul Fitri di daerah-daerah Jepang
Sabtu, 20 Oktober 2007 - Berita

Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh

Tidak kalah dengan yang di Indonesia, suasana Idul Fitri 1428H di Jepang pun berlangsung cukup meriah. Pada kesempatan kali ini KAMMI Jepang telah meliput bagaimana suasana lebaran di kota-kota besar di Jepang, yaitu suasana Idul Fitri di Tokyo, kota Sendai dan di daerah Kansai. Lebih lengkapnya, berikut uraian rekan-rekan kita dalam liputan spesial Idul Fitri kali ini.

Merasakan Idul Fitr di Tokyo

oleh : Sunu Hadi

Sholat Idul Fitri dimulai jam 8.30 di Balai Indonesia , yang lebih dikenal dengan SRIT.: Sekolah Republik Indonesia Tokyo. Tahun ini hari raya dirayakan pada tanggal 13 Oktober、bertepatan dengan hari Sabtu. Dikarenakan Sabtu merupakan hari libur dan akhir pekan, jamaah sholat Ied lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya hingga sholat terpaksa dilaksanakan beberapa gelombang mengingat tempat yang tidak mencukupi. Tak semua jamaah bisa melaksanakan sholat dalam ruangan. Siapa yang ingin mendapat jatah di dalam, harus berangkat lebih pagi, atau turut takbir pada malam hari raya. Jamaah tidak hanya warga negara Indonesia saja, beberapa saudara muslim dari negera lain pun terlihat turut sujud di Balai Indonesia pagi itu, termasuk warga muslim Jepang.

Imam dan Khatib adalah Ustadz Athian Ali Moh. Da`i, Ketua Forum Ulama Ummat Indonesia , yang telah mengisi kegiatan keislaman selama bulan Ramadhan di Jepang. Kutbah Idul Fitri yang disampaikan dengan segenap hati, mampu mencerminkan kelulusan kembali ke fitrah dan menggetarkan hati makmum yang mendengarkan.

Komunitas muslim Indonesia di Tokyo memang lebih banyak dibandingkan daerah lain di Jepang. Idul Fitri sekaligus menjadi kesempatan silaturahmi dengan saudara seiman yang pada hari biasa sukar bertemu muka secara langsung. Apalagi Duta Besar RI, Jusuf Anwar, juga mengadakan Open House di hari yang membahagiakan ini. Santapan khas nusantara yang jarang dijumpai di Jepang bisa dinikmati dengan lezat. Mungkin hal ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Indonesia untuk melepas rasa rindu terhadap citarasa tanah air, sekaligus memperkenalkan budaya boga Indonesia kepada masyarakat Jepang maupun warga negara lain. Menu utama kali ini adalah lontong, opor ayam, lengkap dengan semur jengkol plus kue-kue khas lebaran. Santapan yang cukup nikmat setelah berjalan sekitar 30 menit dari Balai Indonesia menuju Wisma Duta.

Salam-salaman, saling memaafkan, canda dan tawa memenuhi Wisma Duta yang terbuka untuk umum mulai pukul 10 pagi. Jatah makanan untuk 3000 orang nampaknya tidak berakhir mubazir dengan banyaknya tamu yang berdatangan hingga hampir memasuki waktu ashar. Semoga saja keramaian hara raya di Tokyo ini menjadi refleksi dari gencarnya usaha kita meramaikan bulan suci.


Kesan Pertama di Sendai

oleh : Tria Damayanti

Alhamdulillah , akhirnya sampai juga di Sendai setelah sebelumnya harus melalui perjuangan perjalanan dari Narita berganti kereta 2 kali dan dilanjutkan naik taksi. Untung ada sahabat setia yang selalu ada membantuku. Sendai ternyata kota yang cantik, tertib dengan udara sejuk.

Menjalankan ibadah puasa di negeri orang apalagi bukan negara muslim dan jauh dari keluarga cukup berat dirasakan, namun udara Sendai yang sejuk ditambah waktu puasa yang lebih pendek 1 jam disbanding Jakarta sangat membantumenjalankan ibadah puasa disini. Apalagi orang indonesia yang ada di Sendai semuanya baik-baik dan saling membantu. Terima kasih ya.

Malam menjelang Idul Fitri biasa-biasa saja, tidak ada kegiatan istimewa seperti layaknya malam takbiran di tanah air. Sungguh sepi. Wah ternyata sangat tidak enak berlebaran di tanah orang ya. Namun alhamdulillah saat keesokan harinya menjelang sholat Ied saya bertemu dengan muslim lainnya dari negara Pakistan, Bangladesh dan Tunisia. Ternyata ada hikmahnya berlebaran jauh dari tanah air, kita dapat saling mengenal dan berbagi dengan sesame muslim walau berbeda negara. Rasa kangen terhadap suasana lebaran di tanah air lebih-lebih terhadap keluarga dapat terobati dengan acara silaturahmi bersama warga muslim Indonesia lainnya apalagi ibu-ibunya membuat lontong opor plus bakso ayam.

Wah rasanya seperti di Indonesia saja. Mudah-mudahan kita semua dapat bersama lagi di Ramadhan yang akan datang....

Idul Fitri di daerah Kansai

oleh : Firdaus Kurniawan

Sekitar 1.000 warga muslim Indonesia yang berada di daerah Kansai termasuk di dalamnya Kota Osaka, Kobe, Kyoto,dan Wakayama Jepang merayakan Idul Fitri 1428 H bersama di Kobe. Penulis merasakan kebersamaan yang begitu hangat apalagi mengingat kita sebagai minoritas di Jepang. Perayaan Idul Fitri 1428 Hijriah ini menjadi wahana silaturrahim, ajang saling kenal sekaligus melepas rasa kangen di Jepang. Shalat Idul Fitri dilaksanakan di pelataran Sanbo Hall di pusat Kota Kobe. Bapak Bagus Wibowo,mahasiswa program doktor di Universitas Osaka bertindak sebagai imam sedangkan khatib adalah Bapak Herliansyah, seorang mahasiswa program doktor di Universitas Kyoto.

Setelah Salat Id, acara dilanjutkan dengan halal bi halal antara jajaran Konsulat Jenderal RI Osaka dan masyarakat Indonesia yang didominasi oleh trainee. Selesai halai bi halal tibalah acara makan dengan menu khas Indonesia. Kegiatan Lebaran gabungan ini merupakan kerja sama konsulat Jendral Indonesia dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia Kansai dan Keluarga Mahasiswa Islam Indonesia Kansai. Dari informasi yang didapat kegiatan perayaan Hari Raya Idul Fitri ini diselenggarkan sejak enam tahun lalu. Sebenarnya di kota Kobe sendiri sudah terbangun masjid Kobe yang terkenal itu. Namun, dengan melihat kapasitas masjid yang tidak memadai apalagi warga Indonesia yang tinggal di daerah Kansai semakin meningkat tiap tahun, pihak konsulat Jendral Indonesia Jepang bekerjama sama dengan organisasi muslim lokal berupaya merayakan lebaran di tempat lain.

---------------------

sumber: http://kammi-jepang.net

Tuesday 16 October 2007

What r u "thinking" about?




Lagi berusaha mengembalikan english yg "tenggelam" di laut "japanese" nih ^_^;

Sunday 14 October 2007

Syawal.. Tetap Semangat !!

Dari Abu Ayyub radhiyallahu anhu:
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Siapa yang berpuasa Ramadhan dan melanjutkannya dengan 6 hari pada Syawal, maka itulah puasa seumur hidup'." [Riwayat Muslim 1984, Ahmad 5/417, Abu Dawud 2433, At-Tirmidzi 1164]

"Hari-hari ini (berpuasa syawal-) tidak harus dilakukan langsung setelah ramadhan. Boleh melakukannya satu hari atau lebih setelah 'Id, dan mereka boleh menjalankannya secara berurutan atau terpisah selama bulan Syawal, apapun yang lebih mudah bagi seseorang. ... dan ini (hukumnya-) tidaklah wajib, melainkan sunnah."
[Fataawa Al-Lajnah Ad-Daa'imah lil Buhuuts wal Ifta', 10/391]


--------------------------------------
repost juga ^_^;

Menangisi Kepergian Ramadhan?

Menjelang Idul Fitr dan setelahnya, orang2 mulai menangisi kepergian ramadhan. Ada yang menumpahkannya melalui artikel , puisi, ataupun dalam kesempatan kultum, bagi yg suka kultum.. Sayangnya, ada yg salah kaprah dalam menangisi kepergian tamu agung tsb. Inilah yg aku kurang sreg kedengernya ato ngebacanya.


Memang ramadhan adalah tamu agung, muslim yg baik akan sangat bergembira bisa berada dlm bulan suci itu. Walaupun mengharapkan seluruh bulan adalah Ramadhan bukanlah ajaran Islam yg shahih (hadits ttg hal itu palsu..). Nah, masalah timbul ketika kepergian ramadhan ditangisi dg berlandaskan pemahaman yg salah. Klo kita bersedih karena gak sempurna amalan ramadhannya, atau karena tidak bersungguh-sungguh mengejar Lailatul Qodar, Ok. Karena Lailatul Qodar cuma ada pas ramadhan. Tapi sayang sekali, klo kita mengungkapkan kesedihan kita dengan bahasa, "tak ada lagi malam2 padat penuh ibadat, tak adalagi kata2 terurai dalam panjangnya munajat, pun mati kering benih2 tobat..."... Tunggu dulu...
Kok kesannya klo gitu, ibadah padat kita hanya pas ramadhan ya...munajat yg panjang hanya saat bulan suci..dan rasa tobat tumbuh cuman 30 hari sebelum Idul Fitr... Gimana nih?!


Apakah kita hanya jadi muslim yg baik pas Ramadhan doang?! Kita kan g tau kapan mati, knp Qiyamul Lail cuman pas Ramadhan? Kenapa khatam Quran cuman pas Ramadhan? Kenapa banyak bertobat cuman pas Ramadhan? Sayang kan, klo kita mati bukan pas Ramadhan. Bukan pas lagi semangat2nya Qiyamul Lail, bukan lagi pas rajin2nya khatamin Quran, dan bukan pas abis tobat...

Ups, ngomongnya jadi agak berat nih... santai aja sodara sodari. Intinya, aku pribadi kurang suka aja ama yg mengungkapkan kesedihan akan perginya ramadhan dg ungkapan2 kyk di atas.. Eits, ini tidak menunjuk siapa pun lho... lagian klo pun ada yg merasa tertunjuk, aku yakin orang itu sebenarnya tetap sholat malem, tilawah quran, dll walopun ramadhan dah pergi meninggalkan. Kadang-kadang orang ga sadar lho ama makna bahasa yg mereka gunakan..

Klo menurutku sih, justru pas abis Ramadhan tuh kita bisa evaluasi diri...misalnya "pas setan2 diiket aja sebegitu lalainya, wah klo gitu pas setan2 dilepas harus lebih berusaha nih...", atau klo emang ada kemajuan ibadah pas ramadhan, "wah, ternyta sebulan bisa ya khatamin Quran, klo gitu sekarang berusaha ngatamin tiap bulan ah..". Gituh.....
Di atas itu semua, kita, umat islam basicly disuruh gembira menyambut Idul Fitr. Jadi, proporsional aja lah. Klo kata orang jepang, hodo hodo ni.


وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
beribadahlah kepada Rabb-mu sampai datangnya kematian(al-Hijr:99)

Allah tidak mengatakan "sampai datangnya syawal", bukan?!



------------------------------------------------------
repost artikel tahun lalu dengan sedikit edit.

Monday 1 October 2007

Celakakah Kita?

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dalam suatu hadits yang sedikit panjang, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya Jibril ‘alaihis salam datang kepadaku, ...... dia berkata: “Barangsiapa yang mendapati bulan Ramadhan tapi tidak diampuni dosanya maka akan masuk neraka dan akan Allah jauhkan dia, katakan “Amin”, maka akupun mengucapkan Amin….”...” [Hadits Riwayat Ibnu Khuzaimah 3/192 dan Ahmad 2/246 dan 254 dan Al-Baihaqi 4/204 dari jalan Abu Hurairah. Hadits ini shahih, asalnya terdapat dalam Shahih Muslim 4/1978.]

Allahumma innaka `afuwwun, tuhibbul `afwa, fa`fuanna
Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, menyukai kemaafan, maka maafkanlah kami.


Indahnya I`tikaf

Segala puji hanyalah milik Allah, Dzat yang telah memberikan kita begitu banyak kemudahan agar tetap dekat kepada-Nya. Dan kemudahan yang besar di antara kemudahan-kemudahan itu adalah disediakannya bagi kita bulan Ramadhan. Dan kemudahan itu semakin besar, ketika Ramadhan memasuki masa 10 hari terakhirya.

Sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah puncak kemuliaan dari bulan mulia ini. Ia mulia dengan ditempatkannya Lailatul Qadar di dalamnya. Malam yang diberkahi dan malam dijelaskannya segala urusan yang penuh hikmah (ad-Dukhan: 3-4). Malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Malam diturunkannya para malaikat dan malam yang penuh kesejahteraan hingga terbit fajar (al-Qadar: 3-5).

Orang-orang yang berharap akan kemuliaan di sisi Allah, hendaklah mencari-cari malam kemuliaan tersebut. Dan hendaklah mencarinya dengan cara yang telah dicontohkan oleh makhluk paling mulia. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah mencontohkan kepada kita bagaimana menggunakan kemudahan yang telah disediakan Allah pada 10 hari terakhir Ramadhan. Diriwayatkan dari Aisyah radhiallahu anha, "Bahwasannya Nabi shallallahu alaihi wa sallam selalu bersungguh-sungguh (dalam amalnya) pada sepuluh hari terakhir, tidak seperti malam lainnya."(Muttafaqun alaihi).

Hadits yang lain menunjukkan bentuk konkrit dari kesungguh-sungguhan beliau tersebut, "Nabi shallallahu alaihi wa sallam selalu beri`tikaf pada bulan Ramadhan sepuluh hari. Pada tahun beliau akan dipanggil (wafat) beliau beri`tikaf selama dua puluh hari."(HR. al-Bukhari)

I`tikaf, demikianlah cara Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengisi 10 hari terakhir Ramadhannya. I`tikaf, demikianlah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menggunakan fasilitas yang disediakan Allah azza wa jalla pada 10 hari terakhir Ramadhan. Untuk lebih dekat padaNya, untuk menggapai ridhoNya.

Orang-orang yang mencintai Allah dan ingin dicintai olehNya, hendaklah mencari kegembiraan dengan bermalam di rumahNya. Hendaklah menghadirkan kenikmatan dengan bercengkerama hanya berdua denganNya. Hendaklah berbahagia dengan berlama-lama bersamaNya、Allahur-Rahman. Itulah i`tikaf.

Dalam kaidah fikih disebutkan, "sesuatu yang tidak bisa dikerjakan seluruhnya, janganlah ditinggalkan seluruhnya". Jika 10 hari tidak kita dapatkan, janganlah kita sia-siakan kesepuluh-sepuluhnya.

Sungguh, Allah telah memfasilitasi kita dengan begitu banyak kemudahan di bulan suci ini, lalu di manakah posisi kita?

"Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang. laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (Meraka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya ALlah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas." (An Nuur :36-38)

Sunday 30 September 2007

Hadit-Hadits Lailatul-Qadr

“Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Quran) itu pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin RABB-nya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.“ (QS. Al-Qadr)

 

 

(1) Bersabda Nabi shallallahu `alaihi wasallam : "Barangsiapa menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan iman dan mengharap pahala dari ALLAH maka diampuni dosanya yang terdahulu." (HR Bukhari, I/61, hadits no. 34)

 

(2) "Adalah Nabi shallallahu `alaihi wasallam biasa mencari Lailatul Qadar pd 10 malam yg terakhir." (HR Bukhari, VII/147, hadits no. 1880)

 

(3) "Adalah Nabi shallallahu `alaihi wasallam mencari Lailatul Qadar pd malam2 ganjil di 10 hari terakhir." (HR Bukhari, VII/145, hadits no. 1878)

 

(4) "Aku melihat Laylatul Qadar lalu aku dibuat lupa waktunya, dan ditampakkan padaku saat shubuhnya aku sujud di tanah yg basah, lalu kata AbduLLAAH : Maka turun hujan atas kami pd malam 23, maka Nabi shallallahu `alaihi wasallam shalat shubuh bersama kami, lalu beliau shallallahu `alaihi wasallam pulang dan nampak bekas air dan tanah di dahi dan hidung beliau shallallahu `alaihi wasallam, lalu dikatakan : Maka AbduLLAAH bin Unais berkata tanggal 23 itulah Lailatul Qadar." (HR Muslim, VI/80, hadits no. 1997)

 

(5) Berkata Ubay bin Ka'ab radhiallahu `anhu : "Demi ALLAH yg Tiada Ilah kecuali DIA sungguh malam tsb ada di bulan Ramadhan, aku berani bersumpah ttg itu dan demi ALLAH aku tahu kapan malam itu, yaitu malam yg kita diperintah Nabi shallallahu `alaihi wasallam untuk menghidupkannya yaitu malam 27 dan tanda2 nya adalah Matahari bersinar di pagi harinya dengan cahaya putih tapi tidak menyilaukan." (HR Muslim, IV/150, hadits no. 1272)

 

(6) "Lailatul Qadar itu pada malam 27 atau 29, sungguh Malaikat yg turun pd saat itu ke bumi lebih banyak dari jumlah batu kerikil." (HR Thayalisi dlm Musnad-nya no. 2545; juga Ahmad II/519; dan Ibnu Khuzaimah dlm shahih-nya II/223)

 

(7) "Pada malam Lailatul Qadar itu tidak panas & tidak dingin, tidak berawan dan tidak hujan dan tidak berangin, tidak juga terang dg bintang2, tanda di pagi harinya adalah Matahari terbit bercahaya lembut." (HR As-Suyuthi dlm Jami' Shaghir, di-shahih-kan oleh Albani dlm Shahihul Jami', XX/175, no. 9603)

 

Namun terkadang pada lailatul-qadr juga turun hujan, sebagaimana disebutkan pada hadits no.4 dan hadits berikut

 

(8) Bersabda Nabi shallallahu `alaihi wasallam : "… Aku melihat Lailatul Qadar lalu aku dibuat lupa kapan waktunya, maka barangsiapa yg ingin mencarinya maka carilah pd 10 hari terakhir pada malam2 witirnya dan aku melihat diriku pd malam tsb sujud di atas tanah yg basah… Maka kami kembali dan kami tidak melihat ada awan di langit, maka tiba2 ada awan dan turun hujan sampai airnya menembus sela2 atap masjid yg terbuat dari pelepah Kurma, maka aku melihat Nabi shallallahu `alaihi wasallam sujud di atas tanah yg basah, sampai kulihat bekas tanah yg basah itu di dahi beliau shallallahu `alaihi wasallam." (HR Bukhari, VII/174, hadits no. 1895)

 

(9) Dari Aisyah radhiallahu `anha : Wahai RasuluLLAAH, menurut pendapatmu jika aku tahu bhw malam terjadinya Lailatul Qadar, maka doa apa yg paling baik kuucapkan? Sabda Nabi shallallahu `alaihi wasallam : "Ucapkanlah olehmu, [Allahumma innaka `afuwwun, tuhibbul-`afwa, fa`fuanni] Ya ALLAH sesungguhnya ENGKAU adalah Maha Pemaaf, mencintai orang yg suka memaafkan, maka maafkanlah aku." (HR Ahmad, Ibnu Majah & Tirmidzi, di-shahih-kan oleh Albani dlm Al-Misykah, I/473 no. 2091)

 

(10) "Allah memiliki di bulan Ramadhan suatu malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Barang siapa yang dihalangi (dari kebaikannya), maka ia akan dihalangi (dari kebaikan)”.  [HR. An-Nasa’iy dalam Al-Mujtaba (2106), dan Ahmad dalam Al-Musnad (7148). Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib) (999)]

 

 

Semoga kita tidak dihalangi dari kebaikan Lailatul-Qadr

Allaahummantaj`alnaa min man qooma laylatal-qodari iimanan wah-tisaaban

(Ya Allah jadikanlah kami sebagai bagian orang-orang yang menghidupkan lailatul-qadr dengan iman dan pengharapan kepada-Mu)

Thursday 27 September 2007

Saatnya tuk semakin dermawan

Dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam
adalah orang yang paling dermawan. Dan sesungguhnya beliau lebih
dermawan lagi pada saat bulan Ramadhan. Ketika Jibril datang menemui
beliau pada tiap-tiap malam Ramadhan untuk mentadarruskan Al-Qur'an.
Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam lebih dermawan daripada angin
yang bertiup bebas." (HR. al-Bukhari dan Muslim)

"Dan infaqkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu
sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia
berkata: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku
sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku
termasuk orang-orang yang saleh?" "(al-Munafiqun: 10)

Monday 10 September 2007

Berbuka dalam perjalanan?

Artikel yg saya susun ketika awal-awal membuat blog ini....
sengaja diulang, seperti kata pepatah... lancar kaji karena diulang :)

http://muqorrobin.multiply.com/journal/item/2
http://muqorrobin.multiply.com/journal/item/3

lebih lanjut..
selama ramadhan, artikel2 yg berhubungan dengannya saya masukkan ke favorite list di halaman muka, silahkan dicek ;-)

Sunday 2 September 2007

"Aamiin, dan bagimu seperti itu pula"

Doa seorang muslim bagi saudaranya yang tidak berada di tempat adalah dipenuhi. Di sisi kepalanya ada seorang malaikat yang diwakilkan.Setiap kali dia mendoakan suatu kebaikan bagi saudaranya, maka malaikat yang diwakilkan itu menjawab, "Aamiin, walaka bimitslin"
[HR. Muslim]


Friday 31 August 2007

Shalat Shubuh Syaikh ash-Shuraim , sedih




Ramadhan adalah bulan al-Quran. Telah diriwayatkan mengenai salafush-shalih yang menghabiskan waktu-waktu mereka di bulan Ramadhan dengan al-Quran. Semoga kita dapat meniru mereka.

Berikut ini adala Qari` favorit saya, Syaikh Su`ud ash-Shuraim, salah satu Imam Masjidil-Haram. Surat yang dibaca setelah al-Fatihah adalah surat al-Baqarah ayat 197-207, terjemahannya di sini

Semoga hati kita ikut khusyu dengan mendengarnya.

Monday 27 August 2007

Kiat Menahan Amarah

Sebentar lagi ramadhan.. menahan amarah menjadi sangat penting dalam menjalankan ibadah puasa. Semoga kiat-kiat dari Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam berikut ini dalam membantu kita.

1. Berusaha untuk diam ketika akan marah, Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda,  Jika engkau marah, maka diamlah. Jika engkau marah, maka diamlah.(Musnad Imam Ahmad 1/283-365. Hadits ini hasan lighairihi*).

   2. Berlindung kepada Allah dari syetan yang terkutuk. Sulaiman Ibnu Sard meriwayatkan, pernah dua orang saling mencerca satu sama lainnya di hadapan Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam. Sementara itu, kami sedang duduk di sisinya. Salah seorang dari mereka menghina yang lainnya dengan marah, hingga merah mukanya. Maka Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, Aku mengetahui suatu kalimat, jika diucapkan olehnya (laki-laki yang merah mukanya, Red), maka akan hilang kemarahannya. Hendaklah dia berkata: A’udzubillahi minasy syaithanir rajim (artinya, aku berlindung kepada Allah dari syetan yang terkutuk). ( Shahih AI Bukhari, hadits no. 6115. Dan Shahih Muslim, hadits no. 2610.)

   3. Jika sedang marah, berusahalah untuk duduk. Jika ternyata masih marah, maka hendaklah berbaring. Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, Jika salah seorang kalian marah dan dia dalam keadaan berdiri, maka hendaklah duduk. Jika masih belum reda marahnya, maka hendaklah berbaring.( Musnad Imam Ahmad 5/152. Al Haitsami berkata, “Para perawinya perawi shahih.” Majma’ Az Zawaid, 8/70.)

   4. Berwudhu, sebab wudhu dapat memadamkan kemarahan. Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, Sesungguhnya, kemarahan itu berasal dari syetan. Dan syetan tercipta dari api. Dan sesungguhnya, api itu dapat dipadamkan dengan air Jika salah seorang diantara kalian marah, maka berwudhulah. (Musnad Imam Ahmad, 4/226, Sunan Abu Daud, hadits no. 4784. Hadis ini hasan. Lihatlah Jami’ Al Ushul, tahqiq Al Arna’uth, 8/439.)

Wallahul-musta`an

--------------------------

*: hadits yang terangkat derajatnya menjadi hasan karena beberapa sebab seperti adanya penguat dan syawahid dari hadits lain

Hadits-Hadits Shahih Seputar Ramadhan (2)

6. Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, "Apabila malam pertama bulan Ramadhan tiba, maka syaithan-syaithan dan jin ifrit dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup sehingga tidak ada satu pintu pun darinya yang dibuka. Dan pintu-pintu surga dibuka sehingga tidak ada satu pintu pun yang ditutup. Kemudia ada seorang penyeru yang berseru, `Wahai pencari kebaikan, sambutlah, dan wahai pencari kejahatan kurangilah. Dan Allah membebaskan orang-orang dari neraka, dan itu berlangsung setiap malam."
(HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, hadits hasan. Dan ada hadits yang serupa yang diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim)

7. Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda dalam hadits yang panjang, "..., Kemudian dia membawaku berjalan dan ternyata aku sudah bersama orang-orang yang bergantungan pada urat besar di atas tumit mereka, mulut mereka robek, dan robekan itu mengalirkan darah". Beliau bercerita, "kemudian aku katakan, `Siapakah mereka itu?` Dia menjawab, `Mereka adalah orang-orang yang berbuka sebelum tiba waktu berbuka...` "
(HR. an-Nasa`i, shahih)

na`udzubillah min dzalik.

8. Dari Abu Hurairah radhiallahu `anhu, Nabi shallallahu `alaihi wasallam, beliau bersabda, "Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, niscaya akan diberikan ampunan kepadanya atas dosa-dosanya yang telah lalu."
(HR. al-Bukhari dan Muslim)

9. Dari Abu Hurairah radhiallahu `anhu, bahwasannya Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam, beliau bersabda, "Barangsiapa shalat malam di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, niscaya akan diberikan ampunan kepadanya atas dosa-dosanya yang telah lalu."
(HR. al-Bukhari dan Muslim)

10.
Rasullulloh shallallahu `alayhi wasallam bersabda, yang artinya: “ Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka setiap siang dan malam dalam bulan Ramadhan, dan semua orang muslim yang berdo’a akan dikabulkan do’anya” (HR al-Bazzar, Ahmad, Ibnu Majah, hadits shahih)

11. Dari Abu Sa`id al-Khudri radhiallahu `anhu, dia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, "Makan sahur mengandung berkah, maka janganlah kalian tinggalkan, meskipun dengan seteguk air; karena sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang bersahur."
(HR. Ahmad, shahih)

12. Dari Sahl bin Sa`id radhiallahu `anhu, bahwa Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, "Manusia senantiasa berada dalam kebaikan, selama mereka bersegera berbuka."
(HR. al-Bukhari)

Maksud hadits ini segera berbuka ketika sudah waktunya lho.. :D


----------------------------

Maraji` :
1. Meneladani Shaum Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam, Pustaka Imam asy-Syafii
2. Hadits Shahih Keutamaan Amal Shalih, Najla Press

Hadits-Hadits Shahih Seputar Ramadhan (1)

Untuk pengganti hadits-hadits bermasalah seputar ramadhan, berikut ini hadits-hadits shahih seputar ramadhan...

Tentu saja, kemampuan saya jauh dari bisa menuliskan semua hadits-hadits shahih ttg ramadhan.. saya hanya akan menuliskan sebagian, dibagi menjadi 2.

Monggo, bagi yg ingin menambahkan....

Selamat menikmati :)

------------------------------

1. Dari Abu Umamah radhiallahu `anhu, ia bercerita, "Aku pernah katakan, `Wahai Rasulullah, tunjukkan aku suatu amalan yang dengannya aku bisa masuk surga`. Maka beliau menjawab, `Hendaklah kamu berpuasa, tidak ada tandingan baginya`."
(HR. an-Nasa`i, Ibnu Hibban, dan al-Hakim, shahih.)

2. Dari Abu Hurairah radhiallahu `anhu, dia bercerita, Rasulullah shallallhu `alayhi wasallam bersabda, "Setiap amal anak Adam akan dibalas berlipat ganda. Kebaikan dibalas sepuluh kali lipatnya sampai 700 kali lipat. Allah Ta`ala berfirman, `Kecuali puasa, di mana puasa itu adalah untuk diri-Ku dan Aku akan membalasnya. Dia meninggalkan nafsu syahwat dan makanan demi diri-Ku. Dan orang yang berpuasa itu memiliki 2 kegembiraan; kegembiraan saat berbuka dan kegembiraan saat berjumpa dengan Rabbnya. Dan sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kesturi"
(HR. al-Bukhari dan Muslim, lafazh di atas bagi Muslim)

Subhanallah, dalam 1 hadits ini saja begitu banyak keutamaan dari puasa...

3. Rasulullah shallallahu `alayhi wasallam bersabda, "Puasa dan al-Quran itu akan memberi syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak. Di mana puasa akan berkata, `Wahai Rabbku, aku telah menahannya dari makanan dan nafsu syahwat, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafaat kepadanya`. Sedangkan al-Quran berkata, `Aku telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafaat kepadanya`." Beliau bersabda, "Maka keduanya pun memberikan syafaat"
(HR. Ahmad, al-Hakim, dan Abu Nu`aim, shahih.)

4. Dari Sahl bin Sa`ad radhiallahu `anhu, dari Nabi shallallahu `alayhi wasallam, beliau bersabda, "Sesungguhnya di dalam Surga itu terdapat 1 pintu yang diberi nama ar-Rayyan. Dari pintu itu orang-orang yang berpuasa akan masuk pada hari kiamat kelak. Tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu itu selain mereka saja. Dan jika mereka telah  masuk, maka pintu itu akan ditutup sehingga tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut. "
(HR. al-Bukhari dan Muslim)
Tambahan dalam riwayat an-Nasa`i : "Barangsiapa yang masuk niscaya ia minum, dan barangsiapa yang minum niscaya ia tidak akan haus selama-lamanya" (shahih)

5. Rasulullah shallallahu `alayhi wasallam bersabda :
"Barangsiapa memberi buka puasa kepada orang yang sedang berpuasa maka ia mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang berpuasa dengan tidak mengurangi pahala orang berpuasa sedikitpun”. (Hadits riwayat Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban dan menshahihkannya Tirmidzi).

(bersambung)

---------------------
Maraji` :
1. Meneladani Shaum Rasulullah shallallahu `alayhi wasallam, Pustaka Imam asy-Syafii

2. Kitab Fadhail A`mal: Kumpulan Hadits Shahih tentang Ibadah,  Darul Haq

Hadits-Hadits Bermasalah Seputar Ramadhan... (3)

6. Berpuasalah kalian niscaya akan menjadi sehat

Hadits ini merupakan penggalan dari hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu `Adi di dalam kitab al-Kaamil (VII/2521) melalui jalan Nahsyal bin Sa`id, dari adh-Dhahak, dari Ibnu Abbas.

Nahsyal berstatus matruk (tertolak), karena ia disebutkan suka berbohong, dan adh-Dhahak  dikatakan tidak pernah mendengarnya dari Ibnu Abbas.

Hadits ini diriwayatkan pula dalam kitab al-Ausath (ath-Thabrani), ath-Thibbun Nabawi (Abu Nu`aim), Juz-u (Ibnu Bukhait), dan bbrp lainnya melalui jalan Muhammad bin Sulaiman bin Abi Dawud, dari Zuhair bin Muhammad, dari Suhail bin Shalih, dari Abu Hurairah.

Sanad hadits ini dha`if. Abu Bakar al-Atsram mengatakan, "Aku pernah mendengar Ahmad
-dan dia menyebutkan riwayat orang-orang Syam dari Zuhair bin Muhammad- mengatakan, 'Mereka meriwayatkan darinya beberapa hadits munkar orang-orang tersebut' "
Penjelasan-penjelasan mengenai lemahnya sanad hadits ini tercantum dalam kitab Tahdzibul-Kamal (IX/417)

Penulis Kitab Shifatu Shawmin Nabi shallallahu `alayhi wasallam fi Ramadhaan mengatakan bahwa hadits ini munkar.

7. Barangsiapa berbuka pada suatu hari dari bulan Ramadhan tanpa alasan dan bukan karena sakit, maka dia tidak bisa menggantinya dengan puasa Dahr (satu tahun) sekalipun dia menjalankannya.

Hadits ini disampaikan al-Bukhari sebagai komentar dalam kitab Shahih-nya tanpa sanad. Telah  disambung juga oleh Ibnu Khuzaimah, at-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, an-Nasai, al-Baihaqi, dan Ibnu Hajar melalui jalan Abul-Muthawwis, dari ayahnya, dari Abu Hurairah.

Ibnu Hajar menyebutkan dalam kitab Fathul-Bari (IV/161) bahwa hadits ini memiliki 3 cacat, yang 2 di antaranya adalah; tidak diketahuinya keadaan Abul-Muthawwis, dan keraguan pada pendengaran ayahnya dari Abu Hurairah.

Adapun Ibnu Khuzaimah, setelah meriwayatkannya berkata,  "Kalau memang kabar ini shahih, maka sesungguhnya aku tidak mengenal Ibnul-Muthawwis dan tidak juga ayahnya."

Dengan demikian hadits ini dihukumi dha`if.

Adapun bagi yang telah membatalkan puasanya dengan sengaja pada Ramadhan2 yg lalu, maka ia telah berdosa besar, cukup baginya bertaubat dan mengganti sesuai jumlah hari yang batal tersebut, demikian ulama   dan asatidz dalam fatwa/pendapat mereka yang teringat oleh saya -_-;


Setelah dipelajari, ternyata ada beberapa hadits seputar ramadhan yg cukup bermasalah. Sayangnya, bisa dibilang, semuanya cukup populer di kalangan kita. Lalu bagaimana dengan fadhilah-fadhilah ramadhan? Tenang, masih banyak hadits2 shahih yg mengungkapkan ttg keutamaan ramadhan, ajakan beramal di dalamnya, dan hal2 yang berhubungan dengannya. Silakan cek pada kitab2 hadits shahih yang sudah banyak diterjemahkan dlm bahasa Indonesia . Pada hadits2 shahih inilah selayaknya kita merujuk. Bukan pada hadits2 munkar, matruk bahkan palsu, termasuk juga yang tidak jelas juntrungannya.    



----------------------------------

Maraji` : Meneladani Shaum Rasulullah shallallahu `alayhi wasallam, Pustaka Imam asy-Syafii

Hadits-Hadits Bermasalah Seputar Ramadhan ... (2)

3. “Seandainya umatku mengetahui pahala ibadah bulan ramadhan, niscaya mereka menginginkan satu tahun penuh menjadi ramadhan”

  Hadits ini merupakan penggalan dari hadits yg sangat panjang yg diriwayatkan oleh—antara lain—Imam Ibnu Khuzaimah dlm kitabnya Shahih Ibnu Khuzaimah, Imam Abu Ya`la, Imam Baihaqi dlm kitabnya Syu`ab al-Iman. [Teks aslinya akan saya tuliskan terputus karena memang sangat panjang sekali.]

 “…...Andaikata hamba-hamba Allah itu mengetahui pahala yg terdapat pada bulan ramadhan, maka umatku akan menginginkan agar ramadhan itu menjadi setahun penuh,.... Maka tidak ada seorang hamba yg berpuasa satu hari pada bulan ramadhan, kecuali akan beristri seorang bidadari dalam sebuah kemah yang terbuat dari mutiara,.... setiap bidadari memakai tujuh puluh busana komplit yg berbeda-beda, setiap bidadari mempunyai tujuh puluh tempat tidur yg terbuat dari rubi merah, .....semua itu adalah untuk setiap hari ia berpuasa di bulan ramadhan”
 
  Setelah dilakukan penelitian di “laboratorium hadits” maka hadits tersebut di atas dinyatakan positif sebagai hadits palsu. Dikarenakan di setiap sanadnya terdapat Jarir bin Ayyub al-Bajali. Oleh para kritikus hadits ia dinilai sebagai pemalsu hadits, matruk, dan munkar (lihat Kitab al-Maudhu`at—Ibn al-Jauzi).
 
[Sebenarnya penjelasan hadits ini cukup panjang dan berbelit—setidaknya menurut saya(^_^;)-- tapi yg pasti hukum akhirnya adalah palsu. Keterangan lebih lanjut, silahkan cek di maraji` di bagian akhir.]
 
4. “Tidurnya orang yang berpuasa itu ibadah, diamnya adalah tasbih, amalnya dilipatgandakan (pahalanya), doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni”.

  Menurut Imam al-Suyuti hadits ini dhai`f. Namun perlu diingat bahwa di dalam hadits dhai`f juga terdapat hadits munkar, matruk dan maudhu`.
  Dalam hadits ini, terdapat Ma`ruf bin Hisan(dhai`f), Sulaiman bin Amr al-Nakha`i(lebih dhai`f daripada Ma`ruf, bahkan pendusta), Abd al-Malik bin Umair(sangat dha`if) (lihat Faidh al-Qadir—Muhammad `Abd al-Rauf al-Minawi, Kitab al-Majruhin min al-Muhadditsin—Ibnu Hibban).  Berdasarkan data2 ini, maka hadits di atas dihukumi sebagai hadits palsu.
 
5. “Ibadah bulan Ramadhan itu tergantung antara langit dan bumi, dan tidak akan diangkat kepada Allah kecuali dengan mengeluarkan zakat fitrah”.

   Dalam kitab al-Jami al-Shaghir-nya Imam al-Suyuti mengatakan bahwa hadits ini dhai`f, tanpa ,memberikan alasannya. Dan dalam sanad hadits ini terdapat Muhammad bin Ubaid al-Bashri, seseorang yg tdk dikenal identitasnya (lihat kitab Faidh al-Qadir). Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam Ibnu `Asakir, dan di dalamnya `Abd al-Rahman bin Utsman bin `Umar. Rawi ini juga tidak diketahui identitasnya (lihat Silsilah al-Ahadits al-Dhai`fah wa al-Maudhu`ah—Muhammad Nasiruddin al-Albani). Kesimpulannya, sanad hadits ini tidak dapat dinilai karena ada rawi yang majhul (tidak diketahui).

  Lalu bagaimana dengan matan hadits ini? Salah satu tanda hadits palsu adalah apabila matannya bertentangan dengan pokok2 ajaran islam. Selanjutnya, apakah matan hadits ini bertentangan dengan pokok2 ajaran islam? Syaikh al-Albani berkata, “Sekiranya hadits ini shahih, hal itu berarti ibadah puasa ramadhan itu tidak akan diterima oleh Allah sampai yang bersangkutan mengeluarkan zakat fitrah. Dan saya tidak mengetahui apakah ada seorang ulama yang berpendapat seperti itu"

 Secara umum ajaran islam tidak pernah menetapkan bahwa ibadah puasa itu berkaitan dg zakat fitrah, kecuali dlm hal waktu pengeluaran zakat fitrah saja. Puasa apabila telah terpenuhi syarat-syaratnya, maka akan diterima Allah. Dan zakat fitrah bukanlah salah satu syarat diterimanya ibadah puasa.
 

Maraji`: Hadis-Hadis Bermasalah, Prof. Ali Mustafa Ya'kub, Pustaka Firdaus

Hadits-Hadits Bermasalah Seputar Ramadhan.... (1)

Salah satu bentuk persiapan menyambut datangnya adalah dengan mengkaji kembali ilmu-ilmu syariat yang berkenaan dengan Ramadhan. Demikianlah kebiasaan para ulama sebagaimana saya dengar dari seorang ustadz di Intitut Arab dan Islam di Jepang. Hal ini memang sesuai dengan kaidah, "ilmu sebelum kata dan perbuatan". Dan manusia yang pelupa memang perlu tuk selalu mengulang.

Semoga coretan saya sekitar 3 tahun yg lalu yg telah direvisi ini bisa sedikit membantu persiapan tsb... Coretan yang insya Allah selalu up to date setiap tahun... (iyalah, ramadhannya kan tiap tahun ^_^)

-------------------------------------------------------------

Rangkuman hadits yang bermasalah (bagi yang g punya waktu tuk berpanjang lebar dengan penjelasan di bawahnya.. tapi pas ada waktu baca ya, biar g setengah2 pahamnya.. ;-)

1. Permulaan bulan ramadhan itu rahmat, pertengahannya maghfirah, dan penghabisannya merupakan pembebasan dari api neraka. (sangat dha`if)

2. Kami adalah orang-orang yang tidak makan sehingga kami lapar, dan apabila kami makan kami tidak sampai kenyang. (bukan hadits)

3. Seandainya umatku mengetahui pahala ibadah bulan ramadhan, niscaya mereka menginginkan satu tahun penuh menjadi ramadhan. (palsu)

4. Tidurnya orang yang berpuasa itu ibadah, diamnya adalah tasbih, amalnya dilipatgandakan (pahalanya), doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni. (palsu)

5.  Ibadah bulan Ramadhan itu tergantung antara langit dan bumi, dan tidak akan diangkat kepada Allah kecuali dengan mengeluarkan zakat fitrah. (majhul)

6. Berpuasalah kalian niscaya akan menjadi sehat (munkar)

7. Barangsiapa berbuka pada suatu hari dari bulan Ramadhan tanpa alasan dan bukan karena sakit, maka dia tidak bisa menggantinya dengan puasa Dahr (satu tahun) sekalipun dia menjalankannya. (dha`if)

-----------------------------------------------
Penjelasan
-----------------------------------------------


1. Permulaan bulan ramadhan itu rahmat, pertengahannya maghfirah, dan penghabisannya merupakan pembebasan dari api neraka.

Menurut Imam al-Suyuti hadits ini dhai`f, dan Syaikh al-Albani mengatakan hadits ini munkar. Pendapat ini tidak berlawanan karena hadits munkar adalah bagian hadits dha`if. Sumber kelemahan hadits ini ada pada 2 orang perawi yaitu, Sallam bin Sulaiman bin Sawwar yg disebut sebagai munkar al-hadits, dan Maslamah bin al-Shalt yg matruk (etimologi: ditinggalkan)(lihat al Jami` al Shaghir al-Suyuti, Silsilah al-Ahadits al-Dhai`fah wa al-Maudhu`ah. Nasiruddin al-Albani, Taisir Musthalah al-Hadits Dr. Mahmud Tahhan).

Berdasarkan hal2 tersebut maka hukum hadits di atas adalah munkar bahkan matruk(terminologi hadits: semi palsu). Munkar dan matruk adalah golongan hadits dhai`f yg sangat parah sehingga tak layak digunakan sebagai dalil apapun. FYI, tingkatan hadits dhai`f yg paling parah adalah maudhu` (palsu).

Dalam riwayat lain, Wahai sekalian manusia, kamu sekalian akan dilindungi bulan yg agung. Bulan yg diberkahi. Bulan di mana terdapat suatu malam yg lebih baik daripada seribu bulan. Allah menjadikan puasa pada bulan itu sebagai suatu kewajiban, sementara shalat malamnya dijadikan sebagai kesunahan. Siapa yg melakukan suatu amal kebajikan pada bulan itu, ia seperti melakukan suatu kewajiban pada bulan yg lain. Dan orang yg menjalankan suatu kewajiban pada bulan itu, ia seperti menjalankan tujuh puluh kewajiban pada bulan yg lain. Bulan itu bulan kesabaran, dan pahala untuk kesabaran adalah surga. Ia juga bulan pelipur lara, dan bulan di mana rizki orang mukmin akan ditambahi. Orang yg memberikan ifthar kepada orang yg berpuasa, hal itu akan menjadi ampunan bagi dirinya dan ia akan dibebaskan dari api neraka. Ia juga akan mendapatkan pahala ibadah orang yg diberi ifthar tadi dan orang yg di beri ifthar tidak akan dikurangi sedikitpun pahalanya

Para sahabat berkata,Tidak semua dari kami dapat memberikan ifthar kepada orang berpuasa· Nabi saw menjawab,Allah akan memberikan pahala kepada orang yg memberikan ifthar meskipun hanya sebiji kurma, seteguk air, atau setetes susu masam. Bulan itu diawali rahmat, pertengahannya adalah maghfirah, dan diakhiri dengan pembebasan neraka·



Meskipun hadits di atas terdapat dalam Shahih Ibnu Khuzaimah, beliau sendiri sebenarnya masih meragukan keshahihan hadits tersebut(perlu diketahui bahwa kitab shahih yg sudah terjamin hanya kitab shahih al-Bukhari dan kitab shahih Muslim). Terbukti, dalam kitab aslinya, Shahih Ibnu Khuzaimah, beliau sebelum menuturkan hadits tersebut berkata, "ini adalah bab tentang fadhilah-fadhilah bulan ramadhan apabila hadits berikut shahih" Kelemahan hadits ini ada pada rawi yg bernama Ali bin Zeid bin Jud`an. Ia dikatakan tdk dapat dijadikan hujjah oleh Imam Yahya bin Ma`in, dan dikatakan tidak kuat oleh Imam Abu Zur`ah, dan begitu pula menurut ulama yg lain. Dalam kaidah ilmu kritik rawi hadits, rawi yg mendapatkan penilaian seperti di atas, apabila meriwayatkan hadits, maka haditsnya tidak dapat dijadikan dalil dalam agama. (lihat al-Jarh wa la-Ta`dil Abi Hatim ar-Razi(p.185-186), Ushul al-Takhrij wa Dirasah al-Asanid Dr. Mahmud at-Tahhan(p.166))

Berdasarkan hal2 tersebut di atas, kedua hadits itu adalah hadits dhai`f yg amat parah kedhai`fannya. Sehingga tidak dapat saling menguatkan dan tidak dapat dijadikan dalil apapun termasuk sebagai fadhilah amal. Walaupun beberapa di antara kita ada yg merasa matan (isi) dari hadits tersebut baik, namun perlu diketahui bahwa sanad adalah poin keontetikan hadits, yg menjadikan suatu hadits layak dialamatkan pada Rasulullaah shallallahu `alayhi wasallam atau tidak.

Dalam suatu hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa yang menghalangi sahabat Anas bin Malik  untuk menceritakan hadits yg banyak adalah karena Rasulullah
shallallahu `alayhi wasallam telah bersabda bahwa barang siapa yg berdusta dengan sengaja atas nama beliau (Nabi shallallahu `alayhi wasallam), dipersilahkan untuk mengambil tempat duduk di neraka. Akhi, pernahkan terlintas dalam pikiran kita bahwa seorang Anas bin Malik akan berdusta dg sengaja atas nama Muhammad shallallahu `alayhi wasallam? Namun , kita bisa lihat kehati-hatian beliau melalui hadits ini. Semoga hal ini bisa menjadi pelajaran.

2. Kami adalah orang-orang yang tidak makan sehingga kami lapar, dan apabila kami makan kami tidak sampai kenyang·

Setelah diteliti, ternyata ucapan ini terdapat pada kitab al-Rahmah fi al-Tibb wa al-Hikmah, karya Imam al-Suyuti. Dan ternyata ucapan ini bukanlah hadis melainkan perkataan seorang dokter dari 
Sudan. Imam al-Suyuti mengutip kisah dokter dari Sudan ini tanpa menyebutkan rujukannya. Mengetahui hal ini, sepertinya sudah tak perlu lagi penjelasan tambahan. Yg ingin mengetahui detail kisah sang doktor bisa membuka maraji` yg tercantum di bawah atau kitab Imam al-Suyuti di atas.


-----------------------------------------
Maraji`: Hadis-Hadis Bermasalah, Prof. Ali Mustafa Ya'kub, Pustaka Firdaus

Toko kue Pak Marto buka cabang di Jepang?

Bagi yang mengerti bahasa jepang rasanya tidak perlu membaca penjelasan saya tuk mengetahui kelucuan foto di samping ini.

Ini adalah salah bentuk nyata dari jauhnya orang jepang dari penguasaan bahasa inggris. Tulisan jepang (hiragana) pada foto di samping dibaca "Okashi Maato". "Okashi" adalah bahasa jepang dari "kue", sedangkan "Maato" adalah bahasa jepang serapan atau dari bahasa inggris "mart" (toko). Pemilik toko kue ini sepertinya ingin menuliskan bahasa inggris di bawah nama tokonya yang dalam bahasa jepang. Hanya saja, sepertinya dia mengira "maato" berasal dari kata "marto" bukan "mart". ^_^

Dalam pengucapan bahasa jepang, bahasa asing (inggris) yg berakhiran "rt" biasanya diberi pengucapan panjang dan diakhiri huruf "to" ("to" dalam bahasa jepang ditampilkan dlm 1 huruf). Contoh lain selain "mart" adalah "smart" yang dalam pengucapan bahasa jepangnya adalah "sumaato". Tentu saja, jepang sdh punya kata sendiri tuk kata "toko", seperti "ya", maupun kata "pintar", seperti "atama ga ii".

Sunday 26 August 2007

I know what I did last summer (episode 2)




Episode 2.....
Take Over All Castles in Nagano...

In Nagano-ken (ken=province), there are 3 castle which are still have their castle form. Takashima-jou (jou=castle), Oomine-jou, and Matasumoto-jou. The best and most beautiful from those 3 is Matsumoto-jou, that Japan Government took it as Kokuhou (Koku=national, hou=treasure).

As I went to Takashima-jou this summer, I can say that all castle in Nagano-ken are already taken over ^_^;
vini, vidi, vici...

I know what I did last summer (episode 1)


Di pelabuhan menanti kedatangan perahu pemandu

Episode 1....
Summer Camp.

Tuesday 14 August 2007

Peringatan Bagi Pengguna Nokia

Buat para nokia-ers, ada peringatan nih...
Ditemukan 2 kasus di Jepang di mana batere nokia (buatan panasonic) menghasilkan panas dan memberikan bekas hitam di karpet dan lantai. Adapaun di dunia sekitar 100 kasus tlah dilaporkan. Kemungkinan yg bisa terjadi dari munculnya panas pada batere panasonic ini adalah melelehnya badan handphone yg dari plastik atau merusak badan hp.

Sampai saat ini, kasus munculnya panas pada batere ini berhenti di bawah angka 1 %.

Di Jepang, Nokia menyediakan handphone pengganti bagi konsumen yg menginginkan tuk diganti handphonenya (kesempatan tuk ganti telp gratis? :)

Berita lengkapnya silahkan merujuk ke bawah (bonus buat yg lagi blajar bhs jepang :D )


SM

------------------------------------------
(http://www.asahi.com/business/update/0814/TKY200708140389.html)

松下製電池4600万個交換 ノキア、携帯「発熱も」

2007年08月14日23時09分

 携帯電話機世界最大手、フィンランドのノキアは14日、同社の携帯端末に搭載した松下電池工業製のリチウムイオン電池4600万個に発熱の恐れがあり、消費者の求めがあれば無償で交換する、と発表した。両社によると、松下電池の製造ラインの不具合が原因で回路がショートするとみられる。大規模な交換は世界各国の利用者を巻き込み、費用負担や信用力の低下で、松下電池や親会社の松下電器産業の経営にも影響しそうだ。

写真電池「BL-5C」が使われているノキア製の携帯電話。ボーダフォン(現ソフトバンクモバイル)が日本で発売した
写真松下電池工業製の電池「BL-5C」。赤い枠で囲った部分に、ノキアのウェブサイトで照会できる製造番号が印刷されている

 対象の電池はノキアブランドの「BL―5C」で、複数の電池メーカーで3億個以上生産された。うち交換対象の松下電池製品は、05年12月~06年11月に大阪府守口市の本社工場で製造。この電池を搭載した端末は世界中に出荷されており、日本ではNTTドコモ、ソフトバンクモバイル(旧ボーダフォン)などから約32万台販売され、16万~17万台が現在も稼働しているとみられる。

 ノキアなどによると、電池の異常発熱などの不具合が世界で約100件報告された。日本でも2件あり、発熱で床やベッドが焦げたという。事例はすべて充電中で、深刻なけがなどの報告はなく、充電器などの周辺機器にも影響がない、としている。

 松下電池や松下電器の説明では、不具合のある電池は、製造工程でプラス電極とマイナス電極を隔てる絶縁シートが破れ、両極が接触している可能性がある。不具合は全体の1%未満とみられるが、充電時に大きな電流が流れるとショートし、最高数百度まで過熱して携帯本体のプラスチックが溶けたり、内部でガスが発生して電池パックが膨張し、最悪の場合パックが裂けたりする事態もあり得るという。

 06年11月に効率化などのためラインを改修したことで、製造工程の不具合は解消されたが、その時点では「不具合が発生していることを把握できていなかった」(松下電池広報)としている。

 ノキアは「問題が起きるのは、とてもまれなケース」としつつも、消費者に注意を呼びかけ、松下とともに規制当局に協力して調査を進める方針。ノキアは「不具合情報が増えてきたので、顧客の安全を考えて素早く対応した」(広報担当)と強調している。

 これに対し、電気製品の安全性を監督する経済産業省内には「悪質な報告義務違反とまでは言えないかもしれないが、世界で事故が100件起きているのに、日本の夕方に事実を公表するなど消費者をなめているのではないか」と厳しい見方がある。ノキア、松下の対応が妥当だったかが今後、改めて問われる可能性もある。

 リチウムイオン電池では昨年、ソニーのパソコン向け電池に過熱や発火の恐れがあり、最終的に960万個を回収。三洋電機も、三菱電機製携帯電話用電池に過熱や破裂の恐れが生じ、130万個を回収している。今回の松下製電池は自主交換とはいえ、規模ははるかに大きい。相次ぐ大規模な不具合発生は、日本メーカーに対する信頼も大きく傷つけかねない。

 ノキアは、携帯電話機の世界シェアの3割超を握る最大手。交換費用は、ほぼ全額を松下電池が負担するとみられ、200億円超まで膨らむ可能性もある。

Thursday 9 August 2007

Mesjid di Jepang

Coret-coretan sekitar 3 tahun lalu nih...
Dimuat di http://www.pmij.org/index.php/content/view/156/

Berhubung ada Mesjid yg udah hilang (-_-), jadi direvisi sedikit..

------------------------------------------------------------------------

Mesjid di Jepang? Jangan salah, omotta yori ooi yo*! Setidaknya menurut penulis…..Emang sih sama sekali gak bisa dibandingin dengan jumlah mesjid-mesjid di Indonesia, tapi untuk ukuran Jepang sudah merupakan anugerah tersendiri. Terutama untuk daerah Tokyo. Bahkan ada mesjid-mesjid yang suasana di dalamnya gak kalah bahkan melebihi mesjid-mesjid di Indonesia.

Pada kesempatan kali ini penulis akan coba memperkenalkan beberapa mesjid di Jepang. So, jangan ke mana-mana, tetap di halaman dan artikel yang sama….



1. Mesjid Otsuka. Lokasinya di Otsuka, Tokyo. Kegiatannya banyak, mulai dari kelas tafsir, kelas untuk anak-anak muslim, kajian Islam sabtu malam + makan-makan , camping musim panas, dll. Bisa dibilang sebagai salah satu mesjid yang paling padat kegiatannya. Pengurusnya banyak dari muslim Pakistan. Ada yang menarik dari mesjid ini, yaitu ketika mengadakan acara camping musim panas, saat itu muslimnya sebagian besar dari Pakistan, tapi muslimahnya sebagian besar dari Jepang. Nah lho?! Ngertikan maksudnya!?







2. Mesjid Hiroo. Lokasinya di Moto Azabu, Tokyo. Kegiatan yang menjadi andalan adalah kelas bahasa arabnya. Mesjid ini memang tergabung dalam komplek Institut Bahasa Arab Tokyo. Pengurusnya banyak dari muslim Saudi Arabia. Tapi ada satu ustadz Indonesia yang turut ambil peran di institut ini, namanya Ustadz Jaelani. Selain di institut, beliau juga banyak mengambil peran dalam kegiatan-kegiatan muslim Indonesia di Jepang. Mesjid ini merupakan favorit penulis, terutama pas ramadhan. Oh ya, Tokyo Tower terlihat cukup anggun dari pelataran parkir mesjid Hiroo. Zekkei desu*!

  1. 3. Mesjid Tokyo. Lokasinya di Shibuya-ku, Tokyo. Kegiatannya, gomen kuwashikunai* (^_^;). Pengurusnya banyak muslim Turki. Inilah mesjid yang paling berbentuk mesjid. Megah euy! Trus, denger-dengernya sih, lantai bawah dari mesjid ini lumayan ideal untuk penyelenggaraan pesta pernikahan. Bagi yang punya rencana ngadain di Jepang, boleh tuh….


4. Mushola SRIT
(Sekolah Republik Indonesia Tokyo)
. Lokasinya di Meguro-ku, Tokyo. Ini nih, tempat ngumpulnya muslim Indonesia, kalo KMII (Keluarga Masyarakat Islam Indonesia) lagi ngadain kegiatan. Lebih tepatnya bukan musholanya sih, tapi balainya SRIT. Karena musholanya kecil. Jadi kalo sholat jumat atau kegiatan-kegiatan KMII, biasanya yang dipakai adalah balainya.

5. Mushola Shin-Okubo
. Lokasinya di Shin-Okubo, Shinjuku-ku, Tokyo. Kegiatannya, ceramah ahad malam + makan-makan. Pengurusnya adalah muslim-muslim Myanmar. Yang menjadi poin dari mesjid ini adalah letaknya yang sangat strategis. Dikelilingi sekitar 4 toko halal, plus 1 restoran halal Thailand. Yang menarik, restoran halal tsb memakai system tabehoudai* setiap hari jumat untuk makan siang, dengan harga 1000 yen. Mengunjungi mesjid ini ibarat sekali mendayung 2-3 pulau terlampaui.

6. Mesjid Hachiouji
. Lokasinya di Hachiouji, Tokyo. Mesjid ini berhubungan dekat dengan Mesjid Hiroo. Pengurusnya pun banyak muslim-muslim Saudi Arabia. Sebagai salah satu kegiatannya, mesjid ini membuka kelas bahasa arab gratis, setiap Sabtu malam. Dengan pengajar native…so, tunggu apalagi?! Udah gratis, pengajarnya native lagi. Klo penulis sih, nunggu pindah ke Tokyo…hehe.

7. Mesjid Ueda
Lokasinya di Ueda-shi, Nagano-ken. Baru sekali ke mesjid ini. Muslim Pakistan yang kaya kaya  membeli bekas kantor dan dijadikan mesjid. Kegiatan utama yang cukup menonjol adalah pengajian tuk muslimah jepang (istri para muslim pakistan). Pengajarnya didatangkan dari Tokyo, bekerjasama dengan Mesjid Otsuka. Ohya, setiap selesai sholat Jumat ada makan bareng di lantai 1.

8.
Mesjid Shin-Anjou. Lokasinya di Shin-Anjou, Aichi. Kegiatannya, yang penulis tahu cuma ceramah plus makan-makan hari Sabtu malam. Pengurusnya banyak dari muslim-muslim Pakistan-Bangladesh. Di sekitar lokasi mesjid, setidaknya terdapat 2 toko halal. Yang sangat mengesankan penulis adalah membludaknya jumlah jamaah di Sabtu malam. Berdesak-desakan, kayak lagi sholat tarawih di malam-malam awal Ramadhan...Pikiran bahwa sedang berada di suatu mesjid di negeri seperti Jepang seakan hilang!

9. Mesjid Kobe. Salah satu mesjid yang paling terkenal di Jepang ini, lokasinya di Kobe, Hyougou-ken. Tetap tegak meskipun Kobe diserang ketika Perang Dunia II. Kegiatannya dan pengurusnya…..gomen, kuwashikunai*(^_^;). Cuma pernah 2 kali sholat di mesjid ini. Yang pasti imamnya orang keturunan Arab. Di depan mesjid ini terdapat toko makanan halal. Dari stasiun kereta terdekat kalo ke mesjid ini, suasana malamnya cukup ramai dan menggoda. Jadi ati-ati jangan sampai berubah niat kalo mengunjungi mesjid ini.











Demikian perihal mesjid-mesjid di Jepang yang bisa penulis berikan. Tentu saja selain yang di atas masih banyak mesjid-mesjid lain di Jepang. Di antaranya Mesjid Asakusa (Asakusa, Tokyo), Mesjid Ohanajaya (Yotsuki, Tokyo), Mesjid Niigata (Niigata-ken), Mesjid Gyoutoku (Chiba-ken), Mesjid Ebina (Ebina-shi, Kanagawa-ken), Mesjid Sakai Machi (Sakai Machi, Gunma-ken), Mesjid Ichinowari (Kasukabe-shi —tempat tinggalnya Crayon Sinchan!!--, Saitama), Mesjid Nagoya (Nagoya-shi, Aichi), Mesjid Niihama (Niihama-shi, Ehime-ken), dan yang lainnya.

Hmm…lumayan kan jumlahnya?! So, buat kamu-kamu yang mau ke Jepang, nanti kalo di Jepang jangan lupa tuh kunjungin Rumah-rumah Nya. Hitung-hitung nambah pengalaman, sambil merasakan universalnya Islam, iya gak!?

 ::::::::::::::::::::::


Terjemahan bebas

  • omotta yori ooi yo : lebih banyak dari perkiraan lho
  • Zekkei desu : pemandangannya mantap
  • gomen, kuwashikunai : maaf, tidak tahu detail
  • tabehoudai : makan sepuasnya (buffet)

Wednesday 8 August 2007

Mujin Eki Best Seven


Kolaborasi dengan kabut dan bangunan stasiun yg terlihat tua memberikan nilai tersendiri

Lagi tertarik dengan mujin eki nih.. ^_^

Mujin eki adalah sebutan untuk eki (stasiun) yang tidak ada petugasnya (mujin=tidak ada orang). Biasanya kalau gak ada petugasnya, penumpang membeli karcis di mesin penjual karcis, tapi mujin eki pilihan saya berikut, sepertinya mesin penjual karcis juga gak ada. Jadi penumpang membeli karcis di dalam kereta langsung ke masinis atau asistennya.

Tuesday 7 August 2007

Buah-Buahan yang Dimakan Nabi shallallahu `alaihi wasallam


Dari Abdullah bin Ja`far radhiallahu `anhu, ia berkata:
"Nabi shallallahu `alaihi wasallam biasa menyantap mentimun dengan kurma basah" (shahih)

Dari A`isyah radhiallahu `anha, ia berkata:
"Nabi shallallahu `alaihi wasallam menyantap semangka dan kurma basah" (shahih)

Dari Anas bin Malik radhiallahu `anhu, ia berkata:

"Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam menyantap melon dan kurma basah secara bersamaan" (shahih)


Jalan-Jalan di Tokyo




Hisashiburi ni Tokyo no tabi wo sita...
Setelah sekian lama, iseng-iseng jalan keliling Tokyo..

Manjat Gunung Fuji..

Start:     Aug 13, '07 01:00a
Location:     Fuji-san
insya Allah... klo g kecapean abis kamping musim panas... -_-;

Kamping Musim Panas...

Start:     Aug 11, '07 12:00a
End:     Aug 12, '07 10:00a
Location:     Minoishi
Kali ini tempat yg belum pernah pergi... asyik....

Tuesday 31 July 2007

An Incovenient Truth




"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."[ar-Ruum:41]

Bukankah sebagian telah kita rasakan? Lalu kapan kita akan "kembali"?

Lauk Pauk Nabi shallallahu `alaihi wasallam (bag.2)

Dari `Aisyah radhiallahu `anha, ia berkata, "Nabi shallallahu `alaihi wasallam menyukai manisan dan madu" (shahih)

Dari Umar bin Khattab radhiallahu `anhu, ia berkata, "Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, "Makanlah zaitun dan gunakan pula sebagai minyak rambut. Karena minyak itu berasal dari pohon yang penuh berkah" " (shahih)


Dari Abu Ubaid radhiallahu `anhu, ia berkata, "Suatu hari aku memasak untuk Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam. Beliau amat menyukai daging lengan. Aku pun menyodorkan daging itu kepada beliau. Beliau berkata, "Berikan lagi sepotong lengan". Kemudian beliau meminta lagi, "Berikan lagi sepotong lengan". Lalu aku bertanya, "Wahai Rasulullah, memangnya kambing mempunyai berapa lengan?" Beliau menjawab, "Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya. Andai saja engkau diam, tentu engkau bisa memberikan kepadaku daging lengan itu terus menerus selagi aku memintanya" " (shahih)


Dari Ummu Hani, ia berkata, "Nabi shallallahu `alaihi wasallam pernah menemuiku dan bertanya, "Apakah engkau memiliki sesuatu untuk dimakan?" Aku menjawab, "Tidak, hanya roti kering dan cuka". Beliau bersabda, "Berikanlah, rumah tidak dikatakan kosong dari lauk pauk selama masih ada cuka"." (hasan)

Lauk Pauk Nabi shallallahu `alaihi wasallam (bag.1)

Dari Anas bin Malik radhiallahu `anhu, ia berkata, "Nabi shallallahu `alaihi wasallam suka sekali makan labu. Suatu hari beliau diajak makan, atau diundang makan, aku pun mengikuti beliau. Aku sengaja meletakkan potongan labu ke hadapan beliau karena aku tahu beliau amat menyukainya." (shahih)


Dari Hukaim bin Jabir, dari ayahnya berkata, "Aku pernah menemui Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam. Lalu kulihat di sisi beliau ada labu yang sudah dipotong-potong. Aku bertanya: 'Apa itu?' Beliau menjawab 'Kami banyak menyantap makanan ini' "(shahih)

Diambil dari kitab Mukhtasharusy-Syamaa-ilul-Muhammadiyyah, Imam at-Tirmidzi, diringkas dan ditahqiq oleh Syaikh al-Albani. Edisi bhs Indonesia: Karakteristik dan Kepribadian Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam.

Kali ini ttg labu dulu yak, insya Allah lain kali disambung.. :)





Monday 30 July 2007

Kenikmatan Si Tukang Parkir

Nikmat bener si tukang parkir...
Mobilnya banyak, g sombong...
Mobilnya ilang satu persatu, g marah...
lapang dadanya, merdeka jiwanya...

Jadi inget hadits ,

عَجَبًا ِلأَمْرِ الْمُؤْمِنِ ِإنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَالِكَ ِلأَحَدٍ ِإلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصاَبَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ وَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَاِنْ أَصاَبَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ


Menakjubkan urusan orang beriman, sesungguhnya semua urusannya baik baginya dan tidak ada yang demikian itu bagi seseorang selain bagi orang beriman. Kalau ia memperoleh kesenangan ia bersyukur dan itu baik baginya. Kalau ia tertimpa kesusahan, ia sabar dan itu baik baginya (HR. Ahmad dan Muslim).

Thursday 26 July 2007

Berpuasa Dari Membicarakan Orang Lain

Coretan seorang saudara yg alhamdulillah sarat dengan hikmah

:::::::::::::::::::::::::::::

Dalam salah satu metode terbiyah ruhani, ada yang disebut "berpuasa dari membicarakan orang lain" meskipun pembicaraan itu benar adanya, apatah lagi kalau tidak benar atau merupakan syak wasangka, perkiraan-perkiraan. Kadang-kadang diwajibkan meninggalkan membicarakan orang lain meskipun mengenai hal yang boleh dan tidak apa-apa.

Sungguh sangat banyak para cendekia, bahkan banyak dari mereka adalah orang mengaku berdakwah, yang terjatuh ke dalam perangkap membicarakan kejelekan-kejelekan orang lain.
Padahal mereka tahu bagaimana keutamaan orang yang menutup aib orang lain.

Dalam hadits disebutkan,
“Siapa yang melepaskan dari seorang mukmin satu kesusahan yang sangat dari kesusahan dunia niscaya Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan dari kesusahan di hari kiamat. Siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya Allah akan memudahkannya di dunia dan nanti di akhirat. Siapa yang menutup aib seorang muslim niscaya Allah akan menutup aibnya di dunia dan kelak di akhirat. Dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu menolong saudaranya….” (HR. Muslim no. 2699)

Setiap muslim seharusnya menjaga aib saudaranya sesama muslim yang memang menjaga kehormatan dirinya, tidak dikenal suka berbuat maksiat namun sebaliknya di tengah manusia ia dikenal sebagai orang baik-baik dan terhormat.
Siapa yang menutup aib seorang muslim yang demikian keadaannya, Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menutup aibnya di dunia dan kelak di akhirat.

Namun bila di sana ada kemaslahatan atau kebaikan yang hendak dituju dan bila menutupnya akan menambah kejelekan, maka tidak apa-apa bahkan wajib menyampaikan perbuatan jelek/aib/cela yang dilakukan seseorang kepada orang lain yang bisa memberinya hukuman.
Jika ia seorang istri maka disampaikan kepada suaminya. Jika ia seorang anak maka disampaikan kepada ayahnya. Jika ia seorang guru di sebuah sekolah maka disampaikan kepada mudir-nya (kepala sekolah). Demikian seterusnya.

Yang perlu diingat, diri kita ini penuh dengan kekurangan, aib, cacat, dan cela. Maka sibukkan diri ini untuk memeriksa dan menghitung aib sendiri, niscaya hal itu sudah menghabiskan waktu tanpa sempat memikirkan dan mencari tahu aib orang lain.
Lagi pula, orang yang suka mencari-cari kesalahan orang lain untuk dikupas dan dibicarakan di hadapan manusia, Allah Subhanahu wa Ta'ala akan membalasnya dengan membongkar aibnya walaupun ia berada di dalam rumahnya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Barzah Al-Aslami radhiyallahu 'anhu dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:

يَا مَعْشَرَ مَنْ آمَنَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يَدْخُلِ اْلإِيْمَانُ قَلْبَهُ، لاَ تَغْتَابُوا الْمُسْلِمِيْنَ، وَلاَ تَتَّبِعُوْا عَوْرَاتِهِمْ، فَإِنَّهُ مَنِ اتَّبَعَ عَوْرَاتِهِمْ يَتَّبِعِ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَوْرَاتِهُ، وَمَنْ يَتَّبِعِ اللهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ فِي بَيْتِهِ

“Wahai sekalian orang yang beriman dengan lisannya dan iman itu belum masuk ke dalam hatinya. Janganlah kalian mengghibah kaum muslimin dan jangan mencari-cari/mengintai aurat6 mereka. Karena orang yang suka mencari-cari aurat kaum muslimin, Allah akan mencari-cari auratnya. Dan siapa yang dicari-cari auratnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya di dalam rumahnya (walaupun ia tersembunyi dari manusia).” (HR. Ahmad 4/420, 421,424 dan Abu Dawud no. 4880. Kata Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Abi Dawud: “Hasan shahih.”)

Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu 'anhuma menyampaikan hadits yang sama, ia berkata,
“Suatu hari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam naik ke atas mimbar, lalu menyeru dengan suara yang tinggi:
“Wahai sekalian orang yang mengaku berislam dengan lisannya dan iman itu belum sampai ke dalam hatinya. Janganlah kalian menyakiti kaum muslimin, janganlah menjelekkan mereka, jangan mencari-cari aurat mereka. Karena orang yang suka mencari-cari aurat saudaranya sesema muslim, Allah akan mencari-cari auratnya. Dan siapa yang dicari-cari auratnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya walau ia berada di tengah tempat tinggalnya.” (HR. At-Tirmidzi)

Dari hadits di atas tergambar pada kita betapa besarnya kehormatan seorang muslim. Sampai-sampai ketika suatu hari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu 'anhuma memandang ke Ka’bah, ia berkata:

مَا أَعْظَمَكِ وَأَعْظَمَ حُرْمَتَكِ، وَالْمُؤْمِنُ أَعْظَمَ حُرْمَةً عِنْدَ اللهِ مِنْكِ

“Alangkah agungnya engkau dan besarnya kehormatanmu. Namun seorang mukmin lebih besar lagi kehormatannya di sisi Allah darimu.”

Siapa yang menutup aib saudaranya maka berarti menutup aibnya sendiri. Dan siapa yang Allah Subhanahu wa Ta'ala tutup celanya di dunia, di hari akhir nanti Allah Subhanahu wa Ta'ala pun akan menutup celanya sebagaimana Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لاَ يَسْتُرُ اللهُ عَلَى عَبْدٍ فِي الدُّنْيَا إِلاَّ سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Tidaklah Allah menutup aib seorang hamba di dunia melainkan nanti di hari kiamat Allah juga akan menutup aibnya8.” (HR. Muslim no. 6537)
Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.

------------------
sebagian besar dikutip dari
(http://www.asysyariah.com/)