Monday 29 January 2007

Pulang Kampung...

Start:     Feb 14, '07 10:00a
End:     Mar 13, '07 11:30p

Cinta (TIDAK) Sejati Yusuf dan Zulaikha

Ketika membaca literatur-literatur pernikahan saya ckp terkejut menemukan perumpamaan cinta Yusuf dan Zulaikha sbg cinta yg islami. Bahkan sampai ada doa ttg pernikahah yg mebawa-bawa nama keduanya.

Setahu saya, Istri al-Aziz yg sering disebut Zulaikha di terjemahan Depag bbrp tahun lalu, adalah seorang istri penggoda, yg berencana membawa Nabi Yusuf `alaihissalam ke lembah kemaksiatan. Cinta Zulaikha kepada Yusuf adalah cinta perselingkuhan, sedangkan saya tidak tahu menahu ttg cinta Yusuf kepada Zulaikha.

Kalau seperti ini ceritanya, bagaimana mungkin Cinta Yusuf dan Zulaikha bisa digambarkan sebagai percintaan islami?


.....

Seorang alumnus program doktoral Univ al-Azhar Kairo menuturkan, tatkala upacara pernikahan seorang mahasiswa Indonesia dilaksanakan, hadir pula Deputy Grand Syeikh al-Azhar, Prof. Dr. Abdul Ra`uf Shalabi. Ketika sampai ujung acara dan tiba saatnya berdoa, seorang mahasiswa Indonesia memimpin doa. Dengan penuh kekhusyuan mahasiswa itu berdoa dalam bahasa arab. Ketika doa itu sampai pada kalimat:

Allahumma allif baynahuma kama allafta bayna Yusuf wa Zulaikha
(Ya Allah, semoga Engkau merukunkan kedua mempelai ini sebagaimana Engkau telah merukunkan Yusuf dan Zulaikha),

tiba-tiba ulama al-Azhar itu menyangkalnya.

......

Imam Ibnul-Qayyim rahimahullah ketika menafsirkan surat Yusuf ayat 21 dalam at-Tafsir al-Qayyim, tidak menyebutkan nama istri al-Aziz. "Mereka (para ulama) tidak ada yang menyebutkan nama wanita itu. Mereka hanya menuturkan SIFAT-SIFATNYA YANG BURUK SEBAGAIMANA AL-QURAN MENUTURKANNYA". (at-Tafsir al-Qayyim, Dar al-Kutub al-`Ilmiyyah, Beirut , tanpa tahun, hal.314--huruf besar dari saya--)

Muhammad Rasyid Ridha, dalam Tafsir al-Manar-nya mengatakan bahwa al-Quran tidak menyebutkan secara jelas nama orang Mesir yang membeli Yusuf, begitu juga nama istrinya. (Tafsir al-Manar, Maktabah al-Qahirah, Kairo, 1380 H, xii/272)


.......

 
Tersebarnya penamaan istri al-Aziz sbg Zulaikha dalam surat Yusuf, diawali keterangan para ulama yang menukil kisah itu dari kitab-kitab tafsir klasik. Sayangnya, penilaian atas keshahihan penamaan tersebut tidak turut tersebar bersama penamaannya itu sendiri. (Sebagian) masyarakat hanya mengenal, bahkan meyakini bahwa Zulaikha adalah wanita yang merayu Nabi Yusuf `alayhissalam, dan setelah Nabi Yusuf `alayhissalam diangkat menjadi pembesar Mesir, Zulaikha dinikahinya. Mereka hidup seia-sekata, saling mengasihi dan menyayangi. Tak heran, jika akhirnya tipologi Yusuf-Zulaikha disamakan dengan tipologi Adam-Hawa, Muhammad-Khadijah, dan Ali-Fatimah.

Lebih lanjut diketahui bahwa kisah Yusuf-Zulaikha muncul melalui lisan ahli kitab. Ketika surah Yusuf ayat 21 disinggung, mereka menuturkan detail kisah tersebut menurut versi mereka.

 Rasulullah shallallahu `alayhi wa sallam telah mengingatkan dalam haditsnya,
"Kamu jangan membenarkan penuturan Ahlul-Kitab, jangan pula mendustakannya. Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan apa-apa (kitab) yang diturunkan kepada kami dan (kitab) apa-apa yang diturunkan kepadamu." (HR. al-Bukhari)

Di dalam al-Quran, Allah azza wa jalla mengingatkan orang-orang beriman untuk tabayyun terhadap berita-berita yang dibawa oleh orang fasik (al-Hujurat:6)

.......

Berdasarkan nukilan dari kitab-kitab tafsir ulama salaf, ternyata yg menuturkan kisah penamaan istri al-Aziz dengan sanad yg lengkap hanyalah Imam ath-Thabari, yaitu dari Ibnu Humaid, dari Salamah, dari Ibnu Ishaq, dari Muhammad bin as-Sa`ib, dari Abu Shalih, dari Ibnu `Abbas. Dalam jalur ini, nama istri al-Aziz adalah Ra`il binti Ra`il. Sedang riwayat yang menyebut nama istri al-Aziz adalah Zulaikha bersumber dari Syu`aib al-Jaba`i. Kedua sanad itu lemah sekali bahkan palsu. Penyebab lemahnya riwayat ada pada Muhammad bin as-Sa`ib al-Kalbi dan Syu`aib al-Jaba`i. Muhammad bin as-Sa`ib al-Kalbi dinilai sebagai rawi yang matruk (ditinggalkan/dusta) oleh Imam adz-Dzahabi, Imam Ibnu Hibban dan lainnya. Sedangkan Syu`aib al-Jaba`i dinilai juga sbg rawi yang matruk oleh Imam adz-Dzahabi dan Imam Ibnu Hajar al-Asqolani.

......

Alhamdulillah, Depag pada tahun 2006 telah mengeluarkan al-Quran terjemahan bahasa Indonesia dg menghilangkan kata "Zulaikha" dan menambahkan footnote bahwa penamaan istri al-Aziz sebagai Zulaikha tidak dapat dipertanggungjawabkan. Syaamil al-Quran cetakan 2005 yang saya miliki juga memberikan footnote yg menjelaskan bahwa riwayat mengenai penamaan istri al-Aziz tdk dapat dipertanggungjawabkan.

.....

Semoga Allah memaafkan kealpaan kita dan menambahkan kepada kita ilmu yang bermanfaat.

Maraji` :Haji Pengabdi Setan, Pustaka Firdaus, 2006




Visit Our BATiK ONLiNE STORE

Wednesday 24 January 2007

musim dingin..brrr!


suatu malam di matsumoto... di beranda apato... bbrp waktu yg lampauuuuuu... ^_^;

Monday 22 January 2007

Puasa Asyura

Sejarah dan Keutamaan Puasa Asyura

Sesungguhnya hari Asyura (10 Muharram) meski merupkan hari bersejarah dan
diagungkan, namun orang tidak boleh berbuat bid'ah di dalamnya. Adapun yang
dituntunkan syariat kpd kita pada hari itu HANYALAH BERPUASA, dengan dijaga
agar jangan sampai tasyabbuh dengan orang Yahudi.

"Orang2 Quraisy biasa berpuasa pada hari asyura di masa jahiliyyah,
Rasulullah pun melakukannya pada masa jahiliyyah. Tatkala beliau sampai di
Madinah beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umatnya untuk
berpuasa." (HSR Bukhari 3/454, 4/102, 244, 7/ 147 Muslim 2/792, dll)

"Nabi tiba di Madinah, kemudian beliau melihat orang2 Yahudi berpuasa pada
hari asyura. Beliau bertanya:"Apa ini?" Mereka menjawab:"Sebuah hari yang
baik, ini adalah hari dimana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh
mereka, maka Musa berpuasa pada hari itu sebagai wujud syukur. Maka beliau
Rasulullah menjawab:"Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian
(Yahudi), maka kami akan berpuasa pada hari itu sebagai bentuk pengagungan
kami terhadap hari itu." (HSR Bukhari 4/244, 6/429)

"Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura, beliau menjawab:"Puasa itu bisa
menghapuskan dosa-dosa kecil pada tahun kemarin."(HSR Muslim 2/818-819)


Cara Berpuasa di Hari Asyura

1. Berpuasa selama 3 hari tgl 9, 10, dan 11 Muharram

Berdasarkan hadits Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan
lafadz sebagaimana telah disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam al-Huda dan
al-Majd Ibnu Taimiyyah dalam al-Muntaqa 2/2:

"Selisihilah orang yahudi dan berpuasalah sehari sebelum dan setelahnya."

Dan pada riwayat ath-Thahawi menurut penuturan pengarang al-Urf asy-Syadzi:
"Puasalah pada hari Asyura dan berpuasalah sehari sebelum dan setelahnya dan
janganlah kalian menyerupai orang Yahudi."

Namun di dalam sanadnya ada rawi yang diperbincangkan. Ibnul Qayyim berkata
(dalam Zaadud Ma'al 2/76):"Ini adalah derajat yang paling sempurna." Syaikh
Abdul Haq ad-Dahlawi mengatakan:"Inilah yang utama."

Ibnu Hajar di dalam Fathul Bari 4/246 juga mengisyaratkan keutamaan ini. Dan
termasuk yang memilih pendapat puasa 3 hari tersebut adalah asy-Syaukani
(Nailul Authar 4/245) dan Syaikh Muh Yusuf al-Banury dalam Ma'rifus Sunan
5/434.

Namun mayoritas ulama yang memilih cara ini adalah lebih dimaksudkan utk
berhati-hati. Ibnul Qudamah di dalam al-Mughni 3/174 menukil pendapat Imam
Ahmad yang memilih puasa 3 hari pada saat timbul kerancuan dalam menentukan
awal bulan.

2. Berpuasa tgl 9 & 10 Muharram

Mayoritas Hadits menunjukkan cara ini:
Rasulullah berpuasa pada hari asyura dan memerintahkan berpuasa. Para
shahabat berkata:"Ya Rasulullah, sesungguhnya hari itu diagungkan oleh
Yahudi." Beliau bersabda:"Di tahun depan insyaAllah kita akan berpuasa pada
tanggal 9.", tetapi sebelum datang tahun depan Rasulullah telah wafat." (HSR
Muslim 2/798)

Dalam riwayat lain:"Jika aku masih hidup pada tahun depan, sungguh aku akan
melaksanakan puasa pada hari kesembilan."(HSR Muslim 2/798; Ibnu Majah,
Ahmad, Tabrani dll)

Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata dalam Fathul Baari 4/245 :"Keinginan beliau
untuk berpuasa pada tanggal 9 mengandung kemungkinan bahwa beliau tidak
hanya berpuasa pada tanggal 9 saja, namun juga ditambahkan pada hari
kesepuluh. Kemungkinan dimaksudkan untuk berhati-hati dan mungkin juga untuk
menyelisihi kaum Yahudi dan Nashara, kemungkinan kedua inilah yang lebih
kuat, yang itu ditunjukkan sebagian riwayat Muslim:

"Dari 'Atha', dia mendengar Ibnu Abbas berkata:"Selisihilan Yahudi,
berpuasalah pada tanggal 9 dan 10." (Abdurrazaq, Thahawi, Baihaqi, dll)

3. Berpuasa pd tgl 9 & 10 atau 10 & 11 Muharram

"Berpuasalah pada hari asyura dan selisihilah orang Yahudi, puasalah sehari
sebelumnya atau sehari setelahnya."(Hadits DHOIF, riwayat Ahmad, Ibnu
Khuzaimah, Thahawi)

Hadits marfu' ini tidak shahih karena ada 3 illat (cacat):
- Ibnu Abi Laila, lemah karena hafalannya buruk.
- Dawud bin Ali bin Abdullah bin Abbas, bukan hujjah
- Perawi sanad hadits tersebut secara mauquf lebih tsiqah dan lebih
hafal daripada perawi jalan/sanad marfu'

Jadi hadits di atas Shahih secara mauquf sebagaimana dalam as-Sunan
al-Ma'tsurah karya As-Syafi'i no 338 dan Ibnu Jarir ath-Thabari dalam
Tahdzibul Atsar 1/218.

Ibnu Rajab berkata (Lathaiful Ma'arif hal 49):"Dalam sebagian riwayat
disebutkan ATAU SESUDAHNYA maka kata ATAU di sini mungkin karena keraguan
dari perawi atau memang menunjukkan kebolehan…."

Al-Hafidz berkata (Fathul Baari):"Dan ini adalahl akhir perkara Rasulullah,
dahulu beliau suka menyocoki ahli kitab dalam hal yang tidak ada perintah,
lebih-lebih bila hal itu menyelisihi orang-orang musyrik. Maka setelah fathu
Makkah dan Islam menjadi termahsyur, beliau suka menyelisihi ahli kitab
sebagaimana dalam hadits shoheh. Mak a masalah puasa asyura termasuk dalam
hal itu. Maka pertama kali beliau menyocoki ahli kitab dan berkata:"Kami
lebih berhak atas Musa daripada kalian.", kemudian beliau menyukai
menyelisihi ahli kitab, maka beliau menambah sehari sebelum ATAU sesudahnya
untuk menyelisihi ahli kitab."

Ar-Rafi'i berkata (at-Talhish al-Habir 2/213):"Berdasarkan ini, seandainya
tidak berpuasa pada tanggal 9 maka dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal
11."

4. Berpuasa pd tgl 10 Muharram saja

Al-Hafidz berkata (Fathul Baari):"Puasa asyura mempunyai 3 tingkatan, yg
terendah berpuasa sehari saja, tingkatan diatasnya ditambah puasa pada
tanggal 9, dan tingkatan diatasnya ditambah puasa pada tanggal 9 dan 11.
Wallahu a'lam."


*Bid'ah-bid'ah di hari asyura'*
1. Shalat dan dzikir-dzikir khusus, sholat ini disebut dengan sholat
asyura
2. Mandi, bercelak, memakai minyak rambut, mewarnai kuku, dan menyemir
rambut.
3. Membuat makanan khusus yang tidak seperti biasanya.
4. Membakar kemenyan.
5. Bersusah-susah dalam kehausan dan menampakkan kesusahannya itu.
6. Doa awal dan akhir tahun yang dibaca pada malam akhir tahun dan
awal tahun (majmu' Syarif)
7. Menentukan berinfaq dan memberi makan orang-orang miskin
8. Memberi uang belanja lebih kepada keluarga.
9. As-Subki berkata (ad-Din al-Khalish 8/417):"Adapun pernyataan
sebagian orang yang menganjurkan setelah mandi hari ini (10 Muharram) untuk
ziarah kepada orang alim, menengok orang sakit, mengusap kepala anak yatim,
memotong kuku, membaca al-Fatihah seribu kali dan bersilaturahmi maka TIDAK
ADA dalil yg menunjukkan keutamaan amal-amal itu jika dikerjakan pada hari
asyura. YANG BENAR amalan-amalan ini diperintahkan oleh syariat di setiap
saat, adapun MENGKHUSUSKAN di hari asyura maka hukumnya adalah bid'ah."


Perhatikan!!


Hadits :"Barangsiapa memberi kelonggaran pd hari asyura, niscaya Allah akan
memberikan kelonggaran kepadanya sepanjang tahun."

Hadits diatas adalah BATHIL. Imam Ahmad berkata:"Hadits ini tidak
sah/bathil."

Hadits : "Barangsiapa mandi dan bersuci pada hari asyura maka tidak akan
sakit di tahun itu kecuali sakit yang menyebabkan pada kematian."

Hadits diatas adalah Palsu, buatan para pembunuh Husain.

Hadits : "Barangsiapa bercelak dengan batu ismid di hari asyura maka matanya
tidak akan pernah sakit selamanya."

Maka ulama seperti Ibnu Rajab , az -Zakarsyi dan as-Sakhawi menilai hadits
di atas adalah maudhu'/palsu.

Demikianlah sedikit pembahasan tentang hari asyura'. Semoga kita bias
mengamalkan sunnah dan meninggalkan bid'ah. Amin.

Disalin dari Majalah As-Sunnah edisi 03/V/1421H-2001M

Friday 19 January 2007

Thursday 18 January 2007

Ngelmu Dong...


"Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim." (HR. Ibnu Majah, shahih)

Dapet cerita dari seorang calon mahasiswa
Universitas Islam (Jami`ah Islamiyah) di Madinah, bahwa untuk menjadi
eksekutif di kepolisian Arab Saudi, minimal harus lulus S1 bidang syariah.

Klo
di Indonesia lulus S1 di bidang syariah udah dipanggil-panggil "ustadz"
maka di Arab Saudi, kita akan menemukan bahwa kantor pusat kepolisian
berisi para "ustadz"..
Memang
sih, calon mahasiswa tersbut tdk bercerita ttg eksekutif2 di badan
lainnya... tapi bkn tidak mgkn standar yg sama juga diberlakukan..

Sekali lagi, menunjukkan betapa pentingnya ilmu syar`i..

Ustadz
Yazid Abdul Qadir Jawas menulis di dalam buku Prinsip Dasar Islam, "Dari sekian banyak waktu yang kita
habiskan untuk berkerja, berusaha, bisnis, berdagang, kuliah, dan
lainnya, apakah tidak bisa kita sisihkan sepersepuluhnya untuk hal-hal
yang dapat melindungi iman kita?"

Emang, kita harus terus belajar....





Wednesday 17 January 2007

Mengunjungi saudara..


Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu `anhu dari Nabi shalallahu'alaihi wa sallam:

Ada seseorang mengunjungi saudaranya di desa lain, lalu Allah mengutus seorang malaikat untuk menemui orang itu. Ketika orang tersebut sampai di desa yang dituju, malaikat bertanya "Mau ke mana kamu?"
Orang itu menjawab "Aku akan menjenguk saudaraku di desa ini."
Tanya malaikat selanjutnya, "Apakah dengan mengunjunginya kau memperoleh banyak keuntungan?"
Orang itu menjawab "Tidak, aku hanya mencintainya karena Allah Azza wa Jalla."
Malaikat itu mengatakan, "Sesungguhnya aku adalah utusan Allah untuk memberitahu kamu bahwa Allah menyenangimu sebagaimana kau menyenangi saudaramu karena Allah.

(Hadits no. 1769 dalam Ringkasan Shahih Muslim oleh Imam al-Mundziri)



libur musim semi ^_^

Start:     Feb 3, '07 12:00a
End:     Mar 31, '07

ujian akhir... !!!

Start:     Jan 29, '07 1:00p
End:     Feb 2, '07

Friday 12 January 2007

Selamat Tinggal


وَدَاعًا



وَدَاعًا دُنْيَا اْ لأَ حْزَانِ

وَأَهِلِّيْ دُنْيَا اْلإِ يْـمَا نِ

وَالطَّيْرُ اْلمَكْسُوْرُجَنَاحًا

مَاعَادَفَقِيْدَ الجَرْحَانِ



يَاقَلْبِي اْلمَهْمُوْمُ طِنَاعًا

قَدْرَحَلَتْ عَنِّي أَحْزَانِي

سَأَ طِيْرُ إِلىَ دُنْيَا أَهْوَاء

أَنَامُسْلِمُ أَغلُوبِإِيْمَانِى



عُنْوَانِي اْلمُسْلِمُ وَكَفَانِي

أَ نِّيَ مِنْ جُنْدِ اْلإِيْمَانِى

قُرْآنُيْ نُوْرٌوَضِيَاءٌ

إِسْلاَمِيْ حُبِّي وَحَنَابِي



وَاحْوِيْنِي يَادُنْيَا الطُّهْرِ

فَهَوَاكِ عَيْلاَٴوُجْدَانِي

إِخْوَانِي طُهْرٌوَعَفَافٌ

أَبْطَالٌ جُنْدُالرَّحْمٰنِ



فِي ظِلِّ الدِّ يْنِ أَنَاأَحْيَا

أَفْدِ يْ إِسْلاَمِي مُتَفَانِي

حَتَّى أُسْتَخْلَفَ فِي الدُّنْيَا

وَلِتَعْلُورَابَةُقُرْآنِي





=====

WADA`AN (SELAMAT TINGGAL)



Ref:

Selamat tinggal wahai dunia duka

Dan selamat datang wahai dunia iman

burung yang patah sayapnya

Takkan mati karena lukanya



Wahai hatiku yang sedih perangainya

Sungguh kesedihan itu telah meninggalkan diriku

'Kan terbang aku ke dunia cinta

Karena aku seorang muslim

yang membumbung dengan iman



Gelarku adalah muslim dan itu cukup bagiku

Aku termasuk ke dalam tentara keimanan

Al Qur'an adalah cahaya dan sinar

Islam adalah kecintaan dan kerinduanku



Dekaplah wahai dunia kesucian

Sehingga sentuhan kasihmu menemui perasaanku

Temanku adalah kebersihan dan kesucian

Pahlawan tentara ar Rahman



Di bawah naungan agama aku hidup

Untuk menebus keislamanku yang nyaris sirna

Sehingga aku menjadi khalifah di dunia

Dan mengibarkan tinggi - tinggi panji Al Qur'an



Arr. : Izzatul Islam

Lead : Ahmad Sahal


liriknasyiddotcom