Saturday 17 March 2007

Cara Membuka Pintu-Pintu Langit


Rasulullah shallallahu `alahi wa sallam bersabda, yang artinya:

"Empat
rakaat sebelum zhuhur tanpa diselingi salam, maka dibukakan pintu-pintu langit
bagi empat rakaat tersebut."

(Hadits hasan riwayat Abu Dawud,
at-Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah, dari Abu Ayyub)

Syaikh Ibnu Ustaimin berkata:


“Dalam kitab syarah Zaad Al-Mustaqni’ dinyatakan bahwa dalilnya adalah Hadits dari Abu Ayyub, “Nabi shalat sebelum zhuhur sebanyak 4 raka’at tanpa diselingi dengan bacaan salam.” (HR. Abu Dawud No. 1270 dan Ibnu Majah No. 1157)


Akan tetapi Hadits di atas tidak menegaskan bahwa 4 raka’at tersebut
dengan 2 tasyahud, oleh karena itu kami (Syaikh Utsaimin -pen)
berpendapat, “Jika ada orang yang shalat sebelum zhuhur 4 raka’at
dengan 2 tasyahud, maka hal tersebut lebih dekat kepada hukum makruh,
karena Nabi shallahu’alaihi wasallam bersabda, “Janganlah kalian shalat witir sebanyak 3 raka’at, janganlah menyerupai shalat maghrib.” (HR. Baihaqi 3/31, dalam Fathul Bari 2/481 Ibnu Hajar mengatakan “Sanadnya sesuai dengan persyaratan Bukhari dan Muslim.”)


Hadits tersebut merupakan Hadits Shahih. Hadits ini menunjukkan
bahwa syariat menginginkan agar shalat sunnah itu tidak sama dengan
shalat fardhu. Jika ada orang yang melaksanakan shalat sunnah 4 roka’at
akan tetapi seperti shalat zhuhur yaitu dengan 2 tasyahud berarti dia
telah menyamakan shalat sunnah dengan shalat fardhu.” (Syarah Mumti’ 4/111-112).

:::::::::::::::::::

Terkadang kita mempunyai waktu
luang pada saat zhuhur, tp entah knp, sholat sunnah rawatib zhuhur sering kita
cukupkan dg 2 rakaat ba`diyah.

Seorang ulama sampai-sampai menyengajakan
dirinya berutang (meskipun tak membutuhkannya), agar dpt melaksanakan
sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu `alayhi wa sallam ktk berutang, stidaknya
sekali seumur hidupnya. Sedangkan kita, untuk 4 rakaat sblm zhuhur yg ksempatan
mengamalkannya sering datang, jangan2 blm pernah kita amalkan. Tidakkah kita
mencintai sunnah rasul?

Wallahul-musta`aan





15 comments:


  1. Dulu saya biasa melakukan sholat sunnat sebelum dhuhur 2+2...jadi 4 rakaat...kalau seperti itu gimana...
    akhirnya saya hanya sholat 2 rakaat saja...

    makasih sharingnya...tambah ilmu nih...

    ReplyDelete
  2. Syukron katsir...
    Jazaakumullah khoyr... Amiiin...

    ReplyDelete
  3. klo Sayyid Sabiq dlm fiqih sunnah mengutamakan shalat qabliyah zhuhur dengan 2-2, bdasarkan hadits shahih yang artinya,"Shalat malam atau pun siang itu adalah dua dua".
    Namun klo memakai kaidah "lafadz yg khusus diutamakan drpd lafadz yg umum", maka dlm hal 4 rakaat shalat qabliyah zhuhur lbh utama tdk memisahkannya dg salam, krn ada lafadzyg mengkhususkan hal tsb. wallahu a`lam.

    ReplyDelete
  4. Banyak yg melakukan sholat qobliyah zuhur itu cuma 2 rakaat.. itu gmn akh? jazakallah

    ReplyDelete
  5. insya Allah ga ada malasah ukht...
    memang ada juga dalil shahih tentang shalat 2 rakaat sebelum dan sesudah zhuhur sebagai rawatib muakkad. sehingga ada yg menyebutkan bahwa rawatib muakkad dalam sehari ada 10 rakaat.

    namun kita bisa berharap dibukakannya pintu langit, jika kita melakukan shalat qabliyah zhuhur 4 rakaat.

    waiyyaak

    ReplyDelete
  6. INI YANG AKU TUNGGU2
    TRIMA KASIH SYAIKH

    ReplyDelete
  7. ARTINYA
    KETIKA BERPROSES 4 RAKAAT ITU LANGIT TERBUKA
    KETIKA ITU KITA HRS BANYAK2 MEMOHON KEPADA YG DI ATAS LANGIT
    BEGITU KAN?
    INSYAALLAH

    ReplyDelete
  8. Betul pak. Kira-kira memang seperti itu maknanya, wallahu a`lam.

    Terimakasih kembali Pak.

    ReplyDelete
  9. akhi.. kl 4 rakaatnya ngga setiap hari, apa akan dibuka kan pintu2 langit nya ya? ^__^

    ReplyDelete
  10. jika merujuk hadits di atas dan hadits2 yg mirip, maka keutamaan ini berlaku setiap hari. artinya setiap hari kita punya kesempatan dibukakan pintu-pintu langit bila mengerjakan 4 rakaat tersebut.
    apabila kita tdk mengamalkannya tiap hari, maka insya Allah pintu langitnya dibuka di hari kita mengamalkan 4 rakaat tsb.
    wallahu a`lam.

    ReplyDelete
  11. iya donk
    masa dibuka terus, bahkan ketika hanya sekali mengikut hadits itu.
    ya ketika kita melaksanakannya, ya ketika itu langit terbuka, shg begitu mudahnya Allah SWT 'mendengar' dan 'menjawab' pinta kita.
    tetapi tafsirnya memang lbh kpd kebutuhan kita, 'ada saat kita boleh membuka langit' ... lho kan? begitu bermurahNya, Dia.
    Kalau dari aspek Allah SWT, 'Beliau' selalu dapat 'mendengar', bahkan ketika hanya suara hati, Dia selalu 'memberi' bahkan ketika kita ga minta, luarrr biasa.
    persoalannya adalah, bahwa kita tinggal niru, niru RasululLah, itu saja.
    untungnya kita diajari Rasul cara 'bermanja' kpdNya dg 'membuka' langit. andai tak diberinya contoh, alangkah sedihnya kita, ga tahu mana yang benar.
    sementara, kita dibriNya naluri untuk benar atau berada pada jalur benar

    ReplyDelete
  12. terimakasih atas tambahannya,Pak. :-)

    ReplyDelete
  13. wah..jadi pengen nambah rawatibnya yang tadi 2 rakaat eits malah tidak pernah jadi dua setelah baca ini pengen jadi 4...syukron bang robin...

    ReplyDelete
  14. semoga Allah mudahkan kita dalam beribadah kepadaNya. amiin...
    `afwan

    ReplyDelete