Tuesday 27 March 2007

Sahabat itu Mulia

Ketika berjumpa dan ngobrol2 dengan seorang mahasiswa Indonesia di
Universitas Islam, dia terdiam sejenak ketika saya bertanya ttg telatnya
baiat Ali radhiyallahu `anhu terhadap Abu Bakar radhiyallahu `anhu
ketika Abu Bakar radhiyallahu `anhu diangkat menjadi khalifah..








Lalu dengan suara yg aga berat, mahasiswa itu menjawab, "Kita harus
hati-hati dalam membicarakan masalah ini...." dan ia pun melanjutkan
dengan kata2 yg sebenarnya tdk menjadi jawaban dari pertanyaan yg saya
ajukan, tapi alhamdulillah itu cukup buat saya.








Imam Abu Hanifah berkata:


"Kita tidak boleh menyebutkan seorang pun dari sahabat Nabi shallallahu
`alayhi wa sallam kecuali dengan sebutan baik" (al-Fiqh al-Akbar, hal.
304)





Beliau juga berkata:

"Keberadaan salah seorang sahabat bersama Nabi shallallahu `alayhi
wa sallam sesaat saja, hal itu lebih bagus dari pada amal kita
sepanjang umur, meskipun umur itu panjang." (al-Makki, Manaqib Abi
Hanifah, hal. 76)









Imam Malik bin Anas berkata:

"Siapa yang merendahkan derajat seorang sahabat Nabi shallallahu
`alayhi wa sallam atau ia merasa tidak senang, maka ia tidak punya hak
untuk dilindungi oleh umat Islam."

Lalu beliau membacakan ayat : (ayat ke-10 dari surat al-Hasyr).




Imam Malik kemudian berkata: "Barangsiapa marah kepada salah seorang
sahabat Nabi shallallahu `alayhi wa sallam maka ia telah terkena ayat
ini." (al-Hilyah, VI/327)





Imam Syafi`i berkata:

"Allah telah memuji para sahabat Nabi shallallahu `alayhi wa sallam
di dalam al-Quran, Taurat, dan Injil. Dan Nabi shallallahu `alayhi wa
sallam sendiri telah memuji keluhuran mereka, sementara untuk yang lain
tidak disebutkan. ......." (Manaqib asy-Syafi`i, I/442)









Imam Ahmad berkata:

"Di antara ajaran as-Sunnah adalah menyebut-nyebut kebaikan semua
sahabat Nabi shallallahu `alayhi wa sallam dan menahan diri tidak
menyebutkan ketidakbaikan dan pertentangan yang terjadi di antara
mereka. Orang yang mencaci para sahabat, atau salah seorang saja di
antara mereka, maka ia telah berbuat bid`ah, berpaham Rafidhi (Syi`ah),
dan berlaku buruk. Allah tidak akan menerima amal kebajikannya. ......
" (as-Sunnah karya Imam Ahmad, hal. 77-78)

Maraji` : Aqidah Imam Empat, Dr. Muhammad bin Abdurrahman al-Khumais

No comments:

Post a Comment