Tuesday 31 July 2007

An Incovenient Truth




"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."[ar-Ruum:41]

Bukankah sebagian telah kita rasakan? Lalu kapan kita akan "kembali"?

Lauk Pauk Nabi shallallahu `alaihi wasallam (bag.2)

Dari `Aisyah radhiallahu `anha, ia berkata, "Nabi shallallahu `alaihi wasallam menyukai manisan dan madu" (shahih)

Dari Umar bin Khattab radhiallahu `anhu, ia berkata, "Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, "Makanlah zaitun dan gunakan pula sebagai minyak rambut. Karena minyak itu berasal dari pohon yang penuh berkah" " (shahih)


Dari Abu Ubaid radhiallahu `anhu, ia berkata, "Suatu hari aku memasak untuk Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam. Beliau amat menyukai daging lengan. Aku pun menyodorkan daging itu kepada beliau. Beliau berkata, "Berikan lagi sepotong lengan". Kemudian beliau meminta lagi, "Berikan lagi sepotong lengan". Lalu aku bertanya, "Wahai Rasulullah, memangnya kambing mempunyai berapa lengan?" Beliau menjawab, "Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya. Andai saja engkau diam, tentu engkau bisa memberikan kepadaku daging lengan itu terus menerus selagi aku memintanya" " (shahih)


Dari Ummu Hani, ia berkata, "Nabi shallallahu `alaihi wasallam pernah menemuiku dan bertanya, "Apakah engkau memiliki sesuatu untuk dimakan?" Aku menjawab, "Tidak, hanya roti kering dan cuka". Beliau bersabda, "Berikanlah, rumah tidak dikatakan kosong dari lauk pauk selama masih ada cuka"." (hasan)

Lauk Pauk Nabi shallallahu `alaihi wasallam (bag.1)

Dari Anas bin Malik radhiallahu `anhu, ia berkata, "Nabi shallallahu `alaihi wasallam suka sekali makan labu. Suatu hari beliau diajak makan, atau diundang makan, aku pun mengikuti beliau. Aku sengaja meletakkan potongan labu ke hadapan beliau karena aku tahu beliau amat menyukainya." (shahih)


Dari Hukaim bin Jabir, dari ayahnya berkata, "Aku pernah menemui Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam. Lalu kulihat di sisi beliau ada labu yang sudah dipotong-potong. Aku bertanya: 'Apa itu?' Beliau menjawab 'Kami banyak menyantap makanan ini' "(shahih)

Diambil dari kitab Mukhtasharusy-Syamaa-ilul-Muhammadiyyah, Imam at-Tirmidzi, diringkas dan ditahqiq oleh Syaikh al-Albani. Edisi bhs Indonesia: Karakteristik dan Kepribadian Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam.

Kali ini ttg labu dulu yak, insya Allah lain kali disambung.. :)





Monday 30 July 2007

Kenikmatan Si Tukang Parkir

Nikmat bener si tukang parkir...
Mobilnya banyak, g sombong...
Mobilnya ilang satu persatu, g marah...
lapang dadanya, merdeka jiwanya...

Jadi inget hadits ,

عَجَبًا ِلأَمْرِ الْمُؤْمِنِ ِإنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَالِكَ ِلأَحَدٍ ِإلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصاَبَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ وَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَاِنْ أَصاَبَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ


Menakjubkan urusan orang beriman, sesungguhnya semua urusannya baik baginya dan tidak ada yang demikian itu bagi seseorang selain bagi orang beriman. Kalau ia memperoleh kesenangan ia bersyukur dan itu baik baginya. Kalau ia tertimpa kesusahan, ia sabar dan itu baik baginya (HR. Ahmad dan Muslim).

Thursday 26 July 2007

Berpuasa Dari Membicarakan Orang Lain

Coretan seorang saudara yg alhamdulillah sarat dengan hikmah

:::::::::::::::::::::::::::::

Dalam salah satu metode terbiyah ruhani, ada yang disebut "berpuasa dari membicarakan orang lain" meskipun pembicaraan itu benar adanya, apatah lagi kalau tidak benar atau merupakan syak wasangka, perkiraan-perkiraan. Kadang-kadang diwajibkan meninggalkan membicarakan orang lain meskipun mengenai hal yang boleh dan tidak apa-apa.

Sungguh sangat banyak para cendekia, bahkan banyak dari mereka adalah orang mengaku berdakwah, yang terjatuh ke dalam perangkap membicarakan kejelekan-kejelekan orang lain.
Padahal mereka tahu bagaimana keutamaan orang yang menutup aib orang lain.

Dalam hadits disebutkan,
“Siapa yang melepaskan dari seorang mukmin satu kesusahan yang sangat dari kesusahan dunia niscaya Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan dari kesusahan di hari kiamat. Siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya Allah akan memudahkannya di dunia dan nanti di akhirat. Siapa yang menutup aib seorang muslim niscaya Allah akan menutup aibnya di dunia dan kelak di akhirat. Dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu menolong saudaranya….” (HR. Muslim no. 2699)

Setiap muslim seharusnya menjaga aib saudaranya sesama muslim yang memang menjaga kehormatan dirinya, tidak dikenal suka berbuat maksiat namun sebaliknya di tengah manusia ia dikenal sebagai orang baik-baik dan terhormat.
Siapa yang menutup aib seorang muslim yang demikian keadaannya, Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menutup aibnya di dunia dan kelak di akhirat.

Namun bila di sana ada kemaslahatan atau kebaikan yang hendak dituju dan bila menutupnya akan menambah kejelekan, maka tidak apa-apa bahkan wajib menyampaikan perbuatan jelek/aib/cela yang dilakukan seseorang kepada orang lain yang bisa memberinya hukuman.
Jika ia seorang istri maka disampaikan kepada suaminya. Jika ia seorang anak maka disampaikan kepada ayahnya. Jika ia seorang guru di sebuah sekolah maka disampaikan kepada mudir-nya (kepala sekolah). Demikian seterusnya.

Yang perlu diingat, diri kita ini penuh dengan kekurangan, aib, cacat, dan cela. Maka sibukkan diri ini untuk memeriksa dan menghitung aib sendiri, niscaya hal itu sudah menghabiskan waktu tanpa sempat memikirkan dan mencari tahu aib orang lain.
Lagi pula, orang yang suka mencari-cari kesalahan orang lain untuk dikupas dan dibicarakan di hadapan manusia, Allah Subhanahu wa Ta'ala akan membalasnya dengan membongkar aibnya walaupun ia berada di dalam rumahnya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Barzah Al-Aslami radhiyallahu 'anhu dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:

يَا مَعْشَرَ مَنْ آمَنَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يَدْخُلِ اْلإِيْمَانُ قَلْبَهُ، لاَ تَغْتَابُوا الْمُسْلِمِيْنَ، وَلاَ تَتَّبِعُوْا عَوْرَاتِهِمْ، فَإِنَّهُ مَنِ اتَّبَعَ عَوْرَاتِهِمْ يَتَّبِعِ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَوْرَاتِهُ، وَمَنْ يَتَّبِعِ اللهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ فِي بَيْتِهِ

“Wahai sekalian orang yang beriman dengan lisannya dan iman itu belum masuk ke dalam hatinya. Janganlah kalian mengghibah kaum muslimin dan jangan mencari-cari/mengintai aurat6 mereka. Karena orang yang suka mencari-cari aurat kaum muslimin, Allah akan mencari-cari auratnya. Dan siapa yang dicari-cari auratnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya di dalam rumahnya (walaupun ia tersembunyi dari manusia).” (HR. Ahmad 4/420, 421,424 dan Abu Dawud no. 4880. Kata Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Abi Dawud: “Hasan shahih.”)

Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu 'anhuma menyampaikan hadits yang sama, ia berkata,
“Suatu hari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam naik ke atas mimbar, lalu menyeru dengan suara yang tinggi:
“Wahai sekalian orang yang mengaku berislam dengan lisannya dan iman itu belum sampai ke dalam hatinya. Janganlah kalian menyakiti kaum muslimin, janganlah menjelekkan mereka, jangan mencari-cari aurat mereka. Karena orang yang suka mencari-cari aurat saudaranya sesema muslim, Allah akan mencari-cari auratnya. Dan siapa yang dicari-cari auratnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya walau ia berada di tengah tempat tinggalnya.” (HR. At-Tirmidzi)

Dari hadits di atas tergambar pada kita betapa besarnya kehormatan seorang muslim. Sampai-sampai ketika suatu hari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu 'anhuma memandang ke Ka’bah, ia berkata:

مَا أَعْظَمَكِ وَأَعْظَمَ حُرْمَتَكِ، وَالْمُؤْمِنُ أَعْظَمَ حُرْمَةً عِنْدَ اللهِ مِنْكِ

“Alangkah agungnya engkau dan besarnya kehormatanmu. Namun seorang mukmin lebih besar lagi kehormatannya di sisi Allah darimu.”

Siapa yang menutup aib saudaranya maka berarti menutup aibnya sendiri. Dan siapa yang Allah Subhanahu wa Ta'ala tutup celanya di dunia, di hari akhir nanti Allah Subhanahu wa Ta'ala pun akan menutup celanya sebagaimana Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لاَ يَسْتُرُ اللهُ عَلَى عَبْدٍ فِي الدُّنْيَا إِلاَّ سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Tidaklah Allah menutup aib seorang hamba di dunia melainkan nanti di hari kiamat Allah juga akan menutup aibnya8.” (HR. Muslim no. 6537)
Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.

------------------
sebagian besar dikutip dari
(http://www.asysyariah.com/)

tuhan sembilan senti

Dah bnyk beredar nih di internet...
saya muat lagi di sini, biar makin tersebar...

rokok itu harrrammm lho.....

"Janganlah membahayakan diri sendiri dan orang lain" (HR Ahmad, Ibnu Majah dan Ad-Daruqutni).

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tuhan Sembilan Senti
Oleh Taufiq Ismail

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,

Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,
di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
hansip-bintara-
perwira nongkrong merokok,
di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im
sangat ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
di ruang kepala sekolah ada guru merokok,
di kampus mahasiswa merokok,
di ruang kuliah dosen merokok,
di rapat POMG orang tua murid merokok,
di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya
apakah ada buku tuntunan cara merokok,

Di angkot Kijang penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk
orang bertanding merokok,
di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok,
sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,

Negeri kita ini sungguh nirwana
kayangan para dewa-dewa bagi perokok,
tapi tempat cobaan sangat berat
bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,

Di pasar orang merokok,
di warung Tegal pengunjung merokok,
di restoran di toko buku orang merokok,
di kafe di diskotik para pengunjung merokok,

Bercakap-cakap kita jarak setengah meter
tak tertahankan asap rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun
menderita di kamar tidur
ketika melayani para suami yang bau mulut
dan hidungnya mirip asbak rokok,

Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul
saling menularkan HIV-AIDS sesamanya,
tapi kita tidak ketularan penyakitnya.
Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya
mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus,
kita ketularan penyakitnya.
Nikotin lebih jahat penularannya
ketimbang HIV-AIDS,

Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia,
dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu,
Bisa ketularan kena,

Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
di apotik yang antri obat merokok,
di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,
di ruang tunggu dokter pasien merokok,
dan ada juga dokter-dokter merokok,

Istirahat main tenis orang merokok,
di pinggir lapangan voli orang merokok,
menyandang raket badminton orang merokok,
pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
panitia pertandingan balap mobil,
pertandingan bulutangkis,
turnamen sepakbola
mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,

Di kamar kecil 12 meter kubik,
sambil ‘ek-’ek orang goblok merokok,
di dalam lift gedung 15 tingkat
dengan tak acuh orang goblok merokok,
di ruang sidang ber-AC penuh,
dengan cueknya,
pakai dasi,
orang-orang goblok merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im
sangat ramah bagi orang perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup
bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,

Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh,
duduk sejumlah ulama terhormat merujuk
kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.
Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak,
tapi ahli hisap rokok.
Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka
terselip berhala-berhala kecil,
sembilan senti panjangnya,
putih warnanya,
ke mana-mana dibawa dengan setia,
satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,

Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,
tampak kebanyakan mereka
memegang rokok dengan tangan kanan,
cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.
Inikah gerangan pertanda
yang terbanyak kelompok ashabul yamiin
dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?

Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
Mamnu’ut tadkhiin, ya ustadz.
Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i.
Kalau tak tahan,
Di luar itu sajalah merokok.
Laa taqtuluu anfusakum.

Min fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam khamr.
Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi).
Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok.
Patutnya rokok diapakan?

Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz.
Wa yuharrimu ‘alayhimul khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang,
karena pada zaman Rasulullah dahulu,
sudah ada alkohol,
sudah ada babi,
tapi belum ada rokok.

Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,
Lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan,
jangan,

Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.
Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu,
yaitu ujung rokok mereka.
Kini mereka berfikir.
Biarkan mereka berfikir.
Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap,
dan ada yang mulai terbatuk-batuk,

Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini,
sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok.
Korban penyakit rokok
lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas,
lebih gawat ketimbang bencana banjir,
gempa bumi dan longsor,
cuma setingkat di bawah korban narkoba,

Pada saat sajak ini dibacakan,
berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,
jutaan jumlahnya,
bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,
dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,
diiklankan dengan indah dan cerdasnya,

Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri,
tidak perlu ruku’ dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini,
karena orang akan khusyuk dan fana
dalam nikmat lewat upacara menyalakan api
dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,

Rabbana,
beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.

---------------------------------------------------------------------

lebih jauh ttg hukum rokok :
http://www.syariahonline.com/new_index.php/id/11/cn/25595

Berita Boong Banyak Beredar Lho..... Waspada

artikel menarik ttg hoax (berita bohong yg keliatan benar) yang didapat dari suatu tetangga bbrp waktu lalu.. saya edit sedikit..

hoax ini juga ada yg berkaitan dg agama, seperti berita yg mengkait-kaitkan tragedi WTC dengan surat at-Taubah.

semoga Allah menjaga kita dari menyebarkan kebohongan yang tidak dibenarkan.

tabayyun, tabayyun... (cek n ricek..)

SM
www.muqorrobin.multiply.com
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::: ::::::::::::::::::::::::::::

Beberapa orang masih bingung membedakan antara spam dan hoax. Gampangnya, spam adalah email yang berisi iklan suatu produk/website tertentu dimana kita tidak menginginkan menerima email tersebut, keterangan lengkap bisa dilihat di wiki. Sementara itu, hoax adalah berita bohong atau berita
palsu.

Hoax beredar di mana saja: email, bulettin friendster, Yahoo Messenger, bahkan SMS. Sebelum dapat membedakan hoax dan bukan, mari kita belajar membuat hoax.

Langkah-langkah membuat hoax.
- Pilih topik yang unik
Tidak harus berhubungan dengan dunia komputer, boleh kesehatan, keuangan, kemanusiaan, atau bahkan tentang cuaca. Coba yang sepele dulu, tapi setiap hari digunakan orang, misalnya "mouse".

- Cari 'masalah'
Carilah yang kira-kira akan membuat orang mengernyitkan dahi dan berupaya untuk memberitahukan teman-temannya. Misalnya:

"Penggunaan optical mouse dapat menimbulkan Kanker"

- Gunakan istilah-istilah ilmiah
Usahakan yang sudah diketahui oleh banyak orang. Jangan lupa berikan data-data berupa angka.

"Kenyamanan optical mouse ternyata mempunyai efek samping yang berbahaya. Tiga tahun semenjak peluncuran pertama optical mouse oleh microsoft, telah ditemukan ribuan kasus kelainan pada jaringan tangan akibat radiasi yang dipancarkan mouse. Optical mouse bekerja dengan memancarkan gelombang elektromagnetik frekuensi tinggi ke permukaan di bawahnya. Frekuensi yang
digunakan jauh lebih tinggi dari pada pada handphone.

Telah diketahui secara luas bahwa telapak tangan dan kaki merupakan pusat ujung-ujung syaraf tubuh. Radiasi yang dirasakan oleh telapak tangan bisa berpengaruh fatal pada kesehatan, karena menurut laporan WHO radiasi dari mouse setara 5 kali radiasi handphone. Akan tetapi radiasi mouse menjadi berbahaya karena dipegang terus menerus oleh pemakai komputer.

Pengaruh radiasi dari mouse lebih terasa pada produk-produk berkualitas rendah, karena produk-produk yang bagus memiliki shield (pelindung) untuk melindungi pergelangan tangan. "

- Tambahkan alamat kantor berita di internet

"WHO, GreenPeace, dan CNN sudah menghentikan penggunaan optical mouse untuk seluruh kegiatan di kantornya, sementara Microsoft dan IBM mengucurkan dana sekitar 2milyar dolar untuk kerjasama pembuatan pointing device yang lebih aman.

Industri-industri hardware terbesar di cina dan taiwan berusaha
menutup-nutupi hal ini. Jika diperhatikan, mouse-mouse optical yang beredar di pasaran saat ini diproduksi oleh merk-merk yang tidak terkenal, padahal itu hanyalah sisa produksi industri besar yang sudah menghentikan penjualan."

- Berikan solusi yang tidak kalah gebleknya

"Untuk itu, cobalah memegang mouse hanya di saat diperlukan saja.
Berlatihlah menggunakan Hotkey (Ctrl-C, Ctrl-V untuk kopi paste).
Kembalilah menggunakan mouse model lama (bola)".


- Tambahkan kata-kata ajaib

"Sekedar untuk berjaga-jaga, seorang temanku sudah kena 2 hari yang lalu. Tolong teruskan ke orang-orang yang anda sayangi".

*hihihi*

- Berikan efek forward.
Agar seolah-olah email ini didapat dari kalangan eksklusif, atau dari milis yang berkaitan, beri efek forward pada judul email

"Fwd:[milis-kesehatan]Mouse Optical dapat menyebabkan kanker (PENTING!!!)".

Gampang? Tentu Saja
Dari uraian diatas semoga bisa terlihat betapa mudahnya orang membuat hoax di internet. Oleh karena itu, setelah dapat membuat hoax sendiri seperti di atas, kita dapat membedakan mana berita hoax dan mana berita yang benar. Semakin banyak orang yang bisa mengerti ciri-ciri hoax, semakin sedikit sampah yang akan beredar di internet.

Bagaimana memeriksa apakah suatu berita itu Hoax atau bukan?
1. Gunakan logika saja. misalnya "forward berita ini sebagai tanda bahwa account anda aktif, karena friendster terlalu penuh dan akan menutup account yang tidak aktif". Yang benar saja gitu loh, dengan satu query di database saja sudah kelihatan kapan suatu account terakhir login, lagipula mana ada online industry yang menutup kliennya dengan semena-mena.

2. Jika ada link, coba cari di link tersebut

3. Tanyakan pada rekan yang lebih memahami hal ini

4. Tanya paman google

Dalam urutan 'penyampah internet', menurutku hoax berada setingkat lebih tinggi daripada spam. Orang membuat spam untuk sekedar mencari makan, mungkin untuk anak-anaknya atau istri-istrinya. Sedangkan orang membuat hoax tak lain hanyalah untuk kepuasan pribadi : berhasil membohongi orang
banyak. (Junk mail tergolong sampah jinak)

Membuat hoax tidak menjadikan seseorang mendapatkan keuntungan apapun, kecuali kesenangan semu karena 'hasil karya'nya beredar luas di internet. Sementara itu, ribuan bahkan jutaan orang yang bekerja pada industri yang berkaitan mengalami kerugian karena produknya tiba-tiba saja tidak laku. Sementara ribuan orang yang lain mengalami kecemasan (fraud) akibat membaca hoax tersebut.

:::::::::::::::::::::::::::::::::

jangan sebarkan mail "Optical Mouse Bisa Menyebabkan Kanker" dg nyontek contoh di atas yah. Boong itu dosa lho Smile

Tuesday 17 July 2007

Di Manakah Allah?

Masalah aqidah neeh....  masalah yang puuennting banget  :-)
Mari belajar ke ahlinya...

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada seorang budak wanita, “Di manakah Allah?”, Jawabnya, “Di langit.”, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bertanya lagi, “Siapakah saya?” Dijawab lagi. “Engkau Rasul Allah” Lalu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Merdekakanlah ia karena ia seorang mukminah.” (HR. Muslim).

----------------------------------


Pertanyaan :

Ass wr wb afwan ustadz sebelumnya, anak salah satu mahasiswa di fakultas dakwah, ana sedikit kesulitan pada saat ana di tanya, dimana Allah, afwan ustadz, ana mohon penjelasan, semoga usatdz dapat membantu saya

Jawaban :
Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Alhamdulillahi rabbil `alamin, washshalatu wassalamu `ala sayyidil mursalin, wa ba`du,

Biasanya, kalau anda ditanya demikian, maka yang bertanya menginginkan jawaban secara logika atau jawaban secara ilmu teologi. Dan pertanyaan ini sangat bersifat filsafat yang bisa sangat jauh berbeda hasil dan keterangannya bila dibandingkan dengan jawaban yang sesuai dengan konsep aqidah yang shahihah.

Ada beragam paham aliran filsalafat ketuhanan yang secara begitu saja seringkali dianggap bagian dari aqidah Islam. Padahal asalnya adalah logika filsafat yang tidak pernah lahir dari rahim sumber asli ajaran Islam.

Dan kalau anda butuh jawaban yang paling orosinal dari sumber Islam, baik Al-Quran Al-Kariem dan sunnah, maka sebaiknya jawaban anda tidak keluar dari apa yang secara zahir terdapat pada keduanya. Sebab keterangan dari keduanya itulah yang sebenarnya bisa diterima dan diakui dalam sistem aqidah Islam, jauh dari konsep pemikiran akal manusia. Sebab jawaban kita hanya semata-mata dari keterangan Allah Subhanahu Wata`ala sendiri yang secara formal telah memperkenalkan diri-Nya kepada kita. Jawaban ini adalah jawaban yang bersifat rabbani, jauh dari noda filsafat yang tidak jelas asal muasalnya.

Keberadaan Allah Subhanahu Wata`ala Menurut Al-Quran Al-Kariem


Kalau seseorang beriman dengan benar pada Al-Quran Al-Kariem dan sunnah, maka dia pasti akan mendapatkan jawaban bahwa Allah Subhanahu Wata`ala itu ada di langit dan di atas Arsy. Itulah keterangan yang benar sesuai dengan informasi yang Allah SWT tetapkan sendiri dalam Al-Quran Al-Kariem.

1. Allah Diatas Arsy


Keterangan bahwa Allah SWT ada di atas Arsy adalah firman Allah SWT sendiri yang ditetapkan di dalam Al-Quran Al-Kariem. Maka tidak ada kesempatan sedikitpun bagi manusia untuk menolak apa yang telah Allah SWT tetapkan sendiri tentang dirinya.

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy . Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.(QS. Al-Araf : 54)

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia.Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? (QS. Yunus : 3)

Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan , menjelaskan tanda-tanda , supaya kamu meyakini pertemuan dengan Tuhanmu. (QS. Ar-Ra’d : 2)

Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas 'Arsy .(QS. Thaha : 5)

Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian dia bersemayam di atas Arsy , Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah kepada yang lebih mengetahui tentang Dia. (QS. Al-Furqan : 59)

Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy . Tidak ada bagi kamu selain dari padaNya seorang penolongpun dan tidak seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?(QS. As-Sajdah : 4)

Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas 'arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya . Dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.(QS. Al-Hadid : 4)


2. Allah Di Langit


Selain itu di dalam Al-Quran Al-Kariem juga ada keterangan bahwa Allah SWT itu ada di langit.

“Tidakkah kamu merasa aman dari Allah yang berada DI LANGIT bahwa Dia akan menjungkir-balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu berguncang. Atau apakah meraa aman terhadap Allah yang DI LANGIT bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat) mendustakan peringatan-Ku”. ( QS Al-Mulk : 16-17).

Selain itu ada hadits dari Rasulullah SAW yang juga menjelaskan tentang dimanakah Allah SWT itu .

Dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Kasihanilah yang bumi maka kamu akan dikasihani oleh Yang DI LANGIT”. (HR. Tirmiziy).

Namun tentang bagaimana tentang keberadaan Allah SWT di langit dan di asry, kita tidak punya keterangan pasti. Maka kita imani keberadaannya sedangkan teknisnya seperti apa, itu majhul. Dan bertanya tentang seperti apa teknisnya adalah bid’ah. Ini adalah jawaban paling aman dan inilah yang diajarkan Imam Ahmad kepada kita.

3. Tidak Ada Keterangan Bahwa Allah Ada Dimana-mana


Sebaliknya, tentang keterangan bahwa Allah SWT itu ada dimana-mana, sama sekali kita tidak mendapatkan dalil yang sharih.

Paling jauh ada ayat berikut ini saja :
Dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hadid : 4)

Namun kata ma’a tidak berarti menunjukkan tempat seseorang berada. Sebab dalam percakapan kita bisa mengatakan bahwa aku menyertaimu, meski pada kenyataannya tidak berduaan. Sebab kebersamaan Allah SWT dalam ayat ini adalah berbentuk muraqabah atau pengawasan.

Seperti ketika Rasulullah SAW berkata kepada Abu Bakar ra di dalam gua,”Jangan kamu sedih, Allah beserta kita”. Ini tidak berarti Allah SWT ikut masuk gua. Juga ketika Musa as berkata,”bersamaku tuhanku”, tidak berarti Allah SWT ada di pinggir laut merah saat itu.

Jikalau kamu tidak menolongnya maka sesungguhnya Allah telah menolongnya ketika orang-orang kafir mengeluarkannya sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita."(QS. At-Taubah : 40)

Musa menjawab: "Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku".(QS. As-Syu’ara : 62)


Namun asal tahu saja, kami pernah dikatakan TOLOL oleh seorang tak dikenal ketika menjawab seperti ini oleh seseorang tak dikenal di situs ini yang semoga Allah Subhanahu Wata`ala memberinya hidayah. Barangkali dia punya konsep sendiri berdasarkan khayalnya tentang Allah Subhanahu Wata`ala. Sedangkan yang kami sampaikan tidak lain hanya apa yang Allah Subhanahu Wata`ala sebutkan di dalam kitab sucinya.

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.

Disadur dari Syariah Online

Monday 16 July 2007

Yang Mencegah Anas bin Malik radhiallahu `anhu

Dari Anas bin Malik radhiallahu `anhu, ia berkata. "Sesungguhnya yang mencegahku menceritakan hadist yang banyak kepada kamu, (ialah) karena Rasulullah shallallahu `alayhi wasallam telah bersabda : "Barangsiapa yang sengaja berdusta atasku (yakni atas namaku), maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya di neraka".
Hadits shahih dikeluarkan oleh Bukhari (1/35) dan Muslim (1/7)

Padahal seorang sahabat tidak mungkin berdusta dengan sengaja atas nama Rasulullah shallallahu `alayhi wasallam Tapi Anas bin Malik ternyata tetap berhati-hati.

Sayang sekali,  terkadang hanya dengan merasa memiliki titel "aktivis dakwah" atau "muslim sejati" sebagian orang seenaknya menuliskan/menyebarkan hadits tanpa mencantumkan rujukan yang jelas :(  Padahal titel yang dimiliki Anas bin Malik adalah "sahabat" ! Parahnya lagi, jika hadits yg disebarkan tanpa rujukan dan keterangan itu merupakan hadits dha`if (lemah), atau bahkan mungkar, atau bahkan matruk (semi palsu), atau bahkan maudhu` (palsu) !

Semoga kita  tidak termasuk golongan yang menggampangkan penyebutan hadits tanpa rujukan atau keterangan.

astaghfirullah,
wallahul-musta`aan

Bid`ahkah Shalat Tasbih?

Sebuah jawaban sekaligus menjadi renungan bagi kita yg masih sedikit ilmunya, agar tidak sembarangan menghukumi sesuatu dan mengembalikan permasalahan agama ini kpd para ustadz dan ulama.

"maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui. (an-Nahl: 43)
.


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Assalamuallaikum Wr. Wb

Mengapa umat Islam masih saja melakukan berbagai macam bid'ah yang jelas-jelas dilarang Allah? Misalnya, masih saja ada kelompok yang melakukan ritual shalat tasbih, padahal hadits tentang shalat tasbih itu adalah hadits palsu. Bukankah hadits palsu itu haram dan tidak bisa dijadikan dasar sebagai landasan sebuah ibadah?

Wassalamu 'alaikum wr. wb.

Zo_zo_zo

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Hadits yang anda bilang palsu itu memang palsu menurut beberapa orang muhaddits Namun oleh beberapa muhadditsin lainnyadengan tegas menyatakan bahwa hadits itu tidak palsu, bahkan shahih atau setidaknya hasan.

Maka dari sisi al-hukmu 'alal hadits, hadits ini dikatakan palsu oleh sebagian orang dan tidak palsu olehsebagian lainnya.

Lalu bagaimana hal itu bisa terjadi? Dan apakah dimungkinkan adanya perbedaan pandangan dalam menilai suatu hadits? Bukankah standar ukuran keshahihan suatu hadits itu adalah sesuatu yang pasti?

Perbedaan Dalam Menilai Keshahihan Hadits Adalah Sebuah Kemestian

Bukan hanya para ulama fiqih saja yang 'rajin' berbeda pendapat, namun para pakar hadits, dari yang paling rendah sampai ke level yang tertinggi, juga berhak untuk berbeda pendapat.

Bahkan jurang pemisah perbedan pendapat di antara mereka seringkali sangat besar dan menganga. Bayangkah, ada suatu hadits yang divonis palsu oleh seorang pakar hadits, namun oleh pakar hadits yang lain dinilai shahih.

Kok bisa?

Ya, memang bisa. Dan memang itulah dunia kritik hadits, selalu ada yang mengatakan shahih dan ada juga yang mengatakan tidak shahih, bahkan palsu.

Semua itu adalah hal yang pasti terjadi, dan salah satu contohnya adalah tentang kedudukan hadits shalat tasbih yang anda tanyakan ini.

Matan Hadits Shalat Tasbih

Sebelumnya kita bicara tentang kedudukan hadits shalat tasbih, marilahkita mulai dari matan (isi) hadits yang dimaksud, yang terjemahannya sebagai berikut:

Dari Al-Abbas bin Abdilmuttalib rabahwa Rasulullah SAW bersabda kepadanya, "Hai pamanku, Al-Abbas, maukah Paman saya beri sesuatu? Maukahsaya beri suatu anugerahi? Maukah saya beri suatu hadiah? Maukah saya berbuat sesuatu? Ada 10 hal yang bila Paman lakukan maka Allah mengampuni dosa-dosa, baik yang dulu maupun yang sekarang, yang lama maupun yang baru, yang disengaja maupun yang tidak disengaja, yang kecil maupun yang besar, yang sembunyi maupun yang terang-terangan?

Sepuluh hal itu adalah shalat empat rakaat, setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan sebuah surah, bila telah selesai pada rakaat pertama dan masih berdiri, bacalah tasbih "Subhanallah walhambulillah wala ilaaha illallah wallahu akbar", sebanyak 15 kali. Kemudian ruku'lah dan bacalah tasbih tadi 10 kali, kemudian i'tidal dan bacalah tasbih tadi 10 kali, kemudian sujud dan bacalah tasbih tadi 10 kali, kemudian angkat kepala dari sujud dan bacalah tasbih tadi 10 kali, kemudian sujud lagi dan bacalah tasbih tadi 10 kali, kemudian angkat kepada dan bacalah tasbih tadi 10 kali.

Maka bacaan tasbih itu ada 75 untuk tiap rakaat. Paman kerjakan 4 rakaat.

Apabila paman mampu maka kerjakan shalat itu sekail dalam sehari, bila tidak mampu kerjakanlah setiap Jumat, bila tidak mampu maka kerjakan tiap bulan, bila tidak mampu maka kerjakan setahun sekali dan bila tidak mampu juga maka kerjakan sekali dalam umur hidup." (HR Abu Daud dan Tirmizy)

Al-Hukmu 'Alal Hadits

Sekarang kita bicara tentang kedudukan hadits atau sering diistilahkan dengan al-hukmu 'alal hadits. Dalam hal ini kita punya dua kubu yang berbeda pendapat.

1. Pendapat Yang Mengatakan Palsu

Di antara para ulama yang mengatakan bahwa hadits tentang shalat tasbih adalah hadits palsu antara lain Al-Imam Ibnu Al-Jauzi, seorang ahli hadits yang hidup di abad ke-6 hijriyah (wafat tahun 597 H).

Beliau punya sebuah kitab khusus yang berisi hadits palsu semuanya. Dari namanya saja, kita sudah tahu bahwa isinya memang hadits palsu. Judul kitabnya adalah Al-Maudhu'at. Dan hadits tentang shalat tasbih ternyata ada di dalam salah satu isinya.

Paling tidak ada 3 jalur periwayatan hadits ini yang dituduhkan bermasalah, menurut Ibnul Jauzi.

1. Masalah di Jalur Pertama

Karena ada perawi yang mungkarul hadits bernama Shadaqah bin Yazid Al-Khurasani. Atau mu'dhal karena sanadnya terputus dua orang, seperti yang dikatakan oleh Ibnu HIbban.

2. Masalah di Jalur Kedua

Karena ada perawi yang majhul atau tidak diketahui identitasnya, yaitu Musa bin Abdil Aziz.

3. Masalah di Jalur Ketiga

KArena ada perawi yang dinilai tidak halal untuk meriwayatkan hadits yang bernama Musa bin Ubaidah. Yang menilai begitu di antaranya Imam Ahmad bin Hanbal.

Selain itu ada Al-Imam Asy-Syaukani (wafat tahun 1250 hijriyah), beliau termasuk yang mengatakan bahwa hadits ini adalah hadits palsu. Kita bisa baca keterangan beliau dalam kedua kitabnya, Al-Fawaid Al-Majmu'ah Fil Ahaditisl Maudhu'ah, dan kitab Tuhfatudz-dzakirin.

2. Pendapat Yang Mengatakan Shahih

Namun tuduhan di atas dijawab oleh para pakar hadits yang lain. Apa yang dikatakan sebagai hadits palsu oleh Ibnul Jauzi ternyata hanya riwayat yang melalui satu pangkal jalur yaitu Ad-Daruquthuny. Padahal selain jalur itu, masih banyak jalur lainnya yang tidak ikut dibahas oleh beliau.

Maka para pakar hadits selain beliau ramai-ramai mengkritisi balik apa yang telah disimpulkan oleh Ibnul Jauzi secara terburu-buru itu. Bahkan beliau juga dituduh orang yang terlalu mudah menjatuhkan vonis kepalsuan atas suatu hadits (tasahhul).

1. Tuduhan bahwa Shadaqah bin Yazid Al-Khurasani sebagai mungkarul- hadis memang benar, namun ternyata salah alamat. Sebab yang meriwayatkan hadits ini ternyata orang lain yang namanya nyaris mirip, yaitu Shadaqah bin Abdullah Ad-Dimasyqi. Meski ada yang menilainya lemah (dhaih) namun dia bukan mungkarul hadits, sehingga tidak bisa dinilai sebagai hadits palsu. Sebab beberapa pengkritik hadits mengatakan bahwa dia shahih.

Kalau Ma'qil bin Yazid Al-Kuhrasani memang mungkarul hadits, tetapi dia bukanlah orang yang meriwayatkan hadits ini.

2.Tuduhan bahwa Musa bin Abdul Aziz adalah orang yang majhul, menurut Az-Zarkasyi tidak otomatis menjadikan hadits itu palsu. Boleh jadi Ibnul Jauzi memang tidak mengetahui identitas orang itu. Padahal banyak ulama lain seperti Bisyr bin Hakam, Abdurrahman bin Bisyr, Ishaq bin Abu Israil, Zaid bin Al-Mubarak, yang mengenalnya sebagai orang tidak ada masalah masalah (laa ba'sa bihi).

Imam Ibnu Hibban juga mengatakan bahwa Musa bin Abdul Aziz sebagai orang yang tsiqah (kredibel). Bahkan AL-Imam Al-Buhkari meriwayatkan hadits dari beliau juga dalam kitab Adabul Mufrad.

Jadi bukan lah Musa bin Abdil Aziz itu majhul, tetapi Ibnul Jauzi saja yang memang tidak punya keterangan tentang perawi itu. Ketidak-tahuan dia atas orang itu tidak bisa dijadikan vonis bahwa hadits itu palsu.

3. Tuduhan bahwa Musa bin Ubaidah adalah orang yang tidak halal meriwayatkan hadits adalah sebatas tuduhan. Sebab Ibnul araq Al-Kannani menegaskan bahwa Musa bin Ubaidllah bukan pendusta, melainkan dia baru sekedar dituduh sebagai pendusta (muttaham bil kadzib).

Ibnu Saad justru menilai bahwa dia adalah perawi yang tsiqah (kredibel), bukan dhaif.

Selain kedua imam di atas, ternyata hadits tentang shalat tasbih ini malah dikatakan sebagai hadits shahih, bukan hadits palsu.

Yang menarik, justru yang mengatakan shahih bukan sembarang orang, sehingga sanggahan mereka atas tuduhan kepalsuan hadits sangat berarti.

Di antara mereka yang mengatakan bahwa hadits itu shaih adalah:

Al-Imam Bukhari rahimahulah.

Siapa yang tidak kenal beliau? Beliau adalah penulis kitab tershahih kedua setelah Al-Quran Al-Kariem. Namun hadits ini memang tidak terdapat di dalam kitab shahihnya itu, melainkan beliau tulis dalam kitab yang lain. Kitab itu adalah Qiraatul Ma'mum Khalfal Imam. Di sana beliau menyatakan bahwa hadits tentang shalat tasbih di atas adalah hadits yang shahih.

Al-'Allamah Syeikh Nasiruddin Al-Albani

Beliau adalah pakar hadits dari negeri Suriah yang amat tersohor di seantero jagad. Beliau pun juga termasuk yang mengatakan bahwa hadits tentang shalat tasbih ini shahih.

Kita akan mendapatkan hadits ini dalam kitab karangan beliau, Shahih Sunan Abu Daud. Sebuah kitab hasil kritisi dan analisa beliau terhadap kitab susunan Abu Daud khususnya yang bersatatus shahih saja.

3. Kalangan Yang Berpendapat Ganda Atau Tawaqquf

Misalnya Al-Imam An-Nawawi punya dua penilaian yang berbeda atas hadits yang sama. Demikian juga dengan AL-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqallani, ahli hadits yang telah membuat syarah dari kitab Shahih A-Bukhari.

Sedangkan yangtawaqquf atau tidak memberikan komentar (abstein) antara lainAl-Imam Az-Dzahabi, sebagaimana yang kita baca dari kitab Tuhfatul Ahwadzi fi syarh jami' At-Tirmizy jilid 2 halaman 488.

Kesimpulan

Dalam dunia ilmu hadits, perbedaan pendapat dalam menilai kedudukan suatu riwayat memng sangat besar kemungkinannya. Ada yang telah divonis shahih atau dhaif oleh seorang ulama, belum tentu disepakati oleh ulama lainnya.

Sebaiknya kita lebih banyak mengkaji dan membaca literatur, khususnya dalam masalah hadits ini, karena dunia ilmu hadits sangat luas dan beragam. Tidak lupa pula kita harus lebih banyak bertanya kepada para ulama yang ahli agar kita tidak terlalu mudah mengeluarkan staemen yang nantinya akan kita sesali sendiri.

Wallahu a'lam bishshawab wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

http://www.eramuslim.com/ustadz/hds/7427181810-shalat-tasbih-tidak-ada-dalil-shahihnya-bid039ahkah.htm

Bulan Rajab Telah Tiba

Bulan rajab telah tiba. Merujuk penanggalan di www.pmij.org, tanggal 16 Juli 2007 bertepatan dengan tanggal 1 Rajab 1428.

Tak bisa dipungkiri, kehidupan seorang muslim tidak lepas dari penanggalan hijriah. Saya jadi teringat nasihat seorang ustadz tentang pentingnya memperhatikan penanggalan hijriah. Semoga kita tidak termasuk golongan yang acuh tak acuh terhadap penanggalan hijriah.

Mari persiapkan diri menuju ramadhan...


SM

-----------------------------------------
* Hadits tentang doa  "Allaahumma baariklanaa fii rajaba wa sya`baan, wa ballighnaa ramadhaan"  adalah dhaif berdasarkan pendapat al-Hafizh Ibnu Hajar. Sejumlah dalil atau hadis yang terkait dengan doa tersebut memang tergolong dhoif dan lemah. Di antaranya disebutkan dalam kitab Majma` az-Zawa`id wa Mambail Fawa`id jilid 1, hal. 332, bahwa doa tersebut dalam sanadnya diriwayatkan oleh Za’idah ibn Abi al-Raqqad yang menurut al-Bukhari haditsnya mungkar dan tidak dikenal. Nashiruddin al-Albani dalam Misykatu al-Mashabih 1/306 juga menyebutkan bahwa haditsnya dhaif.


Wednesday 4 July 2007

[Cerita Lama] Apakah Tragedi WTC terkait dg al-Quran?


masih banyak ilmu syariat yg belum kita pelajari...
jadi mari kembalikan agama ini ke para ulama... karena mereka pewaris para nabi (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban, hadits shahih).

jika ada suatu kejadian, mari dengarkan orang-orang berilmu berbicara... sayang sekali kalau ilmu diangkat dari muka bumi, dan orang-orang tanpa ilmu semakin banyak memberikan pendapat ttg agama yg sempurna ini...(tanda-tanda kiamat nih --HR. al-Bukhari dan Muslim --)


-----------------------------------------------------------------------------------------


Bantahan WTC Terkait dengan Al Qur'an
Oleh : Habiburrahman Saerozi
Santri Al Azhar, Kairo


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Saudara-saudaraku seiman yang dirahmati Allah SWT. Mohon waktu sesaat untuk merenungkan hal penting ini, sekali lagi sangat penting, berkaitan dengan perbuatan orang-orang zalim yang ingin merusak Al-Quran. Betapa sedihnya jika Al Quran terus dibuat permainan oleh mereka, orang-orang "juhala bi umurid din" (orang-orang yang bodoh yang tidak tahu ruh agama Islam ini). Mereka tidak tahu hakekat mu`jizat Al Quran.

Tapi suka mengotak-atik Al Quran seenaknya sendiri. Allah SWT berfirman, "Maka siapakah yang yang lebih berbuat dzalim daripada orang-orangyang membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusiatanpa pengetahuan ? Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepadaorang-orang zalim." Al An`am : 133.


Pasca kejadian WTC 11 September 2001 terkait dengan Al Quran ?

Mencocok-cocokkan Al Quran seenaknya dan mengatakan itu mukjizat. Entah perbuatan siapa ! ini? Orang-orang dzalim itu ingin semakin membuat bodoh dan membodohi umat Islam. Ingin menginjak-injak Al Quran. Bayangkan, bagaimana jika Al Quran dikatakan telah memberikan sinyalemen itu 1433 tahun yang lalu tentang kejadian itu. Terus diklaim itu mukjizat Al-Quran. Setelah diteliti ternyata salah semua. Hanya akal-akalan dan dusta belaka. Apakah itu bukan justru mengaburkan kemukjizatan Al Quran.

* Orang yang tidak pernah belajar sama sekali Ulumul Quran, tidak pernah belajar tentang I`jazul Quran akan dengan memudah membuat kedustaan dan kebohongan dengan mengatasnamakan Al Quran.

* Propaganda dusta mengatasnamakan "kemukjizatan Al Quran" dalam kejadian WTC itu hanyalah upaya musuh Islam untuk menggiring umat manusia tidak percaya kepada Al Quran. Bukan untuk mengajak meyakini kemukjizatan Al Quran. Sebab kedustaan itu begitu jelasnya. Mereka menyimpulkan begini :


1. Ayat yang ke 109 dari surat Attaubah menunjukkan bangunan WTC terdiri dari 109 tingkat.

2. Pada ayat ke 109 pada surat Attaubah tsb tertulis "Jurufin Haar"menunjukkan nama jalan di Jerf Har.

3. Surat Attaubah berada dalam juz ke 11 menunjukkan tanggal hari kejadian yaitu tanggal 11

4. Surat At Taubah adalah urutan yang ke 9 menunjukkan bulan kejadian yaitu bulan ke 9.

5. Jumlah kalimat dalam surat Attaubah dari awal sampai akhir sebanyak 2001 menunjukkan tahun kejadian yaitu tahun 2001, di tempat lain mengatakan jumlah huruf dari awal surat sampai ayat 109 itu berjumlah 2001. Jika kita sedikit teliti saja maka kesimpulan itu hanya kedustaan atas namaAl Quran.


Satu saja dari kesimpulan itu salah maka kesimpulan itu hanya mengada-ada.

Coba kita lihat misalnya :

1. Benarkan bangunan WTC 109 tingkat ? Tenyata tidak. Gedung WTC yang roboh itu terdiri dari 110 tingkat. Ini bukan hal yang sulit untuk dibuktikan. Datanya bisa dilihat oleh orang seluruh dunia. Silakan dicari di bagian search msn.com atau yahoo, cari info tentang WTC New York.

2. Benarkan di jalan Jerf Har ?* Ternyata tidak. WTC itu terletak di WallStreet.

3. Kejadian pada tanggal 11, Surat At Taubah ada di juz 11 ? Hanya orang yang tidak pernah baca Al Quran yang mengatakan demikian. Jelas sekali mayoritas ayat Surat At Taubah ada di juz 10. Lebih detailnya suratAt-Taubah terdiri dari 129 ayat, yang 92 ayat ada di juz 10 danselebihnya (37 ayat) ada di juz 11.


* Apakah pencocokan tanggal kejadian WTC dengan surat At-Taubat bukan sebuah kedustaan dan"pemerkosaan" Al Quran.

*Di ayat 109 ada kata2 jurufin har. Sudah jelas terbantah karena jalannya bukan Jerf Har tapi Wall Street.


Dalam tafsir apa pun, sepanjang saya belajar di Al Azhar University, baik di tafsir Ar Razidan lainnya, tidak ada seorang ulama pun yang memaksudkan kalimat 'jurufin haar" itu untuk mengisyaratkan nama sebuah jalan di Amerika. Terlalu nista dan remeh Al-Quran mengisyaratkan hanya untuk sebuah nama jalan. Maha Suci Allah dari mengisyaratkan hal-hal remeh.

Yang mengatakan jumlah huruf dari awal surat sampai ayat 109 berjumlah 2001. Maka itu juga dusta. Sebab baru sampai ayat 25 jumlah hurufnya sudah 2001. Juga yang mengatakan jumlah kalimatnya 2001, hanya mencocok-cocokkan saja. Saya tidak tahu ini kerjaan siapa. Yang jelas inilah gaya Israiliyah modern.


Wassalamu'alaikum wr wb

This entry was posted on 20 January, 2006 at 23:28.

http://youngmuslimsindo.blogspot.com/2006/01/bantahan-wtc-terkait-dengan-al-quran.html