Friday 22 February 2008

Denmark kembali bikin gara-gara

Setelah sebelumnya di September 2005 sebuah surat kabar Denmark memuat kartun yg menghina Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wasallam, sekitar sepekan lalu kali ini 17 surat kabar Denmark mengulangi perbuatan nista tersebut.

Allahumma a`izzal-islaama wal-muslimin, wa adzillasy-syirka wal-musyrikin, wa dammir `addaa-`addiin.
-------------------------

Khubaib bin Adi radhiallahu `anhu diutus oleh Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wasallam untuk mengajarkan Islam dibawah pimpinan Ashim bin Tsabt radhiallahu `anhu, tapi mereka dihadang dan ditangkap. Atas perintah Ashim bin Tsabit, mereka diminta untuk melawan para penangkap mereka. Dalam pertempuran itu delapan orang tewas, kecuali Khubaib bin Adi dan Zaid bin Datsanah radhiallahu `anhum.

Kemudian Khubaib bin Adi di bawa ke Mekkah untuk diserahkan kepada suku Quraisy sebagai pembalasan atas kekalahan di pertempuran Badar. Oleh suku Quraisy, Khubaib bin Adi akan dihukum mati.

Sebelum menjalankan hukuman mati, Khubaib bin Adi meminta untuk dapat shalat dua rakaat. Lalu, Khubaib berkata, "Seandainya bukan, karena dikira takut mati, maka Aku akan menambah jumlah rakaat."

Suku Quraisy bertanya kepada Khubaib bin Adi, "Bagaimana jika Muhammad menggantikan posisimu?" Khubaib menjawab, "Demi Allah, Aku tidak rela bila Aku dalam keadaan sehat bersama keluargaku, sedangkan Muhammad -shallallahu `alaihi wasallam- tertusuk duri."

Setelah itu Khubaib bin Adi akhirnya dihukum mati oleh suku Quraisy.

Thursday 21 February 2008

Makna Cinta (Mahabbah)

Karena ada yang nanya tentang beda mawaddah n mahabbah di postingan sebelumnya, saya jadi teringat kuliah shubuh yg pernah saya dengar duluuuu di TV. Saat itu dibahas makna al-hubb (asal kata mahabbah) yang berasal dari kata benih. Di mana benih itu bila tertanam akan tumbuh dan berkembang............. cieeee :D

Gak puas dg ingatan yg cuma segitu, saya pun mencari-cari lagi dan alhamdulillah berhasil menemukan lengkap dg sumbernya sbb

Al-Hujwiri dalam kitabnya Kasyful Mahjub menjelaskan makna al-hubb (mahabbah). Mahabbah berasal dari kata "habbah" yang berarti benih-benih/biji yang jatuh ke bumi di padang pasir. Mahabbah dikatakan berasal dari kata itu karena dia merupakan sumber kehidupan. Sebagaimana benih itu tersebar di gurun pasir, tersembunyi di dalam tanah, dihujani oleh terpaan angin, hujan dan sengatan matahari, disapu oleh cuaca panas dan dingin, benih-benih itu tidak rusak oleh perubahan musim, namun justru tumbuh berakar, berbunga dan berbuah. Demikian halnya cinta sejati, tak lapuk dengan sengatan mentari dan guyuran hujan, tak lekang oleh perubahan musim dan tak hancur berantakan oleh terpaan angin.

Klo nyari di Raudhah al-Muhibbin wa Nuzhah al-Musytaqin-nya Ibnu Qayyim kykny bs ketemu lebih banyak nih. Sayang, bukunya lagi g megang.
Btw,jadi makin kesengsem sama bahasa arab nih.. :)


Allohumma innaa nas-aluka hubbaka, wa hubba man yuhibbuka, wa hubba `amalin yuqorribuna ilaa hubbik

[Ya Allah kami memohon cinta-Mu, dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu, dan cinta kepada amalan yang mendekatkan kami pada cinta-Mu]
(Dikutip sebagian dari doa dalam hadits hasan riwayat at-Tirmidzi dg mngubah "aku" menjadi "kami")

Antara Cinta dan Cinta

Ramadhan kemarin di suatu acara berbuka bersama, seorang ustadz dari Indonesia memberikan sebuah tausiyah pengantar berbuka. Sebenarnya acaranya diadakan sebuah kelompok ta`lim universitas di tokyo yang mana saya bukan mahasiswanya*, tapi karena saya dimintain tolong sama organisasi yang manggil al-Ustadz ke Jepang tuk nganter beliau, jadilah saya beruntung mendengarkan tausiyah beliau kala itu.

Hal menarik yang saya dapatkan di majelis ilmu tersebut adalah penjelasan ttg makna surat ar-Ruum:21 dari segi bahasa arab. Beliau berkata bahwa kata mawaddah dalam ayat tersebut menunjuk pada cinta yang memiliki alasan (tampilan fisik, harta, dll), sedangkan rahmah menunjuk pada cinta tanpa alasan (seperti rahmah Allah bagi seluruh alam). Lebih lanjut lagi beliau bercerita bahwa di awal-awal pernikahan, mawaddah lebih banyak berperan dalam cinta pasutri. Namun seiring pudarnya ketampanan/kecantikan serta harta dll, maka rahmah akan menggantikan tempat mawaddah, hingga seorang kakek bila ditanya kenapa mencintai nenek yang sudah keriput, maka jawabannya adalah "ya cinta aja" :)

Repotnya ketika mawaddah masih banyak berperan dalam cinta kita dengan sang pasangan, kita gagal memupuk rahmah dengan baik sehingga jadilah cinta kita pudar bersamaan dg pudarnya kekuatan fisik kita....
Jangan sampe deh :D



[teringat cerita ini setelah membaca postingan mas Syamsul di http://thetrueideas.multiply.com/journal/item/1082/Bosen_Dengan_Pasangan_Jangan_Ah]

------------------------
* : fyi, universitas saya di Matsumoto-shi, skitar 3 jam dari tokyo lewat tol ;-)

Wednesday 20 February 2008

Apakah Bid`ahnya Sajadah/Karpet di Dalam Mesjid Sudah Mutlak?

Corat-coret ini berawal dari tanda tanya saya yang berhubungan dg postingan Mas Syamsul di http://thetrueideas.multiply.com/journal/item/1074/Bawa_Sajadah_Saja_Kok_Bidah?
Saya menangkap di situ bhw sajadah/karpet dalam mesjid adalah bid`ah menurut Imam Malik dan Ibnu Taimiyah. Lalu dari membaca comments saya menangkap lantai marmer/ubin tidak dipermasalahkan. Lantas saya jadi penasaran, kenapa lantai/ubin diperbolehkan sedangkan kain/karpet tidak diperbolehkan. Nantinya perlu dipermasalahkan lagi ketebalan berapa yg membolehkan sesuatu itu menjadi pelapis tanah mesjid, dsb... Jadi bingung sendiri sayanya ^_^;

Karena penasaran dg bolehnya alas marmer dan yg sejenisnya, saya pun menggali-gali lagi dari berbagai sumber. Eh..bukan nemu alasan ttg marmernya, saya malah menemukan pendapat para ulama yg membolehkan sajadah tanpa memberikan keterangan mesjid atau selainnya.

"Dibolehkan shalat dengan memakai alas, baik berupa tikar, sajadah, kain, atau yang lainnaya selama alas tersebut tidak akan mengganggu orang yang shalat. Misalnya sajadahnya bergambar dan berwarna-warni, yang tentunya dapat menarik perhatian orang yang shalat. Di saat shalat, mungkin ia akan menoleh ke gambar-gambarnya lalu mengamatinya, terus memperhatikannya hingga ia lupa dari shalatnya, apa yang sedang dibacanya dan berapa rakaat ang telah dikerjakannya. Oleh karena itu tidak sepantasnya memakai sajadah yang padanya ada gambar masjid, karena bia jadi akan mengganggu orang yang shalat dan membuatnya menoleh ke gambar tersebut sehingga bisa mencacati shalatnya". (Majmu’ Fatawa wa Rasa’il Fadhilatusy Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, 12/ 362)

Al-Imam An-Nawawi menyatakan ,”Orang-orang dalam mazhab kami berkata, ‘Tidak dibenci shalat di atas wol, bulu, hamparan, permadani, dan benda-benda seluruhnya. Inilah pendapat dalam mazhab kami’.” (Al-Majmu’, 3/169)

Masih ada pendapat lain selain di atas, namun cukuplah kali ini diwakilkan oleh 2 ulama besar di jamannya masing2 tersebut.

Melihat tidak adanya pengecualian dalam pendapat kedua ulama tersebut, maka saya beranggapan bahwa sholat yg dimaksud adalah sholat di masjid maupun selainnya. Karena jika Syaikh al-Utsaimin dan Imam an-Nawawi termasuk yang membid`ahkan sajadah di dalam mesjid, selayaknya mereka memakai pengecualian dalam ucapan mereka tersebut, mengingat masalah bid`ah adalah masalah yang berkaitan dengan kesesatan.

Namun karena masih belum puas juga, akhirnya saya melanjutkan pencarian saya hingga akhirnya saya menemukan hadits shahih berikut..

Dari 'Aisyah, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku, "Ambilkanlah untukku al-khumrah (sejenis sajadah) di masjid." Jawabku, "Sesungguhnya aku sedang haidh." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya haidhmu itu tidak berada di tanganmu." [Riwayat Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah dan Ahmad dan Iain-lain.]

Dari hadits ini dapat diketahui bahwa Rasulullah memiliki khumrah(sajadah) di masjidnya.

Sepertinya masalah bid`ahnya sajadah di masjid masuk masalah khilafiyah di kalangan ulama. Seperti masalah bersedekap ketika i`tidal --kata Mas Syamsul ^_^; --

Wallahu a`lam
Wallahul-musta`aan

Wednesday 13 February 2008

Katanya jangan tertipu sama tarif murah XL....




Katanya sih, XL tidak memberikan penjelasan yg cukup mengenai tarif murahnya yg katanya 0,1/detik... soalnya berdasarkan perhitungan di websitenya doi http://www.xl.co.id/Bebas/Tarif_Termurah_bebas ternyata perhitungan ribet dan tidak semurah yg dibayangkan.

Trus, klo di Indonesia iklan kyk di bawah ini boleh gak yah? Secara tdk langsung menjatuhkan perusahaan lain kykny... Jadi inget iklan Pepsi vs Coca Cola di mana anak kecil yg pengen membeli Pepsi di mesin penjual minuman, terlebih dahulu membeli Coca Cola agar kalengnya bisa dijadiin pijakan tuk menekan tombol Pepsi yg letaknya lebih tinggi dari jangkauan tangannya

Sunday 10 February 2008

Adillah dalam memuji

dari Abdurrahman bin abi Bakrah dari bapaknya berkata: Ada seorang yang memuji orang lain di depan orang tersebut, maka kata nabi shallallahu `alaihi wasallam: “Celaka kamu, kamu telah mencelakakan saudaramu! Kamu telah mencelakakan saudaramu!” (2 kali), lalu kata beliau shallallahu `alaihi wasallam: “Jika ada seseorang ingin memuji orang lain di depannya maka katakanlah: Cukuplah si fulan, semoga ALLAH mencukupkannya, kami tidak mensucikan seorangpun disisi ALLAH, lalu barulah katakan sesuai kenyataannya.” (HR Muttafaq ‘alaih dan ini adalah lafzh Muslim)

Dan dari Mujahid dari Abu Ma’mar berkata: Berdiri seseorang memuji seorang pejabat di depan Miqdad bin Aswad secara berlebih-lebihan, maka Miqdad mengambil pasir dan menaburkannya di wajah orang itu, lalu berkata: Nabi shallallahu `alaihi wasallam memerintahkan kami untuk menaburkan pasir di wajah orang yang gemar memuji. (HR Muslim)

Doa ketika menerima pujian:
اَللَّهُمَّ لاَ تُؤَاخِذْنِيْ بِمَا يَقُوْلُوْنَ، وَاغْفِرْلِيْ مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ وَاجْعَلْنِيْ خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ

Ya Allah, semoga Engkau tidak menghukumku karena apa yang mereka katakan. Ampunilah aku atas apa yang tidak mereka ketahui. [Dan jadikanlah aku lebih baik daripada yang mereka perkirakan
[HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 761. Isnad hadits tersebut dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Adabul Mufrad no. 585. Kalimat dalam tinta merah tambahan Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman 4/228 dari jalan lain]

Agar Tehindar dari Kebodohan Merayakan Valentine

"Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk kaum itu"
(HR. Abu Daud, Ahmad dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Irwaul Gholil 5/109.)

"Sesungguhnya kalian akan mengikuti jalan-jalan orang sebelum kalian sedikit demi sedikit sampai seandainya mereka masuk kelubang biawak kalian juga akan mengikuti mereka."
(HR. Bukhari dan Muslim)

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kita sudah tahu bahwa perayaan valentine day termasuk perbuatan yang tidak diperkenankan dalam syariat Islam. Dan melihat dari aspek sejarah perayaan valentine�s day serta apa yang terjadi di masyarakat kita, maka tak pelak lagi bahwa perayaan tersebut sangat dilarang (diharamkan) bagi kaum muslimin.

TINJAUAN HISTORIS

The World Book Encyclopedia (1998) melukiskan banyaknya versi mengenai Valentine�s Day :

Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama �nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan obyek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala.

Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur.

Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (lihat: The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine�s Day untuk menghormati St.Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (lihat: The World Book Encyclopedia 1998).

The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 Februari, seorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi. Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa �St. Valentine� termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.

Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine. Ia adalah seorang Bishop (Pendeta) di Terni, satu tempat sekitar 60 mil dari Roma. Iapun dikejar-kejar karena mempengaruhi beberapa keluarga Romawi dan memasukkan mereka ke dalam agama Kristen. Kemudian ia dipancung di Roma sekitar tahun 273 masehi. Sebelum kepalanya dipenggal, Bishop (Pendeta) itu mengirim surat kepada para putri penjaga-penjaga penjara dengan mendo�akan semoga bisa melihat dan mendapat kasih sayang Tuhan dan kasih sayang manusia. �Dari Valentinemu� demikian tulis Valentine pada akhir suratnya itu. Surat itu tertanggal 14 Februari 270 M. sehingga tanggal tersebut ditetapkan sebagai Valentine�s Day atau Hari Kasih Sayang.

Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan dari pada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, namun St.Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M (lihat: The World Book Encyclopedia, 1998).

Versi ketiga perayaan ini dihubungkan dengan St. Valentine, seorang Pendeta yang hidup di Roma pada tahun 200 masehi, dibawah kekuasaan Kaisar Claudius II. St. Valentine ini pernah ditangkap oleh orang-orang Romawi dan dimasukkan ke dalam penjara, karena dituduh membantu satu pihak untuk memusuhi dan menentang Kaisar. St. Valentine ini berhasil ditangkap pada akhir tahun 270 masehi. Kemudian orang-orang Romawi memenggal kepalanya di Palatine Hill (Bukit Palatine) dekat altar Juno.

Adapun Kebiasaan mengirim kartu Valentine yang sering dilakukan pada saat perayaan hari kasih sayang tersebut, tidak ada kaitan langsung dengan St. Valentine. Pada 1415 M ketika the Duke of Orleans dipenjara di Tower of London, pada perayaan hari gereja mengenang St.Valentine 14 Februari, ia mengirim puisi kepada istrinya di Perancis. Kemudian Geoffrey Chaucer, penyair Inggris mengkaitkannya dengan musim kawin burung dalam puisinya (lihat: The Encyclopedia Britannica, Vol.12 hal.242 , The World Book Encyclopedia, 1998).

Lalu bagaimana dengan ucapan "Be My Valentine?" Ken Sweiger dalam artikel "Should Biblical Christians Observe It?" (www.korrnet.org) mengatakan kata "Valentine" berasal dari Latin yang berarti : �Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa�. Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi.

Maka disadari atau tidak, -tulis Ken Sweiger- jika kita meminta orang menjadi "to be my Valentine", hal itu berarti melakukan perbuatan yang dimurkai Tuhan (karena memintanya menjadi �Sang Maha Kuasa�) dan menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Dalam Islam hal ini disebut Syirik, artinya menyekutukan Allah Subhannahu wa Ta'ala. Adapun Cupid (berarti: the desire), si bayi bersayap dengan panah adalah putra Nimrod �the hunter� dewa Matahari. Disebut tuhan Cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri!

TINJAUAN SOSIOLOGIS

Perayaan valentine�s day mulai membudaya di kalangan masyarakat kita khususnya dikalangan kawula muda, sekitar akhir tahun 1980-an berbarengan dengan munculnya televisi-televisi swasta yang banyak mengupas dan menayangkan berita ataupun film-film yang bertemakan perayaan tersebut.

Sejak itulah, perayaan valentine`s day digandrungi oleh para generasi muda, sebagai akibat dari penetrasi budaya asing yang masuk lewat pemberitaan berbagai media baik cetak maupun elektronik. Perayaan ini pun dikenal oleh mereka sebagai perayaan hari kasih sayang, yang menurut mereka adalah moment yang paling tepat untuk mengungkapakan perasaan cita dan kasih sayang kepada orang-orang yang dekat di hati.

Perayaan ini biasanya dilaksanakan di kafe-kafe, hotel-hotel atau tempat-tempat yang romantis, di mana setiap pasangan memberikan hadiah berupa kue coklat atau bunga yang bertuliskan "I wish you will be my valentine" kepada yang lain. Setelah itu diadakan pesta-pesta dan hura-hura. Ini tidak asing karena budaya ini memang hasil import dari budaya barat yang bersifat permissif (serba boleh) dan hedonis (menurutkan hawa nafsu)

Bahkan belakangan ini, pesta perayaan valentine`s day dirayakan dengan perbuatan-perbuatan yang amoral dan jauh dari temanya itu sendiri. Banyak kita dapatkan di pemberitaan televisi maupun koran-koran sekelompok anak muda yang menghabiskan malam perayaan tersebut dengan pesta seks dan narkoba (naudzubillahi min dzalik).

TINJAUAN SYAR`I

Perayaan tersebut hanya menjadi lahan subur bagi terjadinya praktek-praktek kemaksiatan serta perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma agama, yang bisa membawa bencana ke dalam masyarakat kita.

Adapun tema kasih sayang yang sering menjadi alasan orang untuk ikut merayakannya, Islam tidak memungkiri bahwasanya hal tersebut sesuatu yang asasi bagi manusia. Oleh karena itu Rasulullah SAW bersabda: "Sayangilah apa yang ada di muka bumi maka yang berada di langit akan menyayangimu".

Tetapi Islam memerintahkan bahwa perasaan kasih sayang tersebut harus diwujudkan sesuai dengan aturan-aturan syar�i. Ini penting untuk diperhatikan Karena biasanya perayaan ini banyak dilakukan oleh generasi muda yang memanfaatkan perayaan tersebut untuk menjalin perasaan kasih sayang dengan lawan jenis yang jauh dari nilai-nilai syar`i.

sumber: syariahonline.com

Wednesday 6 February 2008

Logika dalam bernasihat

Saya teringat dengan pesan seorang saudara yang mengatakan bahwa memberikan nasihat tidak harus selalu dengan dalil, karena Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam pun menasehati seorang pemuda yang ingin berzina dg mengatakan "bagaimana bila ibumu/saudara perempuanmu dizinahi, apakah engkau rela?" --aw kama qoola Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam....

Demikianlah manusia yang paling bertakwa di muka bumi. Saat itu Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam tidak mengatakan ayat-ayat Allah tentang zina, tapi menggunakan logika.
Tentu saja dalil itu penting, karena dengan itulah kita memastikan sesuatu itu benar atau salah. Dan nasihat yg didasari logika, sebelumnya harus didasari dalil mengenai kebenarannya. Jika tak ada dalil yg mengharamkan zina, tentu logika pada kisah di atas menjadi sia2.

Nasihat dengan logika juga bermanfaat ketika kita berdiskusi lintas agama. Karena sulit tentunya mengharapkan orang yg tdk memiliki keimanan untuk mempercayai al-Quran dan as-Sunnah begitu saja. Di bawah ini adalah salah satu cerita yang membicarakan keberadaan Allah (Tuhan) melalui logika... ada logika2 lain yang juga membicarakan keberadaanNya, namun kisah di bawah menjadi pilihan saya kali ini (dengan sedikit pengeditan)

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ada seorang pemuda muslim yang lama sekolah di negeri paman Sam kembali ke tanah air.
Pengaruh buruk negara non muslim yang tidak dibendungnya membuat ia memiliki 3 pertanyaan yang memuat keraguannya terhadap agamanya. Sesampai di rumah, ia pun meminta kepada kedua orangtuanya untuk mencarikan guru agama atau kiai atau siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya.

Akhirnya Orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.
Pemuda : Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
Kyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda
Pemuda : Anda yakin? sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
Kyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya
Pemuda : Saya punya 3 buah pertanyaan
1.Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan wujud Tuhan kepada saya
2.Apakah yang dinamakan takdir
3.Kalau syetan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api,tentu tidak menyakitkan buat syetan. Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?
Tiba-tiba Kyai tersebut menampar pipi si Pemuda dengan keras.
Pemuda (sambil menahan sakit) : Kenapa anda marah kepada saya?
Kyai : Saya tidak marah…Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang anda ajukan kepada saya
Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti
Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit
Kyai : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?
Pemuda : Ya
Kyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu !
Pemuda : Saya tidak bisa
Kyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama, kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.
Kyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
Pemuda : Tidak
Kyai : Apakah pernah terpikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?
Pemuda : Tidak
Kyai : Itulah yang dinamakan Takdir
Kyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
Pemuda : Kulit
Kyai : Terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda : Kulit
Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Sakit
Kyai : Walaupun Syeitan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, jika Tuhan berkehendak maka Neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk syeitan.

Akhirnya sang pemuda pun kembali yakin akan agamanya, dan mulai mengikuti majelis ilmu tuk memperdalam keimanannya...

medetashi medetashi... ^_^

Dusta di antara kita




Bila kita termasuk yg memudahkan kebohongan
mungkin setan sangat dekat dengan kita...

Tuesday 5 February 2008

Bangun.... dan kalahkan musuhmu




setan rasanya makin kuat pas musim dingin di Jepang....
semoga Allah tidak menjadikan kita orang-orang yang kalah oleh setan

"aku hanya membantu kebodohanmu...."




Kembali.... iklan menarik dan bermanfaat dari daerah arab..
berharap di indonesia juga semakin bnyk iklan2 seperti ini...

salah satu iklan islami lainnya ada di http://muqorrobin.multiply.com/video/item/3/Stop_for_Prayer

Monday 4 February 2008

Memotong bacaan ayat per ayat

Nabi shallallahu `alaihi wasallam biasa memotong bacaannya ayat per ayat -Alhamdulillahirabbil`alamiin-, berhenti sejenak kemudian melanjutkannya -ArRahmaanirrahiim-, berhenti sejenak lagi, lalu melanjutkan bacaannya -Maalikiyaumiddin-.

Hadits no.270 dalam kitab asy-Syamaailul-Muhammadiyyah, karya Imam at-Tirmidzi, hadits shahih.