Wednesday 24 June 2009

dinar

Sejarah telah membuktikan bahwa emas dan perak merupakan alat tukar paling stabil yang pernah dikenal di dunia. Sejak awal sejarah Islam sampai saat ini, nilai dari mata uang Islam yang didasari oleh mata uang bimetal ini secara mengejutkan sangat stabil jika dihubungkan dengan bahan makanan pokok. Nilai inflasi mata uang ini selama 14 abad lamanya adalah nol. Adakah mata uang lain yang stabil seperti itu saat ini?Direktur Wakala Induk Nusantara, Zaim Saidi, menuturkan, mata uang dirham (perak) dan dinar (emas) memiliki banyak keunggulan dibandingkan berbagai macam mata uang yang kita kenal dan gunakan saat ini. Menurutnya, sepanjang zaman, di mana pun, harga komoditas dan jasa hampir tidak berubah bila ditakar dengan emas atau perak. Harga barang dan jasa dapat dibeli dengan tingkat harga yang stabil. ''Artinya, (mata uang) dinar dan dirham ini tidak terkena inflasi,'' kata dia kepada Republika .Contoh dan bukti yang paling autentik yang bisa kita temukan, ungkap Zaim, adalah dari hadis Rasulullah SAW sendiri yang menginformasikan pada kita bahwa harga seekor kambing di Madinah di abad ke-7 M adalah 0,5-1 dinar. Harga seekor kambing ini jika dikonversi ke dalam nilai tukar rupiah saat ini setara dengan Rp 750 ribu-Rp 1,5 juta.Dalam sebuah riwayat lain, diceritakan bahwa Khalifah Umar bin Khattab memberikan nasihat kepada para sahabatnya tentang ekonomi keluarga. ''Jangan kalian makan telur. Sebab, jika salah seorang di antara kalian makan telur, sekali makan telur itu sudah habis. Tapi, jika telur itu ditetaskan dan dipelihara, itu akan melahirkan seekor ayam hingga bisa dijual seharga satu dirham.''Dari riwayat ini, diketahui bahwa pada tahun 640-an M, harga seekor ayam di Madinah adalah satu dirham. ''Hari ini, hampir 14 abad kemudian, di Jakarta, harga seekor ayam juga tak lebih dari satu dirham, yang nilai tukarnya dalam rupiah adalah sekitar Rp 30 ribu per dirham,'' ungkapnya.Informasi lain yang bisa didapat adalah saat Khalifah Umar memberikan upah seorang guru di Madinah sebesar empat dinar per bulan. Upah tersebut jika dikonversi ke dalam nilai tukar Rupiah setara dengan Rp 6 juta. Selain tahan...

No comments:

Post a Comment