Wednesday 26 September 2012

Investasi Emas dg Bonus TINGGI? Waspadalah!

JAKARTA. Jejeran mobil kelas menengah atas tumpah ruah memadati area parkir sebuah bangunan di Jalan Pluit Permai Raya Nomor 23, Jakarta Utara, Rabu siang pekan lalu (15/6). Hingga meluber ke bibir jalan. Di bagian muka, terpampang nama perusahaan yang bertajuk PT Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS).

Jika melintas di depan kantor GTIS, sejumlah poster besar di sisi atap bangunan berisi foto sejumlah tokoh ternama rasanya sudah cukup memancing perhatian Anda. Salah satunya yang mencolok adalah foto Marzuki Alie, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Setelah melalui pintu utama bersistem keamanan digital, KONTAN melihat lalu lalang orang membawa sejumlah dokumen. Beberapa di antaranya sedang asyik berdiskusi sambil sesekali memesan minuman ringan yang tersedia di mini bar dalam kantor tersebut. KONTAN mendapati, GTIS memperjualbelikan emas dengan balutan investasi menggiurkan.

Ada dua skema investasi yang mereka tawarkan. Pertama, skema dengan jaminan. Pada skema ini, nasabah diminta membeli emas batangan, minimal 100 gram, dengan harga jual 20%–30% lebih tinggi dari harga produk PT Logam Mulia. Emas 24 karat dengan kadar 99,99% dan bersertifikasi PT Logam Mulia inilah menjadi pegangan dan jaminan nasabah (lihat tabel simulasi kontrak).

Masa kontrak investasi bisa dipilih antara 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan dengan janji athoya (bonus) tetap antara 1,5%–2% per bulan. Untuk kontrak 12 bulan, bonusnya 30% per tahun. Bonus akan masuk tiap bulan ke rekening nasabah.

Di akhir periode kontrak, nasabah memiliki hak menjual kembali emas yang mereka pegang ke GTIS, dengan harga yang sama dengan harga pembelian. Pihak GTIS sendiri berjanji membeli kembali emas itu atas permintaan nasabah di akhir periode kontrak. GTIS menyebutnya sebagai buy back guaranty (BBG).

Tiga keuntungan diperoleh nasabah. Pertama, mendapat keuntungan bonus tetap. Kedua, nasabah bisa menjual kembali emasnya pada harga yang sama ketika membeli, meski harga emas di pasar anjlok. Ketiga, nasabah bisa juga menjual emas ke pihak lain dengan harga yang lebih tinggi semisal harga emas di akhir kontrak melonjak tajam.

Keuntungan bisnis yang sulit dinalar

Tapi, ingat, sepanjang masa kontrak, emas itu tidak bisa Anda jual ke pihak ketiga, karena GTIS akan memvalidasi apakah emas itu sama dengan yang mereka jual dahulu.

Skema yang kedua lebih dahsyat lagi, yakni skema titip atau tanpa jaminan. Dalam skema ini, emas yang nasabah beli harus dititipkan kepada GTIS. Sebagai bukti pembelian, nasabah hanya akan mendapat invoice atau bukti pembayaran dan surat perjanjian investasi.

Pilihan jangka waktunya adalah 6 bulan dan 9 bulan. Sementara, bonus tetap yang mereka janjikan sebanyak 4,5% dan 5,4% per bulan.

Pada akhir periode kontrak, nasabah memiliki hak untuk memperpanjang masa kontrak. Nasabah juga berhak menjual emas yang sudah ia titipkan itu kepada GTIS dengan janji buy back guaranty seharga pembelian emas di awal kontrak.

Seorang nasabah yang belakangan mengaku sebagai agen bahkan tak segan-segan langsung menawarkan investasi ini saat KONTAN mengaku sebagai calon nasabah. Dia sempat memberikan lembaran formulir pemesanan emas dan formulir data profil nasabah.

Yang menarik, dalam formulir pemesanan berbahasa Inggris tersebut terdapat kolom tandatangan dari agen. Dalam kolom itu terdapat kata-kata baku berbunyi, “I hereby accept and carry out the costumer purchase order in accordance with the purchaser’s order instructions”.

Sang agen mengatakan, untuk setiap nasabah yang berhasil dia rekrut, ia akan mendapat komisi per bulan dari GTIS sebesar 0,2%–0,7% dari jumlah investasi kliennya. Ia sendiri mengaku selain menjadi agen juga ikut membeli produk GTIS.

Namun, apabila calon nasabah tidak memakai jasanya, lanjut agen tersebut, maka saat nasabah baru itu akan membeli emas, pihak GTIS akan memberikan nama seorang agen untuk diisikan dalam formulir pemesanan emas si calon nasabah tersebut. Fungsi agen adalah membantu nasabah baru mengurus investasi di GTIS.

Sehari berikutnya, tepatnya Kamis pekan lalu (14/6), KONTAN mencoba mengklarifikasi tawaran investasi ini kepada manajemen GTIS di kantor yang sama. Dua pria yang ditemui KONTAN mengaku bernama Roni Wijayatno dan Desmon. Roni mengatakan dirinya adalah Manajer Pemasaran GTIS, sedangkan Desmon sebagai General Manager GTIS.

Desmon mengatakan, dirinya akan meneruskan permintaan konfirmasi KONTAN kepada atasannya, yakni Direktur Utama GTIS, Taufiq Michael Ong. Dia dan Roni, lanjut Desmon, mengaku tidak bisa memberikan keterangan kepada KONTAN tentang seluk-beluk bisnis GTIS beserta alasan mengapa bonus yang mereka janjikan begitu besar.

Dari informasi yang diperoleh KONTAN, GTIS disebut memutar dana investasi nasabah ke bisnis perdagangan emas batangan dan perhiasan. Untuk berbisnis perhiasan, mereka mengaku membeli emas dari UBS (Untung Bersama Sejahtera) yang kemudian diperdagangkan di Singapura.

Alasannya, harga emas dari UBS lebih rendah, namun ketika dijual di Singapura, harganya meroket sangat tinggi. Namun, tidak diketahui berapa persen potensi keuntungan dari bisnis tersebut.

GTIS sendiri saat ini memiliki total sekitar 13 kantor, lima di antaranya di Jakarta. Sedangkan selebihnya di Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, dan Medan.


sumber: http://investasi.kontan.co.id/news/modus-investasi-emas-berimbal-hasil-selangit

Investasi Gadai Emas Berbau Spekulasi !?

JAKARTA. Apa jadinya jika mobil yang melaju dengan kecepatan di atas 100 km per jam tiba-tiba menginjak rem? Mobil terpelanting dan penumpangnya cedera hebat. Apalagi jika si sopir panik.

Perumpamaan itu bisa mendeskripsikan situasi bisnis gadai emas pada kuartal IV-2011 dan saat ini. Kuartal terakhir tahun lalu, gadai emas melaju sangat kencang. Beberapa bank syariah mencicipi pertumbuhan fantastis, hingga akhirnya Bank Indonesia (BI) menginjak rem.

BI menata ulang bisnis ini, lewat regulasi di Februari 2012. Tak ada lagi gadai emas untuk spekulasi. Plafon pembiayaan maksimal Rp 250 juta per nasabah. Selain itu, perpanjangan tenor hanya boleh dua kali. Sejak November 2011, BI juga menghentikan layanan gadai emas Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah, BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri (BSM).

Langkah ini menimbulkan kegaduhan. Bank yang portofolio bisnis emasnya melampaui 20% dari total pembiayaan, harus mengurangi. Kontrak gadai yang tidak sesuai regulasi, bubar jalan.

Ada bank yang sukses merestrukturisasi, tapi ada juga yang menempuh jual paksa (force sell) emas milik nasabah. BRI Syariah mengayunkan langkah ini, sehingga memicu gugatan nasabah.

Sumber KONTAN di BI membisikkan, BRI Syariah sudah menjelaskan masalah ini ke BI. Pada pertemuan kemarin (17/9), regulator meminta bank menjelaskan persoalan ini ke publik. Skema restrukturisasi belum disepakati, karena BI belum bertemu perwakilan nasabah.

Edy Setiadi, Direktorat Perbankan Syariah BI, tak menjawab pertanyaan KONTAN. Sedangkan Lukita T. Prakasa, Sekretaris Perusahaan BRI Syariah, cuma menjawab singkat, "Mau tahu saja kamu," katanya, Senin (17/8).

Beberapa bank syariah mengaku sudah merestrukturisasi dan tak memicu masalah. Benny Witjaksono, Direktur Utama Bank Mega Syariah, bercerita, pihaknya segera memberitahu nasabah tentang perubahan aturan. "Kami katakan kontrak tak bisa diperpanjang dan nasabah harus melunasi," ujarnya.

Jika nasabah tidak sanggup, Bank Mega Syariah menawarkan beberapa skema. Antara lain memecah aset. Jadi, nasabah menebus sebagian aset untuk digadaikan ulang dengan beberapa nama. Yang penting nilainya tidak melebihi ketentuan.

Per Agustus 2012, outstanding pembiayaan beragun emas Mega Syariah sekitar Rp 400 miliar, naik Rp 41 miliar dari Juni 2012. Dibandingkan posisi yang sama 2011, melonjak 577%. Sedangkan pembiayaan emas BNI Syariah anjlok dari Rp 600 miliar di akhir 2011 menjadi Rp 200 miliar per Agustus 2012.

Melihat dampak regulasi, Ketua Asbisindo, Yuslam Fauzi, meminta BI meninjau ulang aturan. "Kami mengusulkan pelonggaran, di antaranya loan to value (LTV), platform, dan tenor," ujar Direktur Utama BSM ini.


sumber: http://keuangan.kontan.co.id/news/bri-syariah-memenuhi-panggilan-bank-indonesia

Thursday 6 September 2012

Madu Yaman dan Habbats Mesir ASLI




MADU YAMAN

Madu Yaman memiliki banyak sekali jenis, tergantung pada musim. Karena bunga bervariasi, tergantung pada musim. Madu Yaman yang terbaik adalah madu dari Wadi Daw’an dan Wadi Jirdan. Wadi Daw’an, daerah di sekitar Hadramaut, merupakan daerah penghasil madu yang paling banyak dicari oleh konsumen. Di antara madu yaman yang terbaik adalah yang diambil dari lebah penghisap pohon Sidr atau bidara, pohon obat yang disebutkan di dalam AlQuran (surat Saba’: 15-16).
Bagi masyarakat Yaman, madu merupakan bawang merah karena menunjukkan status sosial. Madu Yaman dianggap penting utnuk kekuatan tubuh dan kesuburan sehingga sering dijadikan hantaran untuk pasangan yang baru menikah dan untuk anak-anak yang baru saja disunat. Madu oleh orang Yaman juga sering disajikan dalam bentuk hantaran menyambut tamu.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Al-Mamary (2002), madu Yaman memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi dari pada madu yang dihasilkan dari negara lain. Selain kandungan antioksidan yang lebih tinggi, madu Yaman juga memiliki khasiat sebagai antibakteri, pembangkit gairah seks, mengatasi gangguan pada : hati, lambung, infeksi saluran pernafasan, penyakit akibat akibat kurang gizi, gangguan pencernaan, sembelit, panyakit pada mata, meningkatkan immunitas, luka akibat infeksi, bakar serta luka akibat operasi. Penelitian yang dilakukan oleh grup dari University of Ottawa menunjukkan bahwa madu Yaman mampu membunuh biofilm, bakteri yang terkenal tahan terhadap antinikroba yang paling kuat sekalipun.

MADU HABBATUSSAUDA MESIR
Habbatussauda adalah tumbuhan yang dikenal sebagai tanaman obat sejak dahulu kala. Berbagai penelitian modern juga telah membuktikan bahwa habbatussauda dapat membantu menyembuhkan berbagai penyakit berat dan ringan. Madu sendiri merupakan minuman alami bergizi tinggi dengan khasiat obat yang telah dipakai secara turun termurun.Perpaduan madu dan habbatussauda kini hadir dalam bentuk paling unik, paling langka, yaitu Madu Bunga Habbatussauda. Madu Bunga Habbatussauda adalah madu khusus yang diambil dari lebah yang hanya menghisap bunga habbatussauda. Madu Bunga Habbatussauda yang sangat sulit didapat ini, diimport langsung dari perkebunan habbatussauda di selatan Gunung Tursina, Mesir.

Madu Bunga Habbatussauda BUKAN madu dicampur habbatussauda, tapi madu dari lebah khusus penghisap bunga habbatussauda.

Dapatkan madu arab murni berkualitas tinggi dengan harga diskon

Madu Habbatussauda Mesir : 150rb/kg

Madu Yaman Mara’i Aswad : 300rb/kg

Madu Yaman Sidr Do’ani Baghiya (terbaik di Yaman): 990rb/kg

(di tempat lain dijual hingga 1,5jt-3jt / kg!!)

Ingat, ukuran kami adalah kilo, silahkan bedakan dg ukuran botol atau toples kecil yang bisa jadi lebih murah :)

Kami bekerja sama dengan importir langsung dari Yaman sehingga bisa mendapatkan harga murah.

Sistem pembelian dengan pre order ke 0878 7734 8486 agar bisa dicek dulu kondisi stok.

Siap packing untuk ukuran setengah kg atau lebih kecil dengan harga berbeda.

Harga belum termasuk biaya antar/ongkos kirim ke seluruh Indonesia.

Melayani pembelian kuantitas dengan harga nego :)