Thursday 15 May 2014

Resep Halal: Ramen Daging Sapi Teriyaki

Masih dalam tema masakan Jepang halal.

Kali ini saya coba bikin Ramen Daging Sapi Teriyaki.

Di Jepang, Ramen biasanya pakai tulang babi (tonkotsu ramen) dan atau tulang ayam (torigara /  chicken ramen). Itulah mengapa, default makan ramen di Jepang adalah haram, karena pasti mengundang, eh mengandung bahan-bahan tersebut. Bahkan salah satu merk instant cup ramen yang rasa seafood sekalipun memasukkan lemak babi dalam bumbunya.

Langsung aja ya, ide resepnya saya ambil dari sini, lalu saya kembangkan sendiri.

Bahan-bahan:
Daging sapi dengan tulang 250-500 gr (lebih banyak lebih bagus :D, kalau saya pake buntut sapi)
Bawang bombay 1 buah ukuran besar
Wortel 1 buah ukuran sedang
Apel 1/2 atau 1 buah ukuran sedang.
Daun bawang secukupnya
Sayuran hijau atau apalah yang ada di tukang sayur, terserah :D  secukupnya
Bawang merah dan bawang putih kurang lebih 5-10 siung masing-masing.
Jahe secukupnya, kupas kulitnya (ga usah bersih banget :)
Garam 3-4 sendok teh
Gula 2 sendok teh
Merica secukupnya
Kecap teriyaki secukupnya

Mi mentah (bisa mi telur kayak tukang mi ayam, atau mi telur instan, atau spangetti)

Cara Memasak:

1. Masukkan daging sapi degan tulangnya ke dalam panci berisi air, rebus hingga air mendidih.

2. Setelah mendidih sebentar, masukkan semua bahan kecuali garam, gula dan merica (tidak perlu dipotong-potong, cukup dicuci besih)

3. Setelah 3 jam direbus, tambahkan garam, gula, dan merica

4. Lanjutkan merebus selama 1-2 jam (4 jam juga boleh, cuma sayang gasnya ;)

5. Tiriskan daging dan bahan-bahan yang masih tersisa.

6. Selain jahe dan daging, hancurkan bahan yang tersisa dengan blender / mixer, lalu masukkan lagi ke kuah di dalam panci (opsional, kalo males, ga usah dikerjain. ga terlalu ngefek di rasa,cuma ngefek di kekentalan doang)

7. Oseng daging yang sudah dipisahkan dengan garam merica dan bawang putih, tambahkan sedikit kecap teriyaki.

8. Rebus mi, tiriskan di mangkuk.

9. Siram mi dengan kuah rebusan, tambahkan oseng daging sebagai toping.

10. Bisa juga dilengkapi dengan rumput laut (nori), pangsit, dll sesuai selera.


PENTING! : sambil merebus kuah kaldu, sesekali rasakan kuahnya untuk mengatur jumlah garam gula dan merica. Bagi yang ga sabaran ngerebus lama-lama, bisa pake MSG kaldu sapi hehehe.
Yang mau pedes, tambahin ulekan/jus cabe merah plus rawit di rebusan terakhir.


Selamat Mencoba!

Tampilan gambar:






Tuesday 4 March 2014

Restoran Sushi Sertifikat Halal Pertama di Indonesia

Kabar baik buat para muslim pecinta sushi.. :)

Hidayatullah.com–Sushi Bar, restoran yang menyajikan menu makanan dan minuman ala Jepang resmi menerima sertifikat halal Majelis Ulama Indonesia. Hal ini berdasarkan hasil rapat Komisi Fatwa MUI pada 8 Januari 2014.

Tasyakuran dan penempelan logo halal dilakukan di outlet Sushi Bar Kuningan City Mall, Jakarta Selatan, Kamis (06/02/2014) siang.

Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI DKI Jakarta, Ir. Osmena Gunawan memberikan apresiasi dengan langkah yang ditempuh Sushi Bar.

Menurut Osmena, langkah yang ditempuh Sushi Bar ini merupakan upaya mendukung kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo yang meminta kepada pengelola restoran di Jakarta untuk melakukan sertifikasi halal. Osmena juga meminta restoran lainnya yang belum bersertifikat halal agar segera mengurus.

“Tuntutan konsumen halal sangat tinggi, sehingga tidak ada alasan lagi bagi para pelaku usaha untuk menunda-nunda sertifikasi halal. Terlebih lagi bagi resto seperti Sushi Bar yang dihatapkan dapat menjadi icon resto Jepang yang bersertifikat halal,” kata Osmena kepada wartawan.

Sementara itu, Dian K. Catur, Direktur Sushi Bar mengatakan sertifikasi halal yang dilakukan Sushi Bar merupakan upaya untuk memberi ketenangan kepada konsumen Muslim.

“Dengan sertifikat halal ini, kami berharap konsumen Muslim tidak ragu lagi mengonsumsi sushi di resto kami. Karena kami menyadari halal itu adalah hak konsumen Muslim,” ujar Dian kepada hidayatullah.com di sela-sela acara.

Dian juga tidak membantah jika menu sushi yang disajikan banyak restoran sushi terpapar bahan-bahan baku yang tidak jelas kehalalannya.

“Misalnya saja mirin (arak putih). Mirin itu banyak digunakan di restoran-restoran sushi. Mirin kita ketahui sebagai bahan haram. Sebagai pengganti saya membuat sendiri dengan bahan-bahan lokal yang jelas kehalalannya,” terang Dian.

Dian mengaku proses sertifikasi halal yang dilakukan LPPOM MUI terhadap menu-menu Sushi Bar berlangsung singkat dan mudah. “Alhamdulillah, 178 menu yang ada di Sushi Bar telah tersertifikasi halal dengan predikat A. Prosesnya mudah dan cepat,” aku Dian.

Tidak hanya itu, Dian menyakini sertifikat halal MUI yang diraihnya ini bisa menjadi nilai jual bagi restoran yang ia pimpinnya ini.

“Saya menyakini, sertifikat halal ini menjadi nilai jual untuk menggaet konsumen. Karena halal itu sangat bermanfaat bagi umat manusia, tidak hanya Muslim,” katanya lagi.

Resto Sushi Bar berdiri pada pertengahan 2012. Saat ini Sushi Bar memiliki outlet di Kuningan City Mall dan FX Plaza Sudirman, Jakarta.*